Buddhisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 254:
{{main|Ketuhanan dalam Buddhisme}}
Ketuhanan dalam Buddhisme tidak berdasarkan kepada suatu sosok Yang Maha Kuasa sebagai pencipta dan pengatur [[alam semesta]].<ref name=":0">Nasiman, Nurwito. 2017 (III). Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti untuk SMA Kelas X. pp. 175-176. ISBN 978-602-427-074-2. "Dengan memahami bahwa semua hal yang terjadi di dunia ini semata-mata hasil dari proses hukum kosmis, kita diharapkan dapat meninggalkan konsep yang salah tentang penciptaan bahwa dunia ini diciptakan oleh sosok pencipta yang disebut brahma, Tuhan, atau apa pun sebutannya."</ref>
Umat Buddha menerima keberadaan makhluk hidup di alam yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai [[Dewa (Buddhisme)|dewa]] dan [[Brahmā (Buddhisme)|brahma]]. Akan tetapi, tidak seperti [[Hinduisme]], mereka tidak dianggap sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa dan tidak Maha Sempurna. Sebagai akibatnya, konsep-konsep [[agama Buddha]] yang berkaitan dengannya juga berbeda dengan konsep-konsep dari [[agama]] lain. Buddhisme tidak menekankan pada keterlibatan sosok pencipta dunia dalam pemahamannya mengenai iman, berdoa, terbentuknya alam semesta, munculnya manusia, kiamat, hingga keselamatan atau kebebasan.<!--Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini perlu ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan konsep Ketuhanan menurut agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut agama-agama lain. Sehingga banyak umat Buddha yang menganggap bahwa konsep Ketuhanan dalam [[agama Buddha]] adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam agama-agama lain.
|