Ade Parlaungan Nasution: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi tertunda] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
| name = {{PAGENAME}}
| honorific-suffix = [[Sarjana ekonomi|S.E.]], [[Magister|M.Si.]], [[Doktor filsafat|Ph.D.]]
| image =
| office = Rektor
| order = [[Universitas Labuhanbatu]] {{!}} ke-1
Baris 16:
| website = https://adenasution.com
}}
'''Assoc. Prof. Ade Parlaungan Nasution, SE, MS.i, Ph.D.''' ({{lahirmati|[[Kota Pinang]]|06|08|1968}}) merupakan akademisi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai [[Rektor Universitas Indonesia|Rektor]] [[Universitas Labuhanbatu]] periode 2019-2024.
Semasa menjadi mahasiswa, tercatat Ade pernah Menjabat Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor, Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Ibn Khaldun Bogor, Pimpinan Redaksi Majalah Mahasiswa “Suara Mahasiswa” Bogor serta menjadi pengurus di berbagai Aliansi Mahasiswa Bogor dan Jawa Barat.
Baris 22:
Disamping menggeluti dunia Kampus, Ade Parlaungan Nasuton juga terlibat dalam Persoalan Ketenagakerjaan terutama dalam memperjuangkan Hak normatif buruh, baik di Batam, Kepulauan Riau maupun di Labuhanbatu, Sumatera Utara.Disamping bidang ketenagakerjaan, minat pengabdian masyarakat Ade Parlaungan di Sumatera Utara tertuju kepada persoalan Agaria<ref>{{Cite web|title=Rektor ULB Ade Parlaungan, Ajak Kelompok Tani Tingkatkan Inovasi dan Pengetahuan|url=https://xnews.id/2020/06/07/kanal/news/rektor-ulb-ade-parlaungan-ajak-kelompok-tani-tingkatkan-inovasi-dan-pengetahuan/|website=XNewsID}}</ref><ref>{{Cite web|date=2017-11-28|title=LBH Agraria dan Yayasan Lembaga Kajian Masyarakat Labuhanbatu Terbentuk|url=https://buktipers.com/lbh-agraria-dan-yayasan-lembaga-kajian-masyarakat-labuhanbatu-terbentuk/|website=Bukti Pers}}</ref> dan Kebudayaan Melayu. Di Labuhanbatu Ade Parlaungan juga dikenal sebagai tokoh budaya yang kerap mengisi seminar, talkshow masalah kebudayaan dan berkampanye melestarikan kebudayaan Melayu, baik Pakaian, Musik, Tarian dan jenis ragam budaya melayu yang merupakan basis budaya di Labuhanbatu.<ref>{{Cite web|title=Ade Parlaungan: Labuhanbatu Harus Punya Identitas Budaya|url=https://pasundannews.com/ade-parlaungan-labuhanbatu-harus-punya-identitas-budaya/|website=Pasundan News.com|access-date=2022-08-30}}</ref>
Selama berada di di Labuhanbatu, ade melihat bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk merubah pola pikir dan peradaban intelektual, untuk itu tercatat Ade termasuk salah satu penggagas kesadaran literasi di Labuhanbatu dengan berbagai kegiatan pembukaan perpustakaan desa di sejumlah desa di Kabupaten Labuhanbatu raya<ref>{{Cite web|date=2019-07-02|title=Budaya Membaca Menunjang Kemajuan Bangsa|url=https://www.tuntasonline.com/index.php/2019/07/02/budaya-membaca-menunjang-kemajuan-bangsa|website=Tuntas Online|access-date=2022-08-30|archive-date=2022-08-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220830060707/https://www.tuntasonline.com/index.php/2019/07/02/budaya-membaca-menunjang-kemajuan-bangsa|dead-url=yes}}</ref> dan sekaligus mengadakan diskusi dan debat mengenai topik topik peradaban dan intelektual khususnya dikalangan mahasiswa dan generasi muda, tak penting tempatnya dimana bisa di cafe, di aula kampus bahkan dibawah pohon.<ref>{{Cite web|last=Muda News|date=2019-09-02|title=Rektor ULB, Isi Materi LK III Badko HMI Sumut|url=https://mudanews.com/sumatera-utara/2019/09/02/rektor-ulb-isi-materi-lk-iii-badko-hmi-sumut/|website=Mudanews}}</ref>
Untuk mewujudkannya, Ade bersama kawan kawan telah mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Agraria Labuhanbatu yang saat ini telah memenangkan masalah ketenaga kerjaan sebanyak 3 Kasus dan saat ini tengah menyelesaikan persoalan Agraria bersama kelompok Tani Marbau Selatan di Labuhanbatu Utara.<ref>{{Cite web|date=2020-07-06|title=Demi Mencari Keadilan, Ratusan Petani Korban Konflik Agraria PTPN II Gelar Aksi Jalan Kaki dari Meda ke Jakarta|url=https://teropongindonesia.com/2020/07/demi-mencari-keadilan-ratusan-petani-korban-konflik-agraria-ptpn-ii-gelar-aksi-jalan-kaki-dari-meda-ke-jakarta/|website=Teropong Indonesia}}</ref>
|