Leo Laba Ladjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 52:
Ia kemudian diangkat menjadi Uskup Jayapura pada hari Jumat, 29 Agustus 1997, bersamaan dengan dikabulkannya permohonan pengunduran diri Mgr. [[Herman Ferdinandus Maria Münninghoff]], O.F.M.
 
Mgr. Leo menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. [[Franciscus Kopong Kung]] sebagai [[Keuskupan Larantuka|Uskup Koajutor Larantuka]] pada hari Kamis, 10 Januari 2002, dan kemudian pada hari Minggu, 15 September 2002 bagi Mgr. [[Aloysius Murwito]], O.F.M. sebagai [[Keuskupan Agats|Uskup Agats]]. Pada hari Minggu, [[18 April]] [[2004]], ia menjadi Uskup Penahbis Utama bagi Uskup pertama Timika, Mgr. [[John Philip Saklil]].
 
Ia menolak [[diskursus]] bahwa orang Papua asli sebagai ras Melanesia yang beragama Kristen, dan menyatakannya sebagai bentuk identifikasi esoteris.<ref>{{Cite web |url=http://habibiecenter.or.id/wp-content/uploads/2016/04/jurnal_vol-8-no-2-2008.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2016-08-08 |archive-date=2016-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160812155438/http://habibiecenter.or.id/wp-content/uploads/2016/04/jurnal_vol-8-no-2-2008.pdf |dead-url=yes }}</ref> Ia sempat dikecam oleh kaum muda di Keuskupan Jayapura karena tindakannya menutup tempat pembinaan kaum muda Katolik.<ref>http://kajpnews.blogspot.com/2016/07/dinilai-sudah-merusak-tempat-pembinaan.html</ref>