Berdasarkan artefak-artefak Tiongkok yang ditemukan di Indonesia, Tiongkok diperkirakan telah memiliki hubungan dagang dengan [[kepulauan Nusantara]] sejak abad pertama SM.{{sfn|Setiono|2008|p=20}} Namun, pergerakan orang dari Tiongkok ke [[Asia Tenggara Maritim]] pertama yang tercatat adalah kedatangan pasukan [[Kekaisaran Mongol|Mongol]] di bawah [[Kublai Khan]] yang berpuncak pada [[Serbuan Yuan-Mongol ke Jawa|invasi Mongol ke Jawa]] pada tahun 1293. Pasukan Mongol memperkenalkan teknologi Tiongkok ke Pulau Jawa, khususnya [[pembuatan kapal]] dan [[koin Tiongkok kuno]]. Intervensi mereka juga mempercepat runtuhnya kerajaan-kerajaan klasik dan menyebabkan bangkitnya kemaharajaan [[Majapahit]].{{sfn|Reid|2001|p=17}}
LaterKemudian, pedagang [[ChineseIslam di Tiongkok|Tionghoa MuslimIslam]] tradersdari frompesisir thetimur easternTiongkok coasttiba ofdi Chinakota-kota arrived at the coastal towns ofpesisir Indonesia anddan [[Malaysia]] inpada theawal earlyabad 15th centuryke-15. TheyMereka weredipimpin ledoleh by the marinermarinir [[Zheng He]], whoyang ledmemimpin [[TreasurePelayaran voyagesCheng Ho ke Samudra Barat|severalbeberapa expeditionsekspedisi toke southeasternAsia Asiatenggara]] betweenantara tahun 1405 anddan 1430.{{sfn|Ma|2005|p=115}} ThesePara traderspedagang settledini alongmenetap thedi northernpesisir coast ofutara [[JavaJawa]], but theretetapi istidak noada furtherdokumentasi documentationlebih oflanjut theirmengenai settlementspemukiman beyondmereka thesetelah 16thabad centuryke-16. Scholars believe that the Chinese Muslims became absorbed into the majority Muslim population,{{sfn|Tan|2005|p=795}} until no Chinese communities remained when the Dutch arrived.{{sfn|Reid|2001|p=33}} Trade from China was re-established when it legalised private trade in 1567 and began licensing 50 [[Junk (ship)|junks]] a year. Distinct Chinese colonies emerged in ports throughout the archipelago, including the pepper port of [[Banten]].{{sfn|Reid|1999|p=52}}
