Antipiretik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 17:
**Sebaliknya, inhibitor COX yang relatif selektif terhadap COX-2, antara lain nimesulide, diklofenak, dan celecoxib.<ref name="CryerFeldman" />
**Obat-obatan mirip fenazon (pirazolon), yang sebagian besar sudah tidak lagi digunakan karena masalah keamanan di sebagian besar negara (termasuk metamizole, dilarang di lebih dari 30 negara karena menyebabkan agranulositosis), namun tetap tersedia di beberapa lokasi atau untuk tujuan tertentu seperti adapun untuk mengobati otitis media berupa obat tetes telinga.
*Antipiretik golongan [[parasetamol]] (asetaminofen), yang aktivitas antiinflamasinya dapat diabaikan. Selain parasetamol itu sendiri, obat-obatan dalam golongan ini sebagian besar adalah obat-obatan yang sudah dipasarkan sebelumnya dan ditarik kembali karena alasan keamanan, salah satu contohnya adalah [[fenasetin]].
*Beberapa obat lain memiliki efek antipiretik dengan kekuatan yang bervariasi. Meskipun obat-obatan ini cenderung memiliki efek penurun demam yang terlalu lemah atau terlalu banyak efek samping untuk digunakan terutama sebagai antipiretik, efek antipiretiknya terkadang berguna.<ref name="clonidinetheory">{{cite journal |vauthors=Madden CJ, Tupone D, Cano G, Morrison SF |title=α2 Adrenergic receptor-mediated inhibition of thermogenesis |journal=J Neurosci |volume=33 |issue=5 |pages=2017–28 |date=January 2013 |pmid=23365239 |pmc=3711400 |doi=10.1523/JNEUROSCI.4701-12.2013 |url=}}</ref> Misalnya, ada alasan teoritis untuk percaya,<ref name="clonidinetheory">{{cite journal |vauthors=Madden CJ, Tupone D, Cano G, Morrison SF |title=α2 Adrenergic receptor-mediated inhibition of thermogenesis |journal=J Neurosci |volume=33 |issue=5 |pages=2017–28 |date=January 2013 |pmid=23365239 |pmc=3711400 |doi=10.1523/JNEUROSCI.4701-12.2013 |url=}}</ref> serta sedikit bukti dari satu percobaan pada manusia,<ref name="clonidineantipyretic">{{cite journal |vauthors=Mokhtari M, Sistanizad M, Farasatinasab M |title=Antipyretic Effect of Clonidine in Intensive Care Unit Patients: A Nested Observational Study |journal=J Clin Pharmacol |volume=57 |issue=1 |pages=48–51 |date=January 2017 |pmid=27264198 |doi=10.1002/jcph.776 |s2cid=3741978 |url=}}</ref> bahwa agonis adrenergik α<sub>2</sub>, dan khususnya [[klonidin]] (obat umum yang digunakan untuk mengobati [[tekanan darah tinggi]], ADHD[[gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas]], kekejangan[[spastisitas]] dan beberapa kondisi lainnya), mungkin memiliki efek antipiretik, yang jika diverifikasi berpotensi berguna pada pasien dengan [[syok septik]] atau [[sindrom gangguan pernapasan akut]].<ref name="clonidineards">{{cite journal |vauthors=Petitjeans F, Leroy S, Pichot C, Geloen A, Ghignone M, Quintin L |title=Hypothesis: Fever control, a niche for alpha-2 agonists in the setting of septic shock and severe acute respiratory distress syndrome? |journal=Temperature (Austin) |volume=5 |issue=3 |pages=224–256 |date=2018 |pmid=30393754 |pmc=6209424 |doi=10.1080/23328940.2018.1453771 |url=}}</ref>
 
*Beberapa obat lain memiliki efek antipiretik dengan kekuatan yang bervariasi. Meskipun obat-obatan ini cenderung memiliki efek penurun demam yang terlalu lemah atau terlalu banyak efek samping untuk digunakan terutama sebagai antipiretik, efek antipiretiknya terkadang berguna.<ref name="clonidinetheory">{{cite journal |vauthors=Madden CJ, Tupone D, Cano G, Morrison SF |title=α2 Adrenergic receptor-mediated inhibition of thermogenesis |journal=J Neurosci |volume=33 |issue=5 |pages=2017–28 |date=January 2013 |pmid=23365239 |pmc=3711400 |doi=10.1523/JNEUROSCI.4701-12.2013 |url=}}</ref> Misalnya, ada alasan teoritis untuk percaya,<ref name="clonidinetheory">{{cite journal |vauthors=Madden CJ, Tupone D, Cano G, Morrison SF |title=α2 Adrenergic receptor-mediated inhibition of thermogenesis |journal=J Neurosci |volume=33 |issue=5 |pages=2017–28 |date=January 2013 |pmid=23365239 |pmc=3711400 |doi=10.1523/JNEUROSCI.4701-12.2013 |url=}}</ref> serta sedikit bukti dari satu percobaan pada manusia,<ref name="clonidineantipyretic">{{cite journal |vauthors=Mokhtari M, Sistanizad M, Farasatinasab M |title=Antipyretic Effect of Clonidine in Intensive Care Unit Patients: A Nested Observational Study |journal=J Clin Pharmacol |volume=57 |issue=1 |pages=48–51 |date=January 2017 |pmid=27264198 |doi=10.1002/jcph.776 |s2cid=3741978 |url=}}</ref> bahwa agonis adrenergik α<sub>2, dan khususnya klonidin (obat umum yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, ADHD, kekejangan dan beberapa kondisi lainnya), mungkin memiliki efek antipiretik, yang jika diverifikasi berpotensi berguna pada pasien dengan syok septik atau sindrom gangguan pernapasan akut.<ref name="clonidineards">{{cite journal |vauthors=Petitjeans F, Leroy S, Pichot C, Geloen A, Ghignone M, Quintin L |title=Hypothesis: Fever control, a niche for alpha-2 agonists in the setting of septic shock and severe acute respiratory distress syndrome? |journal=Temperature (Austin) |volume=5 |issue=3 |pages=224–256 |date=2018 |pmid=30393754 |pmc=6209424 |doi=10.1080/23328940.2018.1453771 |url=}}</ref>
 
===Kegunaan pada Anak-anak===