Qiraat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240309)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
Tambah |
||
Baris 1:
{{Bukan|Metode Qiroati}}
{{Bilah sisi Al-Qur'an|expanded=membaca}}
'''Qiraah''' ({{lang-ar|قراءة|translit=Qirā{{hamza}}ah|lit=pembacaan}}; {{Abbr|pl.|plural}} {{Lang|ar|قراءات}} ''{{transl|la|'''Qirā{{hamza}}āt'''}}'') atau '''Ilmu Qiraah''' adalah [[ilmu Al-Qur'an]] yang membahas perbedaan lafaz [[Al-Qur'an]], kitab suci umat [[Islam]], baik dari segi penulisan maupun pengucapan.<ref>{{Cite book|last=Hamzah|first=Muchotob|date=2003|title=Studi Al-Qur'an Komprehensif|publisher=Gama Media|isbn=979-9552-61-3|url-status=live}}</ref><ref name="Salahi-AN-16-7-2001">{{cite news |last1=Salahi |first1=Adil |title=Scholar Of Renown: Ibn Mujahid |url=https://www.arabnews.com/node/213868 |access-date=26 Maret 2021 |agency=Arab News |date=16 Juli 2001}}</ref> Qiraah juga
Qiraat yang diakui saat ini ada sepuluh, didasarkan pada bacaan imam-imam qiraah ([[qari]], pl. ''qāriʾūn'' atau ''qurr'aʿ''). Nama qiraah diambil dari imam-imam qiraah tersebut, seperti [[Nafi' al-Madani]], [[Ibnu Katsir al-Makki]], [[Abu Amru al-Bashri]], [[Ibnu Amir asy-Syami|Ibnu Amir ad-Dimasyqi]], [[Ashim bin Abi an-Najud]], [[Hamzah al-Kufi|Hamzah az-Zaiyyat]], dan [[Al-Kisa'i]]. Para
Qiraat berbeda dari [[tajwid]] (aturan [[pelafalan]], [[intonasi]], dan pemberhentian dalam bacaan Al-Qur'an). Setiap qiraat memiliki hukum tajwidnya masing-masing.<ref name="basic">{{cite web|title=Basic Introduction to the 10 Recitations and 7 Ahruf|url=https://idealmuslimah.com/rss-feed-news/141-tajweed-correct-recitation/introduction-to-the-10-recitations-7-ahruf/543-basic-introduction-to-the-10-recitations-and-7-ahruf.html|website=Ideal Muslimah|access-date=15 Maret 2021}}</ref> Qiraat disebut sebagai bacaan atau resitasi karena Al-Qur'an dahulunya diturunkan secara lisan. Meskipun ada teks tertulis yang mencatat ayat-ayat tersebut, sistem penulisan saat itu tidak mencantumkan sebagian besar suku kata dan tidak terlalu menampakkan perbedaan di antara banyak konsonan, sehingga banyak variasi bisa muncul.<ref name="Bursi-2018-JIQSA2">{{cite journal|last1=Bursi|first1=Adam|date=2018|title=Connecting the Dots: Diacritics Scribal Culture, and the Quran|url=https://zenodo.org/record/3989900|journal=Journal of the International Qur'anic Studies Association|volume=3|page=111|doi=10.5913/jiqsa.3.2018.a005|jstor=10.5913/jiqsa.3.2018.a005|hdl=1874/389663|s2cid=216776083|hdl-access=free}}</ref> Untuk saat ini, tiap-tiap qiraat sendiri telah tersedia dalam [[abjad Arab]] modern.{{Efn|Sebagian besar qiraat tidak umum digunakan, tetapi dapat diakses dalam pdf dengan terjemahan bahasa Inggris di [https://app.quranflash.com/?en Quranflash].}} Qiraat juga harus dibedakan dengan [[ahruf]], keduanya sama-sama didefinisikan sebagai rantai periwayatan Al-Qur'an yang tidak terputus dan dapat dilacak hingga sang Nabi.<ref name="Khatib-variant-2019" /> Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul ahruf dan bagaimana hubungan mereka dengan qiraat. Pendapat yang umum mengatakan bahwa Khalifah [[Utsman bin Affan|Utsman]] menghilangkan semua ahruf kecuali satu pada abad ke-7.<ref name="ri-28-29">{{Cite book|last=Philips|first=Abu Ameenah Bilal|date=1990|title=Tafseer Soorah Al-Hujuraat|location=Riyadh|publisher=Tawheed Publications|pages=28–29|url-status=live}}</ref> Sepuluh qiraat kemudian disahihkan oleh para ulama Muslim pada awal abad keislaman.{{Sfn|Nasser|2013|pp=35–36}}
Baris 9:
Hingga saat ini, setelah berabad-abad lamanya perkembangan keilmuan Islam, ragam-ragam qiraat selalu "mengherankan dan membingungkan" para cendekiawan Muslim.<ref name="Khatib-variant-2019" /> Kemudian, menurut [[Abu Ammaar Yasir Qadhi]], qiraat bersama dengan ahruf menjadi "topik yang paling sulit" dalam studi Al-Qur'an.<ref name="every single">{{cite interview|interviewer=[[Muḥammad Hijāb]]|title=In the Hot Seat: Muḥammad Hijāb Interviews Dr. Yasir Qadhi|url=https://www.youtube.com/watch?v=8Dc1HJ8Uif4#t=81m45s|accessdate=19 July 2020|date=8 June 2020|quote=every single student of knowledge knows who studies ulm of Quran that the most difficult topics are ahruf and qira’at and the concept of ahruf and the reality of ahruf and the relationship of …… mushaf and the ahruf and the preservation of ahruf, is it one? is it three? is it seven? and the relationship of the qira’at to the ahruf ...|subject=Yasir Qadhi|time=1h21m45s}}</ref> Qiraat juga dipandang bertentangan dengan doktrin bahwa Al-Qur'an "terjaga persis seperti yang telah diturunkan kepada Nabi; tak ada satupun kata—tidak, tak satupun titik—telah berubah", yang membuat banyak umat Islam meyakini maksudnya bahwa seharusnya hanya ada satu jenis bacaan Al-Qur'an.<ref name="Maududi-109">{{cite book|last=Maududi|first=Abul A’la|title=Towards Understanding Islam|date=1970|city=Gary, Indiana|publisher=International Islamic Federation of Student Organizations|page=109}}</ref> Qiraat memiliki perbedaan dalam diakritik konsonan (''i‘jām''), diakritik vokal ([[harakat]]), dan rangka konsonan ([[Rasm al-Qur'an|rasm]]);<ref name="Melchert2008">{{Cite journal|last=Melchert|first=Christopher|date=2008|title=The Relation of the Ten Readings to One Another|url=https://www.euppublishing.com/doi/10.3366/E1465359109000424|journal=Journal of Qur'anic Studies|language=en|volume=10|issue=2|pages=73–87|doi=10.3366/E1465359109000424|issn=1465-3591}}</ref> inilah yang menyebabkan banyaknya jenis qiraat.{{Sfn|Cook|2000|p=72}}
Mushaf-mushaf Al-Qur'an yang saat ini umum digunakan hampir seluruh umat Islam di dunia adalah [[Sejarah Al-Qur'an|edisi Mesir 1924]].{{efn|Hampir 95% Muslim dunia menurut situs Muslimprophet.<ref name="Muslimprophets">{{cite web |title=Quran - Comparing Hafs & Warsh for 51 textual variants |url=http://muslimprophets.com/article.php?aid=64 |website=Muslim prophets |access-date=29 Oktober 2020}}</ref>}} Mushaf ini didasarkan pada qiraat [[Hafsh bin Sulaiman al-Kufi|Hafṣ]] dari [[Ashim bin Abi an-Najud|‘Asim]] (Hafṣ adalah ''rawī''
== Jenis ==
Baris 163:
| Juga periwayat Abu Amru (lihat di atas)
|Tidak umum dibacakan
|}
=== Tiga setelah yang tujuh ===
{| class="wikitable"
|+Tiga qiraat masyhur dan perawinya
! colspan="5" style="background:#efefef;" |''Qari'' (Imam qiraah)
! colspan="5" style="background:#ffdead;" |''Rawi'' (perawi)
|-
!Nama
!Lahir
!Wafat
!Nama lengkap
!Keterangan
!Nama
!Lahir
!Wafat
!Nama lengkap
!Keterangan
|-
| rowspan="2" |[[Abu Ja'far al-Madani]]
| rowspan="2" |?
| rowspan="2" |130 H
| rowspan="2" |Yazid bin al-Qa'qa' al-Makhzumi al-Madani
| rowspan="2" |
| 'Isa bin Wardan
| ?
| 160 H
| Abu al-Harits al-Madani
| Orang Madinah berdasarkan gelar
|- style="border-bottom:3px solid grey;"
| [[Ibnu Jammaz]]
| ?
| 170 H
| Abu ar-Rabi', Sulayman bin Muslim bin Jammaz al-Madani
|
|-
| rowspan="2" |[[Ya'qub al-Hadhrami]]
| rowspan="2" |117 H
| rowspan="2" |205 H
| rowspan="2" |Abu Muhammad, Ya'qub Ibn Ishaq Ibn Zayd Ibn 'Abdillah Ibn Abi Ishaq al-Hadrami al-Basri
| rowspan="2" |Sekutu orang-orang Hadramaut
| Ruways
| ?
| 238 H
| Abu 'Abdillah, Muhammad bin al-Mutawakkil al-Bashri
|
|- style="border-bottom:3px solid grey;"
| Rawh
| ?
| 234 H
| Abu al-Hasan, Rawh bin 'Abd al-Mu'min, al-Basri al-Hudhali
| Orang Hudhali (karena kesetiaan)
|-
| rowspan="2" |[[Khalaf bin Hisyam|Khalaf]]
| rowspan="2" |150 H
| rowspan="2" |229 H
| rowspan="2" |Abu Muhammad al-Asadi al-Bazzar al-Baghdadi
| rowspan="2" |Perawi Hamzah (lihat di atas)
| Ishaq
| ?
| 286 H
| Abu Ya'qub, Ishaq bin Ibrahim bin 'Uthman al-Maruzi al-Baghdadi
|
|- style="border-bottom:3px solid grey;"
| Idris
| 189 H
| 292 H
| Abu al-Hasan, Idris bin 'Abd al-Karim al-Haddad al-Baghdadi
|
|}
|