Wikipedia:Warung Kopi (Teknis): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LumyNugraha (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 417:
<!-- Jangan hapus 4 tanda tilda di bawah, itu adalah tanda tangan Anda. Tidak usah membubuhkan apa pun lagi di bawah. Silakan hapus baris komentar ini sebelum Anda menekan tombol "Simpan halaman". -->
[[Pengguna:LumyNugraha|LumyNugraha]] ([[Pembicaraan Pengguna:LumyNugraha|bicara]]) 2 Juli 2024 04.37 (UTC)
 
<!-- Mulailah mengetik di bawah tanda ini. Silakan hapus baris komentar ini sebelum Anda menekan tombol "Simpan halaman". -->
Pratayang ringkasan suntingan:
(Revisi)
Wayang kulit (bahasa Jawa: ꦮꦪꦁꦏꦸꦭꦶꦠ꧀) adalah bentuk tradisional dari kesenian wayang yang aslinya ditemukan dalam budaya Jawa dan Bali di Indonesia. Narasi wayang kulit seringkali berkaitan dengan tema utama kebaikan melawan kejahatan.
 
Dalam kepercayaan dan sastra Jawa, wayang kulit diciptakan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga yang merupakan sebagai anggota Wali Songo dan merupakan keturunan Bangsawan Ponorogo, Arya Wiraraja. Kanjeng Sunan Kalijaga melihat masyarakat Indonesia terutama masyarakat suku Jawa yang menggemari pertunjukan Wayang Beber, dalam Islam melukis diatas kertas dianggap Haram (dilarang), maka dari itu Kanjeng Sunan Kalijaga memodifikasi bahan material dari karakter Wayang yang semula-mula terbuat dari Daluang (kertas Ponoragan) dan diganti menggunakan bahan dasar Kulit sapi, atau kerbau. Selain itu juga, wayang kulit digunakan sebagai syiar agama Islam jalur budaya tradisional. Kanjeng Sunan Kalijaga juga menambahkan karakter-karaktertokoh wayang baru seperti punakawanPunakawan yang terdiri atas Semar, BagongGareng, Petruk, dan GarengBagong.
 
Seni perwayangan Pewayangan Jawa, khususnya wayang Wayang kulit, diperkirakan sudah lahir di Indonesia pada zaman pemerintahan Airlangga, yang memerintah kerajaan Kahuripan (976-1012),Karya karya sastra Jawa yang menjadi sumber cerita wayang sudah ditulis oleh pujangga Indonesia pada Abad abad 10, seperti kitab Ramayana kakawin Kakawin berbahasa Jawa Kuno kuno yang ditulis pada masa pemerint ahan Raja Dyah Balitung (989-910). Kitab ini disinyalir merupakan gubahan dari kitab Ramayana karangan pujangga India, Walmiki. Para puanggapujangga tidak lagi hanya menyadur kitab-kitab dari mancanegara tetapi sudah mengubah dan membuat karya sastra dengan falsafahfilsafat Jawa. Wayang kulit mulai di pertontonkan zaman pemerintahan Airlangga. Hal ini bisa dilihat dari beberapa prasasti yang dibuat pada masa itu, yang menyebutkan kata-kata "mawayang" dan "aringgit" yang sudah ada menunjuk pada pertunjukan wayang yang dimaksud di sini adalah wayang kulit. Dengan demikian kesenian wayang kulit Wayang Kulit sudah ada sejak zaman Airlangga dan masih berlangsung sampaihingga saat ini.
 
Wayang berasal dari kata "Ma Hyang" yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna "bayangan", hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi olehdiiringi dengan gending yang dihasilkan dari alat musik gamelan yang dimainkan sekelompok , dan nayaga danserta tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
 
Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa jugajuga bisa memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji, maupun kisah Rohanirohani dari agama Islam, Kristen, Hindu, Budhadan Buddha.
 
Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.
 
 
<!-- Jangan hapus 4 tanda tilda di bawah, itu adalah tanda tangan Anda. Tidak usah membubuhkan apa pun lagi di bawah. Silakan hapus baris komentar ini sebelum Anda menekan tombol "Simpan halaman". -->
[[Istimewa:Kontribusi pengguna/103.179.248.138|103.179.248.138]] 5 Juli 2024 10.06 (UTC)