Kerajaan Wajo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Swarabakti (bicara | kontrib) Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 32:
== Sejarah ==
=== Sejarah awal (sekitar 1400–1582) ===
Para ahli menghubungkan kemunculan Wajo dan negeri-negeri pedalaman lainnya di Sulawesi Selatan dengan
Menurut tradisi, nama "Wajo" merujuk pada pohon ''bajoʼ''{{efn|Umumnya diidentifikasi sebagai tumbuhan dari genus ''[[Macaranga]]''.{{sfnp|Abidin|1985|p=403}}}} tempat penguasa Cinnotabiʼ La Tenribali{{efn|Juga dikenal sebagai La Tenriba atau La Tenribabbareng dalam beberapa naskah.{{sfnp|Abidin|1985|p=399}}}} mengadakan [[kontrak sosial]] dengan ketiga pemimpin di daerah yang disebut Boliʼ, yang kemudian menjadi wilayah inti Wajo.{{sfnp|Abidin|1983|pp=477–478}}{{sfnp|Wellen|2014|pp=25, 114}} La Tenribali ditunjuk untuk memimpin Boliʼ dengan gelar ''batara'' ('langit').{{sfnp|Abidin|1983|pp=477–478}} Menurut riwayat lontara, ''Batara'' Wajo ketiga, La Pateddungi To Samallangiʼ, dipaksa [[turun takhta]] oleh rakyatnya karena kelakuannya yang tidak bermoral. Ia lalu diusir keluar dari Wajo, dan dibunuh dalam perjalanannya oleh seorang bangsawan Wajo.{{sfnp|Abidin|1983|p=478}} Atas prakarsa seorang tokoh Wajo yang bernama [[La Tiringeng To Taba]],{{sfnp|Halim|2016|pp=196–197}} tata negara Wajo kemudian direformasi dengan pendirian sebuah dewan perwakilan. Dewan ini dimpimpin oleh seorang penguasa utama bergelar ''arung matoa'' ('raja yang dituakan'{{sfnp|Wellen|2014|p=174}}) yang diangkat melalui pemilihan. La Paléwo To Palippu dari Béttémpola dipilih oleh dewan sebagai ''arung matoa'' pertama Wajo.{{sfnp|Abidin|1983|pp=479–482}}
|