Bir pletok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Swarabakti (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 18:
Terdapat beberapa pendapat mengenai asal-usul nama ''bir pletok''. Istilah ''bir'' sendiri tampaknya di[[kata serapan|serap]] dari bahasa Belanda ''bier'' 'bir',{{sfnp|Reijst|Pereira|2022|p=86}} walaupun minuman ini tidak mengandung [[alkohol]]{{sfnp|Teviningrum dkk.|2016|p=57}} dan menggunakan bahan-bahan yang berbeda dari bir pada umumnya.{{sfnp|Reijst|Pereira|2022|p=86}} Meski begitu, ada pula anggapan [[etimologi rakyat]] bahwa ''bir'' yang dimaksud sebenarnya berasal dari kata bahasa Arab ''biʼrun'' yang bermakna 'sumber air'.{{sfnp|Attas|2021|p=589–590}} Sementara, sebutan ''pletok'' kemungkinan merupakan [[onomatopoeia|tiruan bunyi]], entah dari tumbukan rempah segar sebelum digodok,<ref name="rezkisari">{{cite web |last=Rezkisari |first=Indira |title=Berbagai versi sejarah lahirnya bir pletok |website=Republika Online |date=2017-07-11 |url=https://ameera.republika.co.id/berita/oswmzc328/berbagai-versi-sejarah-lahirnya-bir-pletok |access-date=2024-06-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240627195205/https://ameera.republika.co.id/berita/oswmzc328/berbagai-versi-sejarah-lahirnya-bir-pletok |archive-date=2024-06-27}}</ref> dari campuran bahan baku saat proses pengocokan dengan ruas [[bambu]]{{sfnp|Attas|2021|p=589}}<ref name="yuniar">{{cite web |last=Yuniar |first=Nanien |title=Apa arti "pletok" dalam bir pletok? |website=Antara News |date=2020-06-23 |url=https://www.antaranews.com/berita/1569668/apa-arti-pletok-dalam-bir-pletok |access-date=2024-06-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240627195216/https://www.antaranews.com/berita/1569668/apa-arti-pletok-dalam-bir-pletok |archive-date=2024-06-27}}</ref> maupun kaleng untuk menghasilkan busa,{{sfnp|Habsari|2007|p=47}} dari tekanan udara ketika sumbat botol minuman tersebut dibuka,<ref name="yuniar"/>{{sfnp|Silalahi|Wahyuningtyas|Kalima|2023|p=335}} atau dari beradunya es batu di dalam teko yang digunakan untuk penyajian.{{sfnp|Attas|2021|p=589}}
 
Berdasarkan aturan penamaan produk pangan yang dikeluarkan oleh [[Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia|Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika]] [[Majelis Ulama Indonesia]] (LPPOM MUI), nama sebuah produk pangan yang ingin disertifikasi [[halal]] tidak dapat mengandung hal-hal yang berkonotasi [[haram]] atau dilarang bagi pemeluk agama [[Islam]], termasuk kata ''bir'' yang aslinya merujuk pada sejenis minuman beralkohol.{{sfn|Pangastuti dkk.|2021|p=20}} Akan tetapi, ''bir pletok'' dikecualikan dari aturan ini karena telah dianggap sebagai bagian dari ''[['Urf|ʻurf]]'' atau adat-istiadat setempat, dan sudah dikenal secara turun-temurun sebagai minuman penghangat tanpa unsur yang diharamkan dari segi zat.{{sfn|Pangastuti dkk.|2021|p=21}}
 
== Sejarah ==