Qiraat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NaufalF (bicara | kontrib)
Menghapus pernyataan redundan dan menambahkan penjelasan
NaufalF (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Bukan|Metode Qiroati}}
{{Bilah sisi Al-Qur'an|expanded=membaca}}
'''Qiraah''' ({{lang-ar|قراءة|translit=Qirā{{hamza}}ah|lit=pembacaan}}; {{Abbr|pl.|plural}} {{Lang|ar|قراءات}} ''{{transl|la|'''Qirā{{hamza}}āt'''}}'') atau '''Ilmu Qiraah''' adalah [[ilmu Al-Qur'an]] yang membahas perbedaan lafaz [[Al-Qur'an]], kitab suci umat [[Islam]], baik dari segi penulisan maupun pengucapan.<ref>{{Cite book|last=Hamzah|first=Muchotob|date=2003|title=Studi Al-Qur'an Komprehensif|publisher=Gama Media|isbn=979-9552-61-3|url-status=live}}</ref><ref name="Salahi-AN-16-7-2001">{{cite news |last1=Salahi |first1=Adil |title=Scholar Of Renown: Ibn Mujahid |url=https://www.arabnews.com/node/213868 |access-date=26 Maret 2021 |agency=Arab News |date=16 Juli 2001}}</ref> Qiraah juga diartikan sebagai bentuk-bentuk linguistik, leksikal, fonetis, morfologis, atau sintaksis yang diperbolehkan dalam [[Resitasi|membaca]] Al-Qur'an.<ref>{{Cite book|date=2010|url=https://books.google.com/books?id=H_m14NlQQMYC&dq=Qira%CA%BCat+quran&pg=PA271|title=Islamic Beliefs, Practices, and Cultures|publisher=Marshall Cavendish|isbn=978-0-7614-7926-0|language=en}}</ref><ref name="Kahteran-2006-233">{{cite book|last1=Kahteran|first1=Nevad|date=2006|title=The Qur'an: An Encyclopedia|publisher=Routledge|isbn=9780415326391|editor1-last=Leaman|editor1-first=Oliver|page=233|chapter=Hafiz/Tahfiz/Hifz/Muhaffiz|access-date=4 Juli 2020|chapter-url=https://books.google.com/books?id=isDgI0-0Ip4C&dq=Qira%27at&pg=PA233|url-status=live}}</ref> Tiap qiraah umumnya memiliki perbedaan kecil dalam aturan [[Hukum mad|pemanjangan]], intonasi, dan pengucapan kata.<ref name="Khatib-variant-2019">{{cite web|last1=Khatib|first1=Ammar|last2=Khan|first2=Nazir|date=23 Agustus 2019|title=The Origins of the Variant Readings of the Qur'an|url=https://yaqeeninstitute.org/ammar-khatib/the-origins-of-the-variant-readings-of-the-quran/|website=|publisher=Yaqueen Institute|accessdate=21 Juli 2020}}</ref> Namun, qiraah juga dapat berbeda dalam menentukan letak berhenti,{{efn|Contohnya, dalam Q.S. Al-Baqarah/1: 2, ''Żālikal-kitābu lā raib'' atau ''Żālikal-kitābu lā raiba fīh''.<ref name=Bewley>{{Cite web |last=Bewley |first=Aisha |url=http://ourworld.compuserve.com/homepages/Abewley/Page6.html |title=Seven Qira'at (Page 1) |website=Our World |archive-url=https://web.archive.org/web/20060501195523/http://ourworld.compuserve.com/homepages/Abewley/Page6.html |archive-date=1 Mei 2006 |dead-url=yes }}</ref>}} suku kata,{{efn|Contohnya, ''suddan'' (سُدًّ) dengan ''saddan'' (سَدًّ).<ref name=Bewley/>}} konsonan,{{efn|Perbedaan ini menimbulkan perbedaan kata ganti dan bentuk kata kerja. berupaBentuknya:
*# Perbedaan tanda diakritik, seperti ''turja‘ūna'' (ترجعون, ''kalian'' kembali) dengan ''yurja‘ūna'' (يرجعون, ''mereka'' kembali)
*# Perbedaan penekanan (huruf ber[[tasydid]] dengan tidak bertasydid).<ref name=Bewley/>}} hingga perbedaan kata (sangat jarang).{{efn|Contohnya, dalam Q.S. An-Nisa/4: 94, kata ''fa-tabayyanū'' (فتبيّنوا) dengan ''fa-taṡabbatū'' (فتثبّتوا). Keduanya berasal dari rasm Utsmani ڡىىىىـوا, yang sama-sama berarti "mengonfirmasikan" atau "mencari kebenaran".<ref name="Younes">{{cite book |last1=Younes |first1=Munther |title=Charging Steeds or Maidens Performing Good Deeds: In Search of the Original Qur'an |date=2019 |publisher=Routledge. |page=3 |isbn=9781351055000 |url=https://books.google.com/books?id=eQuWDwAAQBAJ |access-date=2 July 2020}}</ref>}}
 
Qiraat yang diakui saat ini ada sepuluh, didasarkan pada bacaan imam-imam qiraah ([[qari]], pl. ''qāriʾūn'' atau ''qurr'aʿ''). Nama qiraah diambil dari imam-imam qiraah tersebut, seperti [[Nafi' al-Madani]], [[Ibnu Katsir al-Makki]], [[Abu Amru al-Bashri]], [[Ibnu Amir asy-Syami|Ibnu Amir ad-Dimasyqi]], [[Ashim bin Abi an-Najud]], [[Hamzah al-Kufi|Hamzah az-Zaiyyat]], dan [[Al-Kisa'i]]. Para qurra' tersebut hidup pada abad ke-2 dan ke-3 [[Sejarah Islam|keislaman]], sementara ulama yang mengakui tujuh qiraat pertama, [[Abu Bakar bin Mujahid]], hidup satu abad kemudian. Meskipun demikian, masing-masing qiraah memiliki rantai periwayatan (seperti sanad [[hadis]]) yang dapat dilacak hingga Muhammad.<ref name="Salahi-AN-16-7-2001"/> Qiraah tersebut juga menjadi bagian dari suatu rantai periwayatan baru, yaitu diturunkan pula menjadi ''riwayah'' oleh seorang ''rawi''.{{Efn|Dengan demikian, cara menyebut suatu qiraah Al-Qur'an lebih tepat dengan riwayahnya, yakni "inilah riwayah [imam perawi]" bukan "inilah [imam perawi]". Contohnya, disebut "ini riwayah Hafs" bukan "ini Hafs". Untuk lebih lengkapnya, dapat ditambahkan pula imam qiraahnya dengan cara "ini riwayah [imam perawi] dari [imam qiraah]". Contohnya, "ini riwayah Hafs dari ′Ashim".<ref name=Bewley/>}} Selanjutnya, riwayah diturunkan menjadi ''thariq'' (pl. ''thuruq''), kemudian ''thariq'' diturunkan menjadi ''wajh'' (pl. ''wujuh'').<ref name="Bewley" /><ref>{{Cite journal|last=Salim|first=Muhammad Agus|date=2022|title=QIRA’AH, RIWAYAH, THARIQ DAN WAJH DALAM VARIASI BACAAN AL-QUR’AN: Studi Sample Riwayat Hafsh dari Imam Ashim|url=https://ejournal.iainu-kebumen.ac.id/index.php/el-mujam/article/view/557/430|journal=El-Muljam: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Al-Hadis|volume=2|issue=1|pages=1–13|doi=10.33507/el-mujam.v2i1.557}}</ref>
Baris 207:
| rowspan="2" |Abu Muhammad, Ya'qub Ibn Ishaq Ibn Zayd Ibn 'Abdillah Ibn Abi Ishaq al-Hadrami al-Basri
| rowspan="2" |Sekutu orang-orang Hadramaut
| [[Muhammad bin al-Mutawakkil|Ruwais]]
| Ruways
| ?
| 238 H
Baris 224:
| rowspan="2" |Abu Muhammad al-Asadi al-Bazzar al-Baghdadi
| rowspan="2" |Perawi Hamzah (lihat di atas)
| [[Ishaq al-Waraq|Ishaq]]
| ?
| 286 H
Baris 230:
|
|- style="border-bottom:3px solid grey;"
| [[Idris al-Haddad|Idris]]
| 189 H
| 292 H
Baris 238:
 
=== Bentuk lain ===
Selain sepuluh qiraat yang disahihkan di atas, terdapat banyak metode membaca Al-Qur'an lainnya. Banyak di antara qiraat tersebut tidak memiliki sanad yang kuat dan tidak sesuai dengan Rasm Utsmani. Qiraat ini disebut dengan ''Qiraat Syaẓẓ'' (qiraah yang tidak lazim).<ref name="Khatib-variant-2019" /> Qiraat ini tidak dapat dijadikan pegangan dalam membaca alAl-Qur'an.{{Sfn|Jamal|Putra|2020|pp=9–10, 13–14}}
 
== Kutipan ==