Plasa Simpang Lima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baedowi Odoy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Karza04 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
| architect = Pola Dwipa<br>Tripanoto Sri Konsultan
| floor_area = 38.935 m²
| floors = 6 (ritelretail), 11 (total)
| publictransit = {{ric|Trans Semarang|1|size=20}} {{ric|Trans Semarang|3|3A|size=20}} {{ric|Trans Semarang|3|3B|size=20}} {{ric|Trans Semarang|4|size=20}} {{ric|Trans Semarang|5|size=20}} {{ric|Trans Semarang|8|size=20}}
}}
Baris 17:
Plasa Simpang Lima dibuka pada [[1 Oktober]] [[1990]] diatas lahan yang dahulu dihuni oleh gedung serbaguna bernama Wisma Pancasila, dan kantor [[Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia|Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi]] (Depparpostel). Bagian pusat perbelanjaan yang menempati lahan Wisma Pancasila dijuluki "Plasa Simpang Lima I", sementara bagian yang menempati lahan kantor Depparpostel dijuluki "Plasa Simpang Lima II". Pusat perbelanjaan awalnya direncakan dengan nama "Plaza Simpang Lima", sebelum diganti menjadi "Plasa Simpang Lima" atas saran Gubernur Jawa Tengah saat itu, [[Muhammad Ismail]], karena "Plasa" dapat diartikan sebagai kependekan dari istilah "Pelataran Serba Ada". Memiliki luas bangunan 38.935,00 m², Plasa Simpang Lima mengusung gaya arsitektur modern berciri khas jendela-jendela besar yang membolehkan pengunjung untuk melihat Simpang Lima selagi berbelanja (sebagian besar jendela-jendela tersebut sudah ditutup oleh reklame sejak tahun 2000-an).<ref name="SGPC Plasa Simpang Lima>{{Cite web |url=https://setiapgedung.id/2020/03/plasa-simpang-lima.html |title=Plasa Simpang Lima |access-date=2023-09-02}}</ref>
 
Total jumlah lantai yang ada di pusat perbelanjaan ini adalah sebelas untuk Plasa Simpang Lima I dan empat untuk Plasa Simpang Lima II, menjadikannya sebagai pusat perbelanjaan tertinggi di Kota Semarang. Meski begitu, Plasa Simpang Lima I saat ini hanya menyewakan enam lantai (Lantai G hingga 5) untuk ritelretail saja; Lantai 6 dan 7 digunakan untuk lahan parkir dan gedung pertemuan, Lantai 8 ditempati oleh Plasa [[Bola sodok|Billiard]] Semarang, sementara Lantai 9 dan 10 ditutup untuk umum dan dibiarkan terbengkalai. Keberadaan Semarang Computer Center (SCC) di Lantai 5 Plasa Simpang Lima I Semarang dan Semarang Cellular Trade Center (SCTC) di Lantai 2 Plasa Simpang Lima II Semarang menjadikan pusat perbelanjaan tersebut sebagai salah satu pusat [[teknologi informasi]] di Semarang.<ref>{{Cite web |url=http://travel.kapanlagi.com/semarang/belanja/mall/36432-simpang-lima-plaza.html/ |title=Salinan arsip |access-date=2015-03-01 |archive-date=2015-05-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150501130456/http://travel.kapanlagi.com/semarang/belanja/mall/36432-simpang-lima-plaza.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Selain pusat perbelanjaan, Plasa Simpang Lima didukung oleh adanya hotel bintang 4 berjumlah 11 lantai dengan kapasitas 165 kamar yang berdempetan dengan Plasa Simpang Lima II di bekas lahan Depparpostel. Hotel tersebut dibuka pada 22 November 2002 sebagai Hotel Horison Semarang, sebelum berganti nama menjadi '''Grand Arkenso Parkview Hotel''' pada 20 November 2017. Plasa Simpang Lima juga memiliki akses langsung dengan [[Mal Ciputra Semarang]] melalui Jembatan Sentra Kuliner yang didirikan pada tahun 2005.<ref name="SGPC Plasa Simpang Lima />
 
Pada tahun 2023, Plasa Simpang Lima sempat menjadi viral di internet akibat kondisinya yang memprihatinkan. Sebagian besar lantai gedung, terutama di Plasa Simpang Lima I, sudah dikosongi oleh penyewa; Lantai 4, sebagai contoh, sudah tidak memiliki penyewa sejak [[Timezone]] tutup pada tahun 2023. Satu-satunya penyewa besar yang masih bertahan adalah [[Matahari Department Store]] yang menempati Lantai 2 dan 3. [[Pengondisi udara]] dan eskalator di berbagai tempat juga sudah dimatikan akibat sepinya pengunjung. Meskipun beberapa sumber memberitakan bahwa fenomena tersebut adalah dampak dari [[pandemi Covid-19]], menurut Rudi Kurniawan, manajer Matahari di Plasa Simpang Lima, mal tersebut mulai kehilangan pamor sejak pertengahan tahun 2010-an.<ref>{{Cite web |url=https://radarsemarang.jawapos.com/Semarang/721381512/plasa-simpang-lima-sepi-banyak-gerai-tutup |title=Plasa Simpang Lima Sepi, Banyak Gerai Tutup |website=Jawa Pos Radar Semarang |date=2 Juli 2021}}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.ayosemarang.com/semarang-raya/7710412838/sempat-viral-karena-sepi-pengelola-mall-matahari-punya-alasan-khusus-tidak-setuju-kalau-bangkrut |title=Sempat Viral karena Sepi, Pengelola Mall Matahari Punya Alasan Khusus, Tidak Setuju Kalau Bangkrut |website=Ayo Semarang |date=6 Oktober 2023}}</ref><ref>{{Cite web |url=https://beritajateng.tv/mengenang-kejayaan-plasa-simpang-lima-semarang-kian-redup-terkikis-waktu/ |title=Mengenang Kejayaan Plasa Simpang Lima Semarang, Kian Redup Terkikis Waktu |website=Berita Jateng |date=5 Desember 2023}}</ref>
 
== Referensi ==