Sutan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 6:
Tidak jarang terjadi kesalahpahaman pada orang Minang itu sendiri dengan menganggap kata ''sutan'' kemungkinan merupakan pergeseran penyebutan untuk [[sultan]] dalam [[Bahasa Minang]] yang kemudian berubah tutur, dan anggapan itu sangatlah keliru. Ini juga terjadi pada kata ''puti'' yang mana mereka menganggap itu berasal dari kata ''putri'' (suatu panggilan untuk anak perempuan raja), padahal tidaklah begitu. Hal itu terjadi di antara orang-orang Minang yang menganggap demikian karena dalam kebiasaan masyarakat Minang tempo dulu, penyebutan huruf "r" dan "l" sering menghilang dan juga tak jarang huruf "r" bila di tengah sebuah "kata" berubah pengucapannya menjadi "gh","h", dan "l" atau menghilang.
 
Kata ''sutan'' dan ''puti'' yang disebutkan sebelumnya, merupakan gelar adat yang disematkan untuk orang-orang tertentu, seperti gelar ''sutan'' yang diberikan pada hal tertentu dan secara umum untuk yang mau melepas masa lajangnya, sesuai dengan pepatah Minang yaitu ''“ketek banamo, gadang bagala”''. Maka demikian, tidak ada jenis perbedaan tingkatan antara gelar ''sutan'' dan ''puti'' seperti antara ayah dan anak, dan tentu anggapan keliru yang mengatakan ''sutan'' adalah sultan dan ''puti'' adalah putri dan itu tentu benar-benar suatu kesalahpahaman. Berdasarkan pepatah ''“baradaik“baadaik ka Pariangan, barajo ka Pagaruyuang”'', tentu berbeda antara ''sutan'' dengan ''sultan'' dan juga ''puti'' dengan ''putri'', karena tentu beda antara gelar adat dengan gelar bangsawan.
 
Dan jika pun di kalangan bangsawan ada yang bergelar ''sutan'' ataupun ''puti'', itu tetap merupakan gelar adat dan bukanlah gelar bangsawan. Sederhananya bisa juga kita lihat pada salah satu tokoh nasional yaitu [[Sutan Sjahrir]] yang merupakan Perdana Menteri Pertama Indonesia dan tentunya beliau bukanlah seorang sultan.