Bir pletok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Swarabakti (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext pranala ke halaman disambiguasi
Baris 28:
[[Berkas:Bir pletok ingredients 20240622 123245.jpg|jmpl|ki|upright=1.5|Rempah-rempah yang digunakan untuk membuat bir pletok ditampilkan di [[Museum Betawi]].{{sfnp|Sukaesih|Nurislaminingsih|Winoto|2022|p=373–374}}]]
 
Bahan baku bir pletok dapat berbeda-beda tergantung daerah dan pengrajin, tetapi [[jahe]] dan [[secang]] umumnya selalu ada.{{sfnp|Ishartani|Kawiji|Khasanah|2012|p=35}} Penggunaan secang menjadi pembeda utama antara bir pletok Betawi dan [[bir kocok]] khas Bogor.<ref name="sudarsono">{{cite web |last=Sudarsono |first=Ratih P. |title=Sihir rasa dari Suryakancana | website=Kompas.id |date=2019-02-15 |url=https://www.kompas.id/baca/utama/2019/02/16/sihir-rasa-dari-suryakancana |access-date=2024-06-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240627195208/https://www.kompas.id/baca/utama/2019/02/16/sihir-rasa-dari-suryakancana |archive-date=2024-06-27}}</ref> Beberapa di antara rempah segar yang lazim digunakan dalam pembuatan bir pletok adalah [[jahe merah]], daun [[pandan wangi]], daun [[jeruk]], dan [[serai]],{{sfnp|Putra dkk.|2023|p=84}} sementara rempah keringnya mencakup [[kayu manis]], kunyit[[kayu angin]], lada hitam[[cengkeh]], biji [[pala]], [[kapulaga]], kembang[[kunyit]], lawang[[lada hitam]], daun[[bunga jeruklawang|kembang lawang]], dan [[cabai jawa,]].{{sfnp|Giyatmi|2018|p=275–276}}{{sfn|Dewantara|Levyta|2022|p=75}} sertaUntuk cengkeh,mendapat ditambah gularasa dan garam.aroma Penggunaanyang sesuai, penggunaan beragam rempah dapat divariasikan, untukbegitu mendapatpula rasapenambahan gula dan aroma yang sesuaigaram.{{sfnp|Giyatmi|2018|p=275–276}} Biarpun minuman ini dianggap khas Betawi, tidak semua orang Betawi menyukai rasa dan wangi rempahnya yang pekat.{{sfnp|Sultani|Anastasia|Yuliswara|2020|p=148}}{{sfnp|Chaer|2015|p=119}} Untuk menyiasatinya, ada ragam yang tidak menggunakan serai, tetapi menambahkan [[kental manis]].{{sfnp|Sultani|Anastasia|Yuliswara|2020|p=148}} Sementara terkait penggunaan pemanis sendiri, ada yang menggunakan gula pasir, gula aren atau madu hutan. Tapi biasanya, agar harga jual bisa dijangkau kebanyakan masyarakat dan ekonomis, biasanya para pengrajin menggunakan gula pasir. Sementara untuk mengejar khasiat, digunakan gula aren atau madu hutan.
 
Ragam bahan baku bir pletok juga mencerminkan persinggungan kemajemukan budaya yang mempengaruhi masyarakat Betawi.{{sfnp|Sultani|Anastasia|Yuliswara|2020|p=147, 157}} Minuman serupa yang berbahan rebusan herbal dapat ditemui dalam berbagai kebudayaan Nusantara, seperti misalnya [[jamu]] khas Jawa serta ''[[loloh]]'' khas Bali. Sementara, unsur rempah seperti kapulaga dan kayu manis lazim digunakan dalam [[hidangan Arab]] dan [[hidangan India]], yang turut menyumbang pengaruh dalam hidangan Betawi.{{sfnp|Sultani|Anastasia|Yuliswara|2020|p=147–148, 152–153}} Bersama dengan [[kerak telor]], JJ Rizal menyebut bir pletok sebagai "mahakarya paling orisinal" masyarakat Betawi.<ref name="birra">{{cite web |last=Birra |first=Fadhil Al |title=Ketika sejarawan bicara soal kerak telor dan bir pletok, orisinal! |website=Jawa Pos |date=2017-07-08 |url=https://www.jawapos.com/humaniora/01146632/ketika-sejarawan-bicara-soal-kerak-telor-dan-bir-pletok-orisinal |archive-url=https://web.archive.org/web/20240629072916/https://www.jawapos.com/humaniora/01146632/ketika-sejarawan-bicara-soal-kerak-telor-dan-bir-pletok-orisinal |archive-date=2024-06-29 |access-date=2024-06-29}}</ref> Sebagaimana kerak telor menunjukkan kentalnya budaya agraris Betawi melalui penggunaan bahan baku hasil tani dan ternak, bir pletok mencerminkan peran ranah Betawi sebagai pusat perdagangan melalui penggunaan beragam rempah hasil niaga.<ref name="birra"/><ref name="adiakurnia">{{cite web |last=Adiakurnia |first=Muhammad Irzal |title=Bir pletok, simbol kemegahan perayaan orang Betawi |website=Kompas.com |date=2017-07-09 |url=https://travel.kompas.com/read/2017/07/09/100600527/bir.pletok.simbol.kemegahan.perayaan.orang.betawi |access-date=2024-06-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230528223629/https://travel.kompas.com/read/2017/07/09/100600527/bir.pletok.simbol.kemegahan.perayaan.orang.betawi |archive-date=2023-05-28}}</ref>