Pos Indonesia: Perbedaan antara revisi

Bisnis surat pos pada periode 2000-2008 mengalami penurunan drastis. Munculnya layanan pesan singkat dan internet mulai menggantikan peran Pos Indonesia.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://tirto.id/akhir-tidur-pak-pos-yang-dibangunkan-zaman-8PX|title=Tirto.ID - Jernih Mengalir Mencerahkan|last=Suhendra|website=tirto.id|language=id|access-date=2018-07-29}}</ref> Hal ini menyebabkan Pos Indonesia mengalami kerugian setiap tahun. Pada tahun 2004-2008, Pos Indonesia merugi hingga 606,5 miliar.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://marketeers.com/studi-kasus-turn-around-bumn-pt-pos-indonesia/|title=Studi Kasus Turn-Around BUMN: PT Pos Indonesia {{!}} Marketeers - Majalah Bisnis & Marketing Online - Marketeers.com|website=marketeers.com|language=en-US|access-date=2018-07-29}}</ref> Namun, Pos Indonesia mulai berubah setelah adanya liberalisasi bisnis pos melalui UU N0. 38 Tahun 2009 tentang pos. Transformasi bisnis pun dilakukan dengan menjadikan dirinya sebagai perusahaan induk dengan membentuk enam anak perusahaan, merevitalisasi bisnis inti dan mengembangkan bisnis baru. Pos Indonesia mulai masuk ke bisnis ritel, properti dan asuransi. Selain itu, sejak 2013 juga melayani jasa pengelolaan dan penyewaan perkantoran serta ruang MICE ''(meeting, incentive, convention, exhibition).'' Pada tahun 2023, PT Pos Indonesia (Persero) mengumumkan rencananya untuk melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) pada tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat tata kelola perusahaan<ref>{{Cite web|last=Comunitynews|title=Mengenal Lebih Dalam PT Pos Indonesia secara Keseluruhan|url=https://www.comunitynews.my.id/2023/01/mengenal-lebih-dalam-pt-pos-indonesia.html|website=Comunitynews|language=en|access-date=2024-07-03}}</ref>