Diskriminasi terhadap Tionghoa-Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Baris 9:
Tionghoa-Indonesia telah menjadi "tipikal [[kambing hitam]]" dalam situasi di mana ketidakpuasan yang meluas dan kerusuhan sosial menjadi kekerasan. Pengkambinghitaman telah menjadi lebih jelas selama periode sejak Indonesia merdeka.{{sfn|Tan|2008|p=239}}
 
=== LanguageBahasa ===
 
TermsIstilah-istilah consideredyang disparagingdinilai againstmerendahkan Tionghoa-Indonesia Chinesetelah Indonesiansmemasuki havepenggunaan enteredumum commondalam [[Indonesianbahasa language|IndonesianIndonesia]] usage, atbaik bothpada thetingkatan regional andmaupun national levelsnasional. The termIstilah ''Cina'', theyang usepenggunaannya ofdimandatkan whichpada was mandated intahun 1967 instead of the thenalih-commonlyalih usedistilah ''Tionghoa'' yang pada saat itu lebih umum digunakan, wasdianggap perceivedmemiliki askonotasi havingnegatif similaryang negativeserupa connotations todengan ''Inlander'' forbagi NativePribumi IndonesiansIndonesia.{{sfn|Setiono|2008|pp=986–987}} The termIstilah ''Tionghoa'' beganmulai todigunakan belagi usedsetelah againpermulaan afterReformasi, thetetapi beginningpada ofsaat Reformation, but by thenitu ''Cina'' wassudah nottidak considereddianggap negativenegatif byoleh thegenerasi younger generationTionghoa-Indonesia ofyang Chineselebih Indonesiansmuda.{{sfn|Tan|2008|p=2}}
 
In different regions different terms have come into use that reflect common stereotypes. The following examples are from [[Surakarta]].{{sfn|Kinasih|2007|p=111}}