Bahasa Melayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zul Hamid (bicara | kontrib)
k Tidak ada sumber, yang ditulis tidak sesuai dengan rujukan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Zul Hamid (bicara | kontrib)
k Tidak ada rujukan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 67:
 
== Asal-usul ==
Catatan tertulis pertama dalam bahasa Melayu ditemukan di pesisir tenggara [[Pulau Sumatra]], di wilayah yang sekarang dianggap sebagai pusat [[Kerajaan Sriwijaya]]. Istilah "Melayu" sendiri berasal dari Kerajaan [[Kerajaan Melayu|Kerajaan Malayu]] awal yang bertempat di Kabupaten [[Dharmasraya]], [[Sumatera Barat]]Jambi. Akibat penggunaannya yang luas, berbagai varian bahasa dan dialek Melayu berkembang di Nusantara. {{cn}}
 
Ada tiga teori yang dikemukakan tentang asal-usul penutur bahasa Melayu (atau bentuk awalnya sebagai anggota [[Rumpun bahasa Melayik|bahasa-bahasa Malayik]]).<ref>Adelaar, K.A. [https://web.archive.org/web/20121109112718/http://epress.anu.edu.au/austronesians/austronesians/mobile_devices/ch04s03.html Malayic Dayak: Arguments for a Bornean Homeland of Malay]</ref> Hudson (1970) melontarkan teori asal dari Kalimantan, berdasarkan kemiripan bahasa Malayik dengan [[bahasa Melayu Kuno]], penuturnya yang hidup di pedalaman, dan sifat kosakata yang konservatif.<ref>{{Cite web |url=http://books.google.co.id/books?id=cA1PilUrW8gC&lpg=PA222&dq=borneo%20timur&pg=PA216#v=onepage&q=borneo%20timur&f=true |title={{id}} Yassir Nasanius, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Pusat Kajian Bahasa dan Budaya, PELBBA 18: Pertemuan Linguistik Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Atma Jaya: kedelapan belas, Yayasan Obor Indonesia, 2007, ISBN 979-461-527-7, 9789794615270 |access-date=2010-07-30 |archive-date=2024-05-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240522101717/https://books.google.co.id/books?id=cA1PilUrW8gC&lpg=PA222&dq=borneo+timur&pg=PA216&hl=id#v=onepage&q=borneo%20timur&f=false#v=onepage&q=borneo%20timur&f=true |dead-url=no }}</ref> Kern (1888) beranggapan bahwa tanah asal penutur adalahl dari [[Semenanjung Malaya]] dan menolak [[Kalimantan]] sebagai tanah asal. Teori ini sempat diterima cukup lama hingga akhirnya pada akhir abad ke-20 bukti-bukti linguistik dan sejarah menyangkal hal ini (Adelaar, 1988; Belwood, 1993).
 
Ahli sejarah bahasa Melayu umumnya setuju tentang tanah air asal dari bahasa Melayu berada di barat [[Kalimantan]]<ref>{{harvp|Adelaar|2004}}</ref> hal ini kokoh dan tidak terbantahkan dengan landasan bahwa suatu bentuk yang dikenal sebagai [[bahasa Proto-Melayik]] dituturkan di Kalimantan setidaknya pada 2000 SM dan telah dikatakan bahasa leluhur bagi semua [[rumpun bahasa Melayik]]. Bahasa Melayu yang berasal dari Kalimantan ini kemudian menyebar ke Sumatera dan Semenanjung Malaysia dan berkembang. Leluhurnya, [[Bahasa Proto-Melayu-Polinesia|bahasa Melayu-Polinesia Purba]] yang berasal dari [[Bahasa Proto-Austronesia|bahasa Austronesia Purba]], mulai terpecah setidaknya pada tahun 2000 SM akibat [[Suku bangsa Austronesia|orang-orang Austronesia]] menyebar dari pulau [[Taiwan]] ke selatan menuju [[Asia Tenggara Maritim]].<ref>{{Cite journal|last=Andaya|first=Leonard Y.|date=2001|title=The Search for the 'Origins' of Melayu|url=http://sabrizain.org/malaya/library/search.pdf|journal=Journal of Southeast Asian Studies|language=en|volume=32|issue=3|pages=315–330|doi=10.1017/S0022463401000169|s2cid=62886471|access-date=2022-05-22|archive-date=2017-10-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20171011113403/http://sabrizain.org/malaya/library/search.pdf|dead-url=no}}</ref>