Lihat sumber Jalur kereta api Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan

{{Kotak info jalur kereta api
| box_width   = 
| name        = Jalur kereta api Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan
| image       = COLLECTIE TROPENMUSEUM Een menigte aanschouwt bij spoorwegstation van Jogjakarta de staatsiekoets met daarin waarschijnlijk de Sultan van Jogjakarta of de Susuhunan van Solo TMnr 60043218.jpg
| caption = Suasana depan dari Stasiun Yogyakarta Tugu{{br}}saat datangnya iring-iringan pejabat tinggi negara{{br}}(kemungkinan Sultan Yogyakarta atau Sunan Surakarta) dikawal oleh prajurit KNIL
| type = Jalur lintas utama
| system = Jalur kereta api rel berat
| status = Beroperasi
| start = [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]
| end = [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]
| stations = 21
| open = 1871–1887
| owner = {{unbulleted list|[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]|[[PT Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]] (Pemilik aset bangunan)|[[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] (khusus [[Sultan Ground|kontrak operasi]] jalur KA di wilayah DIY)}}
| operator = [[Kereta Api Indonesia]]
* [[Daerah Operasi V Purwokerto]] 
** Hanya [[stasiun Kutoarjo]]
* [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
** Terminus Yogyakarta ([[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Stasiun Lempuyangan|Lempuyangan]])
** [[Stasiun Klaten|Klaten]]
** Terminus Surakarta ([[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]] dan [[Stasiun Purwosari|Purwosari]])
** KA Bandara SOC
** [[Stasiun Wates|Wates]]
* [[KAI Commuter]] ({{sta|Kutoarjo}}–{{sta|Solo Balapan}})
* [[KAI Bandara]] ([[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Stasiun Yogyakarta International Airport|YIA]])
| character = Rel lintas datar dengan latar belakang pegunungan
| gauge = 1.067 mm
| minradius = 
| linelength = 123 km
| depot = Yogyakarta (YK)<br>Solo Balapan (SLO)<br>Solo Jebres (SK, KAI Commuter)
| el = 1.500 V DC [[listrik aliran atas]] ([[KAI Commuter]] ([[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Palur|Palur]]))
| speed = * 80 s.d. 120 km/jam (Lintas Kutoarjo - Yogyakarta)<ref name="GAPEKA 2023: Pulau Jawa">{{cite book|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf|title=Grafik Perjalanan Kereta Api Pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2023|date=14 April 2023|accessdate=12 Mei 2023|publisher=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]|location=[[Jakarta]]}}</ref>
* 65 s.d. 115 km/jam (Lintas Yogyakarta -Solo Balapan)<ref name="GAPEKA 2023: Pulau Jawa"/>
| map_state = collapsed
| map = 
{{Routemap
| inline = 1
| map = 
| map = <!--Mohon untuk tidak menyertakan batas wilayah kerja DAOP/KAI Commuter. Silakan berikan penjelasan dalam bentuk paragraf beserta referensinya-->
vCONTfga~~[[Jalur kereta api Cilacap–Kroya–Kutoarjo–Purworejo|CP–KTA]]
\vBHF-L\xKBHFa-R ~~KTA~~'''[[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]''' {{Rint|yogyakarta|blue}} {{Rint|jateng|p1}}
WASSERq\vWBRÜCKE1\exhKRZWae
\\vSTR\exSTRl\exCONTfq~~ ~~ke ''[[Stasiun Purworejo|Purworejo]]''
evHST~~''MTL''~~''[[Stasiun Montelan|Montelan]]''
vHST~~JN~~[[Stasiun Jenar|Jenar]]
WASSERq\vWBRÜCKE1\WASSERq~~ ~~Jembatan [[Kali Bogowonto|Bogowonto]]
vSKRZ-G4u~~ ~~{{rute|N|14|7}} Jalur Lintas Selatan Jawa
vHST~~WJ~~[[Stasiun Wojo|Wojo]]
vSTR+GRZq~~{{BSsplit|Batas Provinsi [[Jawa Tengah]]|Batas [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]|line=-}}
YIA~~[[Stasiun Yogyakarta International Airport|Yogyakarta International Airport]] {{Rint|yogyakarta|ya}} {{rint|air|link=Bandara Internasional Yogyakarta}}! !KDSTaq\STRq\vABZg+r-STR\\
vHST~~KDG~~[[Stasiun Kedundang|Kedundang]]
vHST~~WT~~'''[[Stasiun Wates|Wates]]''' 
vDSTRa
evHST!~lvDSTR~~''KLR''~~''[[Stasiun Kalimenur|Kalimenur]]''
vDSTRe
vSKRZ-G2BUE~~ ~~Jalan Daerah Istimewa (Sentolo-Borobudur)
vHST~~STL~~[[Stasiun Sentolo|Sentolo]]
WASSERq\vWBRÜCKE1\WASSERq~~ ~~[[Jembatan Progo]] ([[Kali Progo]])
evHST~~''SDY''~~''[[Stasiun Sedayu|Sedayu]]''
Depo [[Pertamina]]! !KDSTaq\STRq\vABZg+r-STR\\
vBHF~~RWL~~[[Stasiun Rewulu|Rewulu]]
vHST~~PTN~~[[Stasiun Patukan|Patukan]]
vSKRZ-G4u~~ ~~Jalan Siliwangi
[[Jalur kereta api Yogyakarta–Palbapang–Sewugalur|YK–PLP–SWG]]! !exSTRq!~MFADEgq\exv-STR+l!~veABZg+r-STR\exSTRq!~MFADEfq~~[[Jalur kereta api Secang–Yogyakarta|SCA–YK]]
\vSTR!~STRc2\KDST3~~ ~~Depo lokomotif
{{BSsplit|awal|elektrifikasi}}! !ELCa\v-STR+1!~vINT\STRc4~~YK~~'''[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]''' {{Rint|yogyakarta|ya}} {{Rint|yogyakarta|red}} {{Rint|yogyakarta|blue}} {{Rint|yogyakarta|1a}} {{Rint|yogyakarta|1b}} {{Rint|yogyakarta|2a}} {{Rint|yogyakarta|3a}} {{Rint|yogyakarta|3b}} {{Rint|yogyakarta|6A}} {{Rint|yogyakarta|6B}} {{Rint|yogyakarta|8}} {{Rint|yogyakarta|10}} {{Rint|yogyakarta|13}} {{Rint|yogyakarta|15}} 
WASSERq!~\vWBRÜCKE1\WASSERq~~ ~~Jembatan Kewek ([[Kali Code]])
vINT~~LPN~~'''[[Stasiun Lempuyangan|Lempuyangan]]''' {{Rint|yogyakarta|2a}} {{Rint|yogyakarta|4a}} {{Rint|yogyakarta|4b}} {{Rint|yogyakarta|10}} 
WASSERq!~\vWBRÜCKE1\WASSERq~~ ~~Jembatan Gajah Wong
\vSKRZ-G4u\~~ ~~Jalur Lintas Tengah dan Selatan Jawa (Jembatan Janti)
\vINT\~~MGW~~'''[[Stasiun Maguwo|Maguwo]]''' {{rint|air|link=Bandara Adisutjipto}} {{Rint|yogyakarta|1a}} {{Rint|yogyakarta|1b}} {{Rint|yogyakarta|3a}} {{Rint|yogyakarta|3b}} {{Rint|yogyakarta|5b}} {{Rint|yogyakarta|14}} 
\evHST\~~''KLS''~~''[[Stasiun Kalasan|Kalasan]]''
WASSERq!~\vWBRÜCKE1\WASSERq~~ ~~Jembatan Kali Opak
vSTR+GRZq~~{{BSsplit|Batas [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]|Batas Provinsi [[Jawa Tengah]]|line=-}}
vSKRZ-G2BUE~~ ~~Jalan Provinsi (Prambanan-Piyungan)
\vHST\~~BBN~~[[Stasiun Brambanan|Brambanan]] 
\vHST\~~SWT~~[[Stasiun Srowot|Srowot]]
vSKRZ-G2BUE~~ ~~{{rute|N|16|17}} Jalur Lintas Tengah dan Selatan Jawa (Jalan R.A. Kartini)
\vINT\~~KT~~'''[[Stasiun Klaten|Klaten]]''' {{Rint|yogyakarta|as}}
vSKRZ-G2BUE~~ ~~{{rute|N|16|17}} Jalur Lintas Tengah dan Selatan Jawa (Jalan Diponegoro)
\evHST\~~''KET''~~''[[Stasiun Ketandan|Ketandan]]''
\vHST\~~CE~~[[Stasiun Ceper|Ceper]] 
\vHST\~~DL~~[[Stasiun Delanggu|Delanggu]]
\vHST\~~GW~~[[Stasiun Gawok|Gawok]]
\vINT\~~PWS~~'''[[Stasiun Purwosari|Purwosari]]''' {{Rint|yogyakarta|bk}} {{Rint|solo|k1s}} {{Rint|solo|k2s}} {{Rint|solo|k3s}}
\CONTgq\vABZgr-STR\\~~ ~~[[Jalur kereta api Purwosari-Wonogiri|PWS-WNG]]
vINT~~SLO~~'''[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]''' {{Rint|yogyakarta|red}} {{Rint|yogyakarta|as}} {{Rint|solo|k2s}} {{Rint|solo|k4s}} {{rint|solo|k6s}} {{rint|jateng|s1}} {{Rint|jateng|s2}} {{rint|bus|link=Terminal Tirtonadi}}
\vSTR!~v-STRl!~v-STR+l!~vSTRl-!~vSTR+l-\CONTfq~~ ~~[[jalur kereta api Gundih–Solo Balapan|GD–SLO]]
vCONTfge~~ ~~[[jalur kereta api Solo Balapan–Kertosono|SLO-KTS]]
}}
}}
'''Jalur kereta api Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan''' adalah [[Jalur kereta api|koridor jalur kereta api]] lintas selatan beserta tengah [[Pulau Jawa]] yang sudah menjadi jalur ganda yang melewati wilayah [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], sebagian barat laut [[Kabupaten Purworejo]], dan [[Solo Raya]] di [[Jawa Tengah]]. Jalur ini termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta yang berbatasan dengan [[Stasiun Jenar]] sampai {{sta|Solo Balapan}} dan sebagian kecil Daerah Operasi V Purwokerto yang membentang dari [[Stasiun Kutoarjo]] sampai dengan Jenar. Lintas ini dimulai dari Stasiun Kutoarjo{{efn|Dikelola bersama oleh Daerah Operasi V Purwokerto beserta [[KAI Commuter]].}} di arah barat menuju arah tenggara yang termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta dan [[KAI Bandara]] dari [[Stasiun Yogyakarta International Airport|Stasiun YIA]] menuju [[Stasiun Yogyakarta]], mengitari tepian ujung selatan [[Pegunungan Menoreh]], lalu berbelok ke arah timur laut menuju Stasiun Yogyakarta, kemudian ke timur dan timur laut hingga mencapai Stasiun Solo Balapan di tengah [[Kota Surakarta]]. Jalur tersebut juga menghubungkan [[Bandung]] dengan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], Surakarta, [[Surabaya]], [[Kota Malang|Malang]] di lintas selatan Jawa, sedangkan lintas tengah Jawa menghubungkan [[Jakarta]] dengan Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, dan Malang. Namun rute utama Jakarta–Surabaya adalah jalur utara Jawa melalui [[Kota Semarang|Semarang]].

Jalur ini sepenuhnya berada di dataran rendah, dengan sedikit variasi jalur berkelok-kelok di antara [[Stasiun Wojo]] dan [[Stasiun Wates]]. Terdapat beberapa jembatan tinggi di jalur ini, yaitu yang melintasi [[Kali Progo]] dan [[Kali Opak]]. Jalur ini memiliki beberapa titik berpemandangan indah, terutama di daerah sekitar [[Candi Prambanan]] (dapat terlihat beberapa puncak candi Prambanan tersebut) dan di antara [[Stasiun Klaten]] dan [[Stasiun Delanggu]] dengan pemandangan gunung kembar ([[Gunung Merapi]] dan [[Gunung Merbabu]]) yang tampak sempurna dilatardepani oleh persawahan yang terhampar luas. Uniknya, seluruh jalur kereta api di wilayah DIY berstatus sebagai tanah milik Keraton ([[Sultan Ground]]).<ref>{{cite journal|first=Lego|last=Karjoko|title=Komparasi Antara Sistem Hukum Tanah Nasional dengan Sistem Hukum Tanah Keraton Yogyakarta|journal=Yustisia|volume=68|number=05–08|year=2006|page=60}}</ref>

Ujung timur jalur ini dapat diperpanjang sejauh tiga km hingga mencapai [[Stasiun Solo Balapan]], yang merupakan stasiun besar. Seluruh stasiun di jalur ini sudah sepenuhnya menggunakan persinyalan elektrik; untuk Kutoarjo–Patukan (kecuali Stasiun Kedundang) masih menggunakan persinyalan dari Westinghouse Rail Systems, Stasiun Yogyakarta dan Lempuyangan sebelumnya menggunakan persinyalan [[Siemens]] NX, namun sekarang kedua stasiun tersebut sudah menggunakan persinyalan produksi [[Len Industri]] yang dipasang dan dioperasikan sejak 2022,<ref name="susanti">{{cite thesis|last=Susanti|first=D.M.|title=Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung)|date=Januari 2008|publisher=Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung|type=S2|chapter=|docket=|oclc=|access-date=}}</ref> dan Maguwo–Purwosari–Solo Balapan menggunakan persinyalan produksi [[Len Industri]] yang dipasang sejak 2013.<ref>{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/uang/kalahkan-siemens-bumn-elektronik-raup-pendapatan-rp-23-triliun.html|title=Kalahkan Siemens, BUMN elektronik raup pendapatan Rp 2,3 triliun|last=Mohamad|first=Ardyan|date=21 Juni 2013|publisher=Merdeka.com|accessdate=5 Oktober 2017|quote=Saat ini, masih ada pesanan proyek dari Kemenhub untuk menggarap persinyalan kereta di jalur Jogja-Solo, Duri-Tangerang, dan Parung-Maja.|work=[[Merdeka.com]]|editor-last=Pratomo|editor-first=Harwanto Bimo}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.len.co.id/len-tandatangani-dua-kontrak-dengan-nilai-total-rp-464-milyar/|title=Len Tandatangani Dua Kontrak dengan Nilai Total Rp 464 Milyar {{!}} PT Len Industri (Persero)|language=en-US|access-date=2019-02-12}}</ref>

== Sejarah ==
=== Awal pengoperasian ===

==== Jalur NIS ====
Kebutuhan kereta api untuk pengangkutan penumpang dan gula ternyata sangat mendesak apalagi setelah [[Tanam Paksa]] diberlakukan sejak 1830. Sejak 1869, [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]] (NIS) sudah dapat mengoperasikan jalur kereta api segmen Samarang NIS–Gundih–Solo. Selanjutnya, pembangunan diarahkan ke Yogyakarta, yang dilakukan segera setelah peresmian jalur kereta api segmen Samarang–Solo Balapan. Berturut-turut ada tiga segmen yang dikerjakan, yaitu Solo–Ceper, Ceper–Klaten, dan Klaten–Yogyakarta, berturut-turut mulai beroperasi pada tanggal 27 Maret dan 9 Juli 1871, serta 10 Juni 1872.<ref name="archiv">{{cite book|title=Archiv Für Eisenbahnwesen|year=1925|volume=48}}</ref> Pada tanggal 2 Maret 1872, [[Stasiun Lempuyangan]] mulai diuji coba operasi.<ref name="sejarahsosial">{{cite book|title=Sejarah Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta: Mobilitas Sosial DI Yogyakarta|last1=Gunawan|first1=Riyadi|last2=Harmoko|first2=Darto|page=21|year=1993|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI|place=Jakarta}}</ref> Pada tanggal 21 Mei 1873, jalur Samarang–Vorstenlanden telah selesai dibangun.<ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=}}</ref>

==== Jalur SS ====
Sementara itu, perusahaan kereta api milik negara, [[Staatsspoorwegen]]—yang dibentuk pascaevaluasi pembangunan jalur NIS Samarang–Vorstenlanden dan Batavia–Buitenzorg yang mengalami kesulitan keuangan—mulai menanamkan pengaruhnya di Jawa. Pembangunan jalur ini diprioritaskan untuk menghubungkan Jakarta–Surabaya dengan kereta api melalui lintas selatan. Untuk jalur tersebut, pada mulanya SS memutuskan untuk membangun segmen terakhir lebih dulu, Cilacap–Kroya–Kutoarjo–Yogyakarta pada tahun 1885 dan selesai pada tanggal 20 Juli 1887, beserta seluruh stasiun di lintas ini. Untuk jalur gunung Bandung–Banjar–Kasugihan baru bisa disambung pada tahun 1894 karena persoalan geometri jalan rel dan medan terjal yang membutuhkan kehati-hatian oleh teknisinya. Pada mulanya, jalur ini direncanakan oleh SS akan disambung ke [[Stasiun Cilacap]], tetapi karena jalur Kawunganten ke tenggara kala itu merupakan rawa-rawa, maka jalurnya dialihkan ke Kasugihan.<ref name="verslag"/>

Dalam operasionalnya, jalur ini rupanya telah menghancurkan [[Garis Imajiner Yogyakarta|garis imajiner Kota Yogyakarta]]. Konon, garis tersebut menghubungkan [[Gunung Merapi]], [[Tugu Yogyakarta|Tugu Pal Putih]], [[Jalan Malioboro]], [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Kraton]], [[Panggung Krapyak]], dan [[Pantai Parangtritis]]. Keberadaan garis yang penuh filosofi dan sangat merakyat di kalangan masyarakat Jogja ini dihancurkan oleh Pemerintah Kolonial.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2008/10/12/01003616/disorientasi.ruang.yogyakarta.akibat.patahnya.simbol|title=Disorientasi Ruang Yogyakarta akibat Patahnya Simbol|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-08-25|date=2008-10-11}}</ref>

=== Dua kepemilikan ===
[[Berkas:De baan tusschen Solo en Djogja, bestaande uit smalspoor en uit breedspoor tevens geschikt voor smalspoor door een 3e rail.tif|jmpl|kiri|Jalur ganda dengan "dua kepemilikan": sebelah kanan: NIS, kiri: SS.]]
Jalur kereta api untuk segmen Jogja-Solo pernah menjadi "jalur dengan dua kepemilikan". NIS dan SS saling berbagi jalur. Permulaan jalur ganda tersebut ada di Stasiun Tugu. Di situ, peron selatan merupakan peron NIS dengan lebar 1.435&nbsp;mm, sedangkan peron utara menjadi milik SS dengan lebar 1.067&nbsp;mm.

Ke arah timur, ada dua [[jembatan]] di atas [[Kali Code]], kemudian dahulu jalur SS bercabang ke timur laut (kini tempat menyimpan gerbong semen), dan melewati depan [[Balai Yasa Yogyakarta|Balai Yasa Pengok]] (kini ''test track''). Setelah melewati Balai Yasa, rel kembali berbelok ke selatan kembali sejajar jalur NIS. Ini berarti jalur SS tetap di utara dan berbelok ke arah balai yasa, sedangkan jalur NIS tetap lurus sejak Stasiun Tugu ataupun Lempuyangan.

Setelah melewati [[Stasiun Maguwo|Maguwo]], jalur SS kemudian berbelok naik kemudian menyeberangi jalur NIS, sehingga jalur SS berada di selatan jalur NIS. Sementara itu, [[Stasiun Gawok]] adalah stasiun berperon pulau. Tahun [[1899]], SS menambah rel baja ketiga sehingga dapat dilalui dua kereta yang berbeda lebar sepurnya. Pada tahun [[1929]], SS kemudian membuat jalur kereta api yang terpisah dari jalur NIS, seiring dengan peresmian [[Eendaagsche Express]].<ref>{{Cite book|title=Spoorwegstations op Java|url=https://www.worldcat.org/oclc/905471690|location=Amsterdam|isbn=9067073180|oclc=905471690|last=Ballegoijen de Jong, Michiel van, 1941-}}</ref>

=== Dikenang pada zaman revolusi ===
Setelah SS dan NIS dilebur dan dinasionalisasi menjadi [[Djawatan Kereta Api]], timbul upaya pengambilalihan seluruh jalur KA menjadi milik Indonesia. Jalur Kutoarjo-Yogyakarta merupakan jalur bersejarah karena pernah dibom pada zaman [[Perang Kemerdekaan]]. Setelah perang usai, jalur dan stasiun kemudian direnovasi. Pada tanggal [[3 Januari]] [[1946]] kereta api luar biasa (KLB) Presiden [[Soekarno]] melewati jalur ini dengan penuh risiko dalam rangka memindahkan ibukota ke Yogyakarta. Perjalanan ini berakhir dengan selamat hingga [[Stasiun Tugu]] dan disambut oleh Sri Sultan [[Hamengkubuwana IX]].<ref>{{Cite journal|last=Soviana|first=N.|year=2015|title=KLB Presiden 3 Januari 1946: Sebuah Sejarah Penting yang Terlupakan|url=|journal=Majalah KA|volume=96|issue=|pages=28-29|doi=}}</ref>

Pada dekade 1960-1970-an, [[Perusahaan Negara Kereta Api]] mengoperasikan layanan KA lokal yang disebut sebagai ''sepur bumel'' dan ''sepur grenjeng.'' Layanan bumel rute Kutoarjo-Jenar-Yogyakarta pp ini melayani perhentian yang saat itu masih aktif, seperti [[Stasiun Montelan|Montelan]], [[Stasiun Jenar|Jenar]], [[Halte Karangjati|Karangjati]], [[Stasiun Kedundang|Kedundang]], [[Halte Pakualaman|Pakualaman]], [[Stasiun Wates|Wates]], [[Stasiun Kalimenur|Kalimenur]], [[Stasiun Sentolo|Sentolo]], [[Stasiun Sedayu|Sedayu]], [[Stasiun Rewulu|Rewulu]], [[Stasiun Patukan|Patukan]], dan [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]. Dengan ditarik [[lokomotif uap]] dan tarif sebesar tujuh setengah rupiah sekali jalan, KA ini menjadi primadona bagi para pedagang yang akan menjaja dagangannya di kota.<ref>{{Cite news|url=https://sains.kompas.com/read/2009/11/14/06051488/mari.menelusuri.kejayaan.kereta.masa.silam|title=Mari Menelusuri Kejayaan Kereta Masa Silam|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-08-25|editor-last=Lou|date=2009-11-13}}</ref> Sementara itu, di lintas Jogja-Solo dioperasikan [[kereta api Kuda Putih]] sebagai layanan komuter berbasis KRD pertama di Indonesia. Hingga akhirnya, kedua KA itu tak beroperasi pada 1980-an. Sempat tidak ada KA lokal dan komuter di rute Kutoarjo-Solo hingga pada dekade 1990-an digantikan dengan [[kereta api Prambanan Ekspres]] rute Jogja-Solo, kemudian, pada tahun 2007 diperpanjang hingga Kutoarjo.<ref>{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/KRD%20MCDW%20300|title=KRD MCDW 300|last=|first=|date=|website=Heritage Kereta Api Indonesia|access-date=2019-08-25}}</ref>

=== Penggandaan kembali dan elektrifikasi ===
Jalur ini secara bertahap ditingkatkan menjadi jalur rel ganda sejak 2001, diawali dengan segmen [[Stasiun Srowot]] sampai [[Stasiun Ketandan]], yang segera dilanjutkan menjadi segmen [[Stasiun Brambanan]] sampai [[Stasiun Delanggu]]. Peresmian segmen awal ini dilakukan oleh [[Daftar Menteri Perhubungan Indonesia|Menteri Perhubungan]] saat itu, [[Agum Gumelar]], pada tanggal [[15 Desember]] [[2003]], ditandai dengan prasasti yang sekarang diletakkan di Stasiun Brambanan. Selanjutnya, pembangunan dilanjutkan ke barat sampai Stasiun Tugu dan ke timur sampai Stasiun Solo Balapan, dan selesai sepenuhnya tahun 2008. Jalur ganda ini termasuk jalur KA lintas cepat.<ref>{{Cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0208/03/slo20.htm|publisher=Suara Merdeka|title=Jalur Ganda Tunjang Kelancaran Lintas KA|access-date=2014-12-18|archive-date=2015-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20150924111334/http://www.suaramerdeka.com/harian/0208/03/slo20.htm|dead-url=yes|language=id|work=[[Suara Merdeka|Suara Merdeka Online]]}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-728295/uji-coba-rel-ganda-yogya-solo-bikin-bikers-senewen|title=Uji Coba Rel Ganda Yogya-Solo Bikin Bikers Senewen|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-08-25|date=2007-01-09}}</ref>

Diresmikan pada tanggal 22 Januari 2008 oleh Presiden RI saat itu, [[Susilo Bambang Yudhoyono]], jalur ganda ini menghabiskan dana sebesar Rp900 miliar rupiah dengan pinjaman dana dari Jepang melalui [[Japan Bank for International Cooperation]] (JBIC). Hasilnya, ada dua stasiun kereta api yang akhirnya diganti dengan bangunan baru, yaitu Stasiun Patukan dan Stasiun Jenar. Stasiun Patukan memiliki prasasti peresmian jalur ganda.<ref>{{Cite web|url=http://dephub.go.id/post/read/PRESIDEN-RESMIKAN-REL-GANDA-KUTOARJOYOGYAKARTA970?language=id|title=PRESIDEN RESMIKAN REL GANDA KUTOARJO-YOGYAKARTA|last=<asep.muhamad[at]torche.co.id>|first=Asep Muhamad|website=dephub.go.id|language=en|access-date=2018-02-21}}</ref>

Terkait dengan rencana pengembangan jalur, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) memutuskan untuk mengelektrifikasi jalur ini khusus untuk segmen Yogyakarta–Solo. Wacana tersebut sudah dimasukkan dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) 2030.<ref>{{Cite book|url=http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf|title=Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030|last=|first=|date=2011|publisher=Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia|isbn=|location=|pages=|url-status=live|access-date=2020-02-20|archive-date=2020-03-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20200331143906/http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf|dead-url=yes}}</ref> Selain itu, elektrifikasi ini juga tertuang dalam Matriks Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.<ref>{{citeweb|title=LAMPIRAN III
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 18 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL TAHUN 2020-2024 MATRIKS PEMBANGUNAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 
TAHUN 2020-2024|url=https://pusatdata.hukumonline.com/js/pdfjs/web/viewer.html?file=/pusatdata/viewfile/lt5e33f226c564a/parent/lt5e33f108b4aca|date=ISBN|location=|publisher=|website=hukumonline.com|access-date=29-02-2020}}{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Elektrifikasi tersebut mulai diwujudkan dengan adanya tiang-tiang [[listrik aliran atas]] yang ditumpuk di bekas lapangan bongkar-muat peti kemas [[Stasiun Solo Jebres]].<ref>{{Cite news|url=https://radarsolo.jawapos.com/read/2018/03/30/61266/proyek-krl-molor-tiang-mangkrak-di-stasiun-solo-jebres|title=Proyek KRL Molor, Tiang Mangkrak di Stasiun Solo Jebres|last=JawaPos.com|date=2018-03-30|work=[[Jawa Pos|JawaPos.com]]|language=id|access-date=2020-02-12|archive-date=2020-02-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20200220014716/https://radarsolo.jawapos.com/read/2018/03/30/61266/proyek-krl-molor-tiang-mangkrak-di-stasiun-solo-jebres|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://news.harianjogja.com/read/2019/08/22/500/1013670/krl-solo-jogja-ditarget-beroperasi-2020-saat-ini-masuk-tahap-lelang-elektrifikasi|title=KRL Solo-Jogja Ditarget Beroperasi 2020, Saat Ini Masuk Tahap Lelang Elektrifikasi|last=Media|first=Harian Jogja Digital|date=2019-08-22|website=Harianjogja.com|access-date=2020-02-12}}</ref> Per akhir Januari 2020, konstruksi listrik aliran atas sudah dimulai untuk segmen Yogyakarta–Klaten.<ref>{{Cite web|url=https://www.solopos.com/jaringan-listrik-krl-solo-jogja-dibangun-akhir-tahun-2019-1025192|title=Jaringan Listrik KRL Solo–Jogja Dibangun Akhir Tahun 2019|last=Media|first=Rohmah Ermawati-Solopos Digital|date=2019-10-16|website=SOLOPOS.com|language=id-ID|access-date=2020-02-12}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://radarsolo.jawapos.com/read/2020/02/12/178993/proyek-krl-solo-jogja-masih-tahap-konstruksi|title=Proyek KRL Solo-Jogja Masih Tahap Konstruksi|last=JawaPos.com|date=2020-02-12|work=[[Jawa Pos|JawaPos.com]]|language=id|access-date=2020-02-12|archive-date=2020-02-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20200220014714/https://radarsolo.jawapos.com/read/2020/02/12/178993/proyek-krl-solo-jogja-masih-tahap-konstruksi|dead-url=yes}}</ref> Pada 10 Februari 2021, kereta api rel listrik mulai beroperasi di segmen Yogyakarta-Solo.<ref>{{Cite news|title=Jadwal KRL Solo-Jogja Februari 2021: Harga dan Cara Beli Tiket|url=https://tirto.id/jadwal-krl-solo-jogja-februari-2021-harga-dan-cara-beli-tiket-f97V|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2021-02-09}}</ref>

== Jalur terhubung ==
{{col|2}}
=== Lintas aktif ===
* '''Lintas selatan-tengah Jawa'''
** [[Jalur kereta api Kroya-Kutoarjo|Kroya–Kutoarjo]] bersambung ke Purworejo
** [[Jalur kereta api Solo Balapan–Kertosono|Solo Balapan–Kertosono]] 
* [[Jalur kereta api Gundih–Solo Balapan|Gundih–Solo Balapan]] 
* [[Jalur kereta api Purwosari–Wonogiri|Purwosari–Wonogiri]]
* Jalur kereta api [[Stasiun Kedundang|Kedundang]]-[[Bandar Udara Internasional Yogyakarta|Bandara YIA]]

=== Lintas nonaktif ===
* [[Jalur kereta api Yogyakarta-Secang|Yogyakarta–Secang]]
* [[Jalur kereta api Yogyakarta-Palbapang|Yogyakarta–Palbapang]]
* [[Jalur kereta api Purwosari-Boyolali|Purwosari–Boyolali]]
* [[Jalur kereta api Wonogiri-Baturetno|Wonogiri-Baturetno]]{{endDiv}}

== Layanan kereta api ==
=== Penumpang ===
==== Antarkota ====
{| class="wikitable"
|+Lintas tengah Jawa
|-
! Nama kereta api
! Relasi perjalanan
|-
! colspan="2" |Eksekutif
|-
|{{kereta api|Taksaka}}
|{{sta|Gambir}}–Yogyakarta
|-
|{{kereta api|Argo Lawu}}
| rowspan="2" |Gambir–Solo Balapan
|-
|{{kereta api|Argo Dwipangga}}
|-
|{{kereta api|Argo Semeru}}
| rowspan="2" |Gambir–Surabaya Gubeng
|-
|{{kereta api|Bima}}
|-
|{{kereta api|Gajayana}}
|Gambir–{{sta|Malang}}
|-
! colspan="2" |Eksekutif-Bisnis
|-
|{{kereta api|Ranggajati}}
|{{sta|Cirebon}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Jember}}
|-
! colspan="2" |Eksekutif-Ekonomi Premium
|-
|{{kereta api|Fajar dan Senja Utama Yogya}}karta
|{{sta|Pasar Senen}}–{{sta|Yogyakarta}}
|-
|{{KA|Bogowonto}}
| rowspan="2" |Pasar Senen–{{sta|Lempuyangan}}
|-
|{{KA|Gajahwong}}
|-
|{{kereta api|Fajar dan Senja Utama Solo}}
| rowspan="2" |Pasar Senen–{{sta|Solo Balapan}}
|-
|{{kereta api|Mataram}}
|-
! colspan="2" |Eksekutif-Ekonomi
|-
|{{kereta api|Bangunkarta}}
|Pasar Senen–{{sta|Jombang}}
|-
|{{KA|Malioboro Ekspres}}
| rowspan="2" |{{sta|Purwokerto}}–{{sta|Malang}}
|-
|{{KA|Kertanegara}}
|-
|{{kereta api|Gaya Baru Malam Selatan}}
|Pasar Senen–Surabaya Gubeng
|-
|{{kereta api|Singasari}}
|Pasar Senen–{{sta|Blitar}}
|-
! colspan="2" |Ekonomi
|-
|{{kereta api|Progo}}
|{{sta|Pasar Senen}}–{{sta|Lempuyangan}}
|-
|{{kereta api|Jaka Tingkir}}
| rowspan="2" |Pasar Senen–{{sta|Purwosari}}
|-
|{{kereta api|Bengawan}}
|-
|{{KA|Logawa}}
|{{sta|Purwokerto}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Jember}}
|-
|{{kereta api|Jayakarta}}
|Pasar Senen–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
! colspan="2" |Kereta api fakultatif
|-
|{{kereta api|Manahan}}
|{{sta|Gambir}}–{{sta|Solo Balapan}}
|}

{| class="wikitable"
|+Lintas selatan Jawa
|-
! Nama kereta api
! Relasi perjalanan
|-
! colspan="2" |Eksekutif
|-
| {{KA|Sancaka}}
| {{sta|Yogyakarta}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
| {{KA|Lodaya}}
| {{sta|Bandung}}–{{sta|Solo Balapan}}
|-
|{{KA|Argo Wilis}}
| rowspan="3" |Bandung–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
|{{KA|Turangga}}
|-
|{{KA|Mutiara Selatan}}
|-
| {{KA|Malabar}}
| Bandung–{{sta|Malang}}
|-
|{{KA|Wijayakusuma}}
|{{sta|Cilacap}}–Surabaya Gubeng–{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|-
! colspan="2" |Ekonomi
|-
|{{KA|Sri Tanjung}}
|{{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|-
| {{KA|Pasundan}}
| {{sta|Kiaracondong}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
| {{KA|Kahuripan}}
| Kiaracondong–{{sta|Blitar}}
|}

==== Lokal ====
{| class="wikitable"
|-
!colspan=2|Nama kereta api
!colspan=2|Kelas
!colspan=2|Relasi
|-
|colspan=2| {{kereta api|Banyubiru}}
|colspan=2 rowspan=4| Eksekutif dan ekonomi
| {{sta|Semarang Tawang}}
| {{sta|Solo Balapan}}
|-
|colspan=2 rowspan=5 | {{kereta api|Joglosemarkerto}}
| rowspan=3 | {{sta|Solo Balapan}} 
|-
| {{sta|Semarang Tawang}} (searah jarum jam via {{sta|Solo Balapan}} dan {{sta|Yogyakarta}})
|-
| {{sta|Solo Balapan}} (berlawanan jarum jam via {{sta|Tegal}} dan {{sta|Purwokerto}})
|-
|colspan=2 | Eksekutif dan ekonomi premium
| {{Sta|Yogyakarta}}
| {{Sta|Cilacap}}
|}

==== Kereta bandara dan komuter ====
{| class="wikitable"
|-
! Nama kereta api
! colspan=2 | Relasi
|-
| {{rint|yogyakarta|ya}} {{kereta api|Bandara YIA}}
| rowspan=3 | {{sta|Yogyakarta}}
| {{sta|Yogyakarta International Airport}}
|-
| {{rint|yogyakarta|red}} [[KRL Commuter Line Yogyakarta|Commuter Line Yogyakarta]]
| {{sta|Palur}}
|-
| {{rint|yogyakarta|blue}} {{kereta api|Commuter Line Prambanan Ekspres}}
| {{sta|Kutoarjo}}
|-
| {{rint|yogyakarta|as}} [[Kereta api Bandara Internasional Adi Soemarmo|Kereta api BIAS]]
| {{sta|Klaten}}
| {{sta|Bandara Adi Soemarmo}}
|}

=== Barang ===
{| class="wikitable"
|-
! Nama kereta api
! colspan=2 | Relasi perjalanan
|-
! align=center colspan=4 | Lintas utara Jawa
|- 
| Angkutan semen [[Solusi Bangun Indonesia]]
| {{sta|Karangtalun}}
| {{sta|Brumbung}} via {{sta|Gundih}}
|-
| rowspan=2 | Angkutan semen [[Indocement]]
| {{sta|Nambo}}
| rowspan=2 | {{sta|Brambanan}} via {{sta|Semarang Poncol}}
|-
| {{sta|Arjawinangun}}
|-
! align=center colspan=4 | Lintas tengah Jawa
|-
| [[Kereta api Over Night Services|Angkutan logistik ONS]] Parcel Tengah
| {{sta|Kampung Bandan}}
| {{Sta|Malang}}
|-
! align=center colspan=4 | Lintas selatan Jawa
|- 
| rowspan=3 | Angkutan semen [[Solusi Bangun Indonesia]]
| rowspan=3 | {{sta|Karangtalun}}
| {{sta|Lempuyangan}}
|-
| {{sta|Brambanan}}
|-
| {{sta|Solo Balapan}}
|-
| [[Kereta api ketel Pertamina|Angkutan avtur Pertamina]]
| rowspan="2" | {{sta|Cilacap}}
| {{Sta|Rewulu}}
|-
| Angkutan pupuk [[Pupuk Indonesia]]
| {{sta|Ceper}}
|-
| [[Kereta api ketel Pertamina|Angkutan BBM Pertamina]]
| Rewulu
| {{Sta|Madiun}}
|-
| [[Kereta api Over Night Services|Angkutan logistik ONS]] Parcel Selatan
| {{sta|Bandung}}
| {{Sta|Surabaya Kota}}
|}

== Daftar stasiun ==
{{DaftarStasiun-start}}
{{DaftarStasiun-lintas|nomor=8|lintas=[[Stasiun Kroya|Kroya]]–[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]|segmen=[[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]–[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]|dibuka=20 Juli 1887|operator=[[Staatsspoorwegen]] Westerlijnen|daop=D5}}
|-{{DaftarStasiun|nomor=2040|nama=Kutoarjo|kelas=Besar|singkatan=KTA|alamat=Jalan Merpati, [[Semawung Daleman, Kutoarjo, Purworejo]]|letak=km 478+845 lintas [[Stasiun Bogor|Bogor]]–[[Stasiun Bandung|Bandung]]–[[Stasiun Banjar|Banjar]]–[[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]–[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]<br>km 0+000 (lintas cabang ke ''[[Stasiun Purworejo|Purworejo]]'')|ketinggian=+16 m|status=Beroperasi|gambar=StasiunKutoarjo.jpg}}
{{DaftarStasiun-lintas|daop=D6}}
{{DaftarStasiun|nomor=3001|nama=Montelan|singkatan=MTL|alamat=[[Kertosono, Banyuurip, Purworejo]]|status=Tidak beroperasi|gambar=Stasiun Montelan 2018.jpg|ketinggian=+19 m|letak=km 484+679}}
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Sendangsari|singkatan=SEN|status=Tidak beroperasi|letak=km 490+599}}
{{DaftarStasiun|nomor=3003|nama=Jenar|singkatan=JN|alamat=Jalan Stasiun Jenar, [[Bragolan, Purwodadi, Purworejo]]|letak=km 492+443|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Jenar.jpg|ketinggian=+18 m}}
|-
! colspan=8|BH 1947<br>Jembatan [[Kali Bogowonto]]
|-
{{DaftarStasiun|nomor=3004|nama=Karangjati (Purworejo)|singkatan=KAR|ketinggian=|status=Tidak beroperasi|letak=km 495+323}}
{{DaftarStasiun|nomor=3005|nama=Wojo|singkatan=WJ|alamat=Jalan Stasiun Wojo, [[Dadirejo, Bagelen, Purworejo]]|letak=km 500+836|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Wojo 2020.jpg|ketinggian=+14 m}}
|-
! colspan=8|Perbatasan Provinsi [[Jawa Tengah]]
|-
! colspan=8|Perbatasan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|-
|-{{DaftarStasiun|nomor=3006|nama=Kedundang|singkatan=KDG|alamat=[[Kulur, Temon, Kulon Progo]]|letak=km 507+615|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Kedundang baru.jpg|ketinggian=+11 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=3007|nama=Pakualaman|singkatan=PKM|status=Tidak beroperasi|letak=km 509+383}}
{{DaftarStasiun|nomor=3008|nama=Wates|singkatan=WT|alamat=Jalan Sepur, [[Wates, Wates, Kulon Progo]]|letak=km 514+488|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Wates 2021.jpg|ketinggian=+18 m|kelas=I}}
{{DaftarStasiun|nomor=3009|nama=Kalimenur|singkatan=KLR|alamat=[[Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo]]|letak=km 520+265|status=Tidak beroperasi|gambar=Stasiun Kalimenur.JPG|ketinggian=+35 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=3011|nama=Sentolo|singkatan=STL|alamat=[[Sentolo, Sentolo, Kulon Progo]]|letak=km 524+633|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Sentolo 2021.jpg|ketinggian=+54 m}}
|-
! colspan=4|BH 2034<br>[[Jembatan Progo|Jembatan Mbeling]] !! colspan=4 | panjang: 96 m<br>dibangun pada tahun 1886-1887<br>diperkuat pada tahun 1930 dan 1957
|-
{{DaftarStasiun|nomor=3012|nama=Sedayu|singkatan=SDY|alamat=[[Argosari, Sedayu, Bantul]]|letak=km 530+819|status=Tidak beroperasi|gambar=Rumah dinas Stasiun Sedayu.jpg}}
{{DaftarStasiun|nomor=3013|nama=Rewulu|singkatan=RWL|letak=km 533+674|alamat=[[Argomulyo, Sedayu, Bantul]]|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Rewulu 2021.jpg|ketinggian=+88 m|kelas=I}}
{{DaftarStasiun|nomor=3014|nama=Patukan|singkatan=PTN|letak=km 538+253|alamat=[[Ambarketawang, Gamping, Sleman]]|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Patukan 2021.jpg|ketinggian=+88 m}}
|-
! colspan=8|Akhir jalur eletrifikasi<br>Awal jalur eletrifikasi
|-
{{DaftarStasiun|nomor=3020|nama=Yogyakarta|kelas=Besar|singkatan=YK|alamat=Jalan Margo Utomo 1, [[Sosromenduran, Gedongtengen, Yogyakarta]]|letak=km 167+051 lintas [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]]-[[Stasiun Brumbung|Brumbung]]-[[Stasiun Gundih|Gundih]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]-'''Yogyakarta'''<br>km 542+494 lintas [[Stasiun Bogor|Bogor]]-[[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Banjar|Banjar]]-[[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]-'''Yogyakarta'''<br>km 1+040 lintas '''Yogyakarta'''-''[[Stasiun Magelang Kota|Magelang Kota]]''-[[Stasiun Ambarawa|Ambarawa]]<br>km 0+067 lintas '''Yogyakarta'''-''[[Stasiun Palbapang|Palbapang]]''|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Tugu 2020 2 New Signage + Nataru.jpg|ketinggian=+113 m}}
|-
{{DaftarStasiun-lintas|nomor=14|lintas=[[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]]–[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]–[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]|segmen=[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Stasiun Klaten|Klaten]]|dibuka=10 Juni 1872|operator=[[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]]<ref name="archiv"/>|daop=D6}}
{{DaftarStasiun|nomor=3030|nama=Lempuyangan|kelas=Besar|singkatan=LPN|alamat=Jalan Lempuyangan, [[Bausasran, Danurejan, Yogyakarta]]|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Lempuyangan 2021.jpg|letak=km 165+774 lintas [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]]-[[Stasiun Brumbung|Brumbung]]-[[Stasiun Gundih|Gundih]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]|ketinggian=+114 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=3101|nama=Maguwo|singkatan=MGW|letak=km 158+975|alamat=[[Maguwoharjo, Depok, Sleman]]|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Maguwo 2021.jpg|ketinggian=+118 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=3102|nama=Kalasan|singkatan=KLS|alamat=[[Tirtomartani, Kalasan, Sleman]]|status=Tidak beroperasi|gambar=Kalasan_train_station_130812-2839_yk.JPG|ketinggian=+126 m|letak=km 155+578}}
|-
! colspan=8|Perbatasan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|-
! colspan=8|Perbatasan Provinsi [[Jawa Tengah]]
|-
{{DaftarStasiun|nomor=3103|nama=Brambanan|singkatan=BBN|alamat=Jalan Stasiun Prambanan, [[Kebon Dalem Kidul, Prambanan, Klaten]]|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Brambanan 2021.jpg|ketinggian=+146 m|letak=km 151+072}}
{{DaftarStasiun|nomor=3104|nama=Srowot|singkatan=SWT|alamat=Jalan Stasiun Srowot, [[Gondangan, Jogonalan, Klaten]]|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Srowot 2021.jpg|ketinggian=+152 m|letak=km 145+227}}
{{DaftarStasiun-lintas|segmen=[[Stasiun Klaten|Klaten]]–[[Stasiun Ceper|Ceper]]|dibuka=9 Juli 1871}}
{{DaftarStasiun|nomor=3110|nama=Klaten|singkatan=KT|alamat=Jalan K.H. Samanhudi, [[Tonggalan, Klaten Tengah, Klaten]]|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Klaten 2021.jpg|ketinggian=+151 m|letak=km 138+493}}
{{DaftarStasiun|nomor=3111|nama=Ketandan|singkatan=KET|alamat=[[Ketandan, Klaten Utara, Klaten]]|status=Tidak beroperasi|gambar=Stasiun Ketandan 2019.jpg|ketinggian=+148 m|letak=km 134+691}}
{{DaftarStasiun-lintas|segmen=[[Stasiun Ceper|Ceper]]–[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]|dibuka=27 Maret 1871}}
{{DaftarStasiun|nomor=3112|nama=Ceper|singkatan=CE|alamat=Jalan Stasiun Ceper, [[Klepu, Ceper, Klaten]]|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Ceper 2019.jpg|ketinggian=+133 m|letak=km 129+200}}
{{DaftarStasiun|nama=Ngawonggo|singkatan=NGO|status=Tidak beroperasi|letak=km 127+900}}
{{DaftarStasiun|nomor=3114|nama=Delanggu|singkatan=DL|alamat=Jalan Stasiun Delanggu, [[Gatak, Delanggu, Klaten]]|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Delanggu 2019.jpg|ketinggian=+133 m|letak=km 122+933}}
{{DaftarStasiun|nama=Tegalgondo|singkatan=TLO|status=Tidak beroperasi|letak=km 121+130}}
{{DaftarStasiun|nama=Wonosari (Sukoharjo)|singkatan=WSI|status=Tidak beroperasi|letak=km 119+869}}
{{DaftarStasiun|nomor=3117|nama=Gawok|singkatan=GW|alamat=[[Luwang, Gatak, Sukoharjo]]|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Gawok 2019.jpg|ketinggian=+118 m|letak=km 117+398}}
{{DaftarStasiun|nama=Mayang|singkatan=MYG|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nama=Pajang|singkatan=PJG|status=Tidak beroperasi|letak=km 113+015}}
{{DaftarStasiun|nomor=3120|nama=Purwosari|kelas=Besar|singkatan=PWS|alamat=Jalan Slamet Riyadi 502, [[Purwosari, Laweyan, Surakarta]]|letak=km 110+750 lintas [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]]-[[Stasiun Brumbung|Brumbung]]-[[Stasiun Gundih|Gundih]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]<br>km 5+840 lintas [[Stasiun Solo Kota|Solo Kota]]-'''Purwosari'''-''[[Stasiun Boyolali|Boyolali]]''|ketinggian=+98 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Purwosari 2020.jpg}}
|-
! colspan=8|Kelanjutan menuju Solo Balapan
|-
{{DaftarStasiun|nomor=3130|nama=Solo Balapan|kelas=Besar|singkatan=SLO|alamat=Jalan Wolter Monginsidi 112, [[Kestalan, Banjarsari, Surakarta]]|letak=km 262+720 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Kertosono|Kertosono]]-[[Stasiun Madiun|Madiun]]-'''Solo Balapan'''<br>km 107+914 lintas [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]]-[[Stasiun Brumbung|Brumbung]]-[[Stasiun Gundih|Gundih]]-'''Solo Balapan'''-[[Stasiun Solo Jebres|Solo Jebres]]/[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]|ketinggian=+93 m|status=Beroperasi|gambar=StasiunSoloBalapan.jpg}}

{{DaftarStasiun-end}}

=== Percabangan menuju YIA ===
{{DaftarStasiun-start}}|-
! colspan=8|Wilayah Kerja [[KAI Bandara]]
|-
{{DaftarStasiun-lintas|nomor=|lintas=[[Stasiun Kroya|Kroya]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]|segmen=Percabangan menuju YIA}}
{{DaftarStasiun|nomor=3006|nama=Kedundang|singkatan=KDG|alamat=[[Kulur, Temon, Kulon Progo]]|letak=km 507+615 lintas [[Stasiun Bogor|Bogor]]-[[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Banjar|Banjar]]-[[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]-[[Stasiun Yogyakarta]]<br>km 0+000 lintas [[Stasiun Kedundang|Kedundang]]-[[Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta|Bandara Internasional Yogyakarta]]|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Kedundang baru.jpg|ketinggian=+11 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Yogyakarta International Airport|status=Beroperasi|letak=km 5+465<ref name="GAPEKA 2023: Pulau Jawa"/>|alamat=[[Bandara Internasional Yogyakarta]], [[Temon, Kulon Progo]]|ketinggian=+22 m|singkatan=YIA|gambar=Tampilan Pintu Masuk Stasiun Yogyakarta International Airport.jpg}}
{{DaftarStasiun-end}}

== Catatan ==
{{notelist}}

== Referensi ==
{{reflist|2}}

== Pranala luar ==
{{Attached KML|display=inline,title}}

[[Kategori:Jalur kereta api aktif di Indonesia|KTA-PWS]]
[[Kategori:Daerah Operasi VI Yogyakarta|KTA-PWS]]