Hans Wospakrik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Driwid (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 40:
Pertama, model Skyrme merupakan pendekatan relatif baru dalam menjawab pertanyaan mengenai sifat partikel setelah dua paradigma sebelumnya, yaitu paradigma partikel titik dan teori dawai (''string theory''). Jika dalam paradigma partikel titik, partikel dianggap sebagai titik tak berdimensi, dan dalam paradigma teori dawai, partikel dianggap sebagai dawai berdimensi satu, maka model Skyrme yang nonlinier ini mengasumsikan partikel sebagai objek tiga dimensi yang menyerupai bola. Saat ini, ketiga paradigma ini sedang bersaing dalam upaya mencari jawaban yang paling fundamental mengenai sifat-sifat esensial yang harus dimiliki oleh suatu partikel.
 
Model Skyrme ini awalnya dikembangkan oleh Tom Skyrme dari [[Universitas Birmingham]] pada tahun 1959 saat beliau mengajar di [[Universitas Malaya]], Kuala Lumpur. Namun, popularitas model ini terkekang oleh dominasi paradigma partikel titik, dan kemudian oleh harapan paradigma teori dawai sebagai kandidat yang potensial untuk menjelaskan fenomena fisika. Model Skyrme mulai mendapatkan perhatian ketika [[Edward Witten]] dari Princeton dan A.P. Balachandran dari Syracuse, yang merupakan dua tokoh berpengaruh dalam bidang ini, ikut berkontribusi dalam pengembangannya. Saat ini, pusat penelitian intensif mengenai model ini berada di Durham University, tempat Wospakrik menyelesaikan studi doktoralnya pada tahun lalu.
 
Kedua, posisi internasional Hans sangat sentral dalam model Skyrme. Ia telah membuka jalan baru dalam penelitian ini, dengan mencari besaran fisika yang invarian menggunakan topologi soliton dan memecahkan persamaan non linier tanpa menggunakan metode gangguan (perturbasi). Melalui upaya tersebut, Hans telah berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya dalam ''Journal of Mathematical Physics'' yang memiliki reputasi sangat baik. Rekan-rekannya di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) menyatakan bahwa Hans adalah orang Indonesia pertama yang berhasil mempublikasikan tulisannya dalam jurnal tersebut.<ref name="Fisikawan dari Papua yang Membuana"/>
Baris 55:
Buku ini menceritakan mengenai pencarian [[manusia]] sepanjang [[sejarah]] mengenai penyusun terkecil dari materi-materi alam ini. Berawal dari [[Yunani]] di mana para [[filsuf]] saat itu berfilsafat mengenai penyusun terkecil setiap [[materi]], [[Jazirah Arab]] yang disinggung oleh Wospakrik sebagai pemegang "obor pengetahuan" berikutnya setelah [[Yunani]], [[ilmu]] alkemi, [[reaksi nuklir]] yang "menceritakan" pada kita tentang keberadaan [[atom]], [[proton]] dan [[neutron]], sampai temuan saat ini mengenai satuan materi yang lebih kecil, yaitu quark.<ref>''Dari Atomos Hingga Quark'', [http://harnaz.multiply.com/reviews/item/1 harry's Site] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305123213/http://harnaz.multiply.com/reviews/item/1 |date=2016-03-05 }}, Jun 25, '06 3:54 PM</ref><ref>Budi Rahardjo, ''Buku bacaan malam ini'', [http://rahard.wordpress.com/2006/05/30/buku-bacaan-malam-ini/ Budi Rahadjo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160402103208/https://rahard.wordpress.com/2006/05/30/buku-bacaan-malam-ini/ |date=2016-04-02 }}, May 30th, 2006</ref><ref>''Buku dari Atomos hingga Quark'', [http://alief.wordpress.com/2006/08/16/3/ Blog cak alief] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230208163935/https://alief.wordpress.com/2006/08/16/3/ |date=2023-02-08 }} Agustus 16, 2006; [http://kikil.com/bebas-dan-umum/t-the-late-hans-wospakrik-fisikawan-indonesia-terbaik-10238.html arsip posting]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Kata pengantar di buku ini ditulis oleh Salomo Simanungkalit, di mana ia berkorespondensi dengan Martin Veltman, peraih Nobel Fisika tahun 1999. [[Surat elektronik]] yang bertiti mangsa 17 April 2005, menjadi semacam testimoni Martin Veltman pada Hans Wospakrik ''"Inilah catatan saya tentang Hans Wospakrik. Hans tiba di Institut Fisika Teori Universitas Utrecht, Belanda, atas rekomendasi Prof Kistemakers, yang sangat terkesan dengannya ketika ketemu di Indonesia.''
 
''Di Uthrect, dia mulai menggarap teori-teori Yang-Mills, yang pada waktu itu frontier dalam riset fisika partikel elementer. Secara khusus dia berkonsentrasi menelaah persamaan-persamaan gerak Yang-Mills, dan melalui pekerjaannya ini Hans (dan saya) mendapat pemahaman lebih mendalam mengenai struktur matematika teori Yang-Mills.''