Ali bin Abi Thalib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
→‎Nama dan gelar: New section
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 239:
[[Berkas:Mirror_writing2.jpg|jmpl|[[Kaligrafi]] [[Utsmaniyah]] abad ke-18 bergaya ''mirror writing'' menuliskan frasa 'Ali Waliyullah' di kedua arahnya.]]
Ali dikenal dengan banyak gelar kehormatan dalam tradisi Islam, beberapa di antaranya terutama digunakan oleh kaum Syiah.{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} Nama {{Transliterasi|ar|[[kunyah]]}} (teknonim) utamanya adalah {{Transliteration|ar|[[Abul Hasan|ʾAbūl Ḥasan]]}} ({{lit|ayahnya Hasan}}).{{Sfn|Haj Manouchehri|2015}}{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} Diantara banyak gelarnya antara lain [[al-Murtadha|''al-Murtaḍā'']] ({{lit|orang yang diridhai [Tuhan]}}),{{Sfn|Haj Manouchehri|2015}}{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} [[Asadullah|''Asad Allāh'']] ({{lit|Singa Allah}}),{{Sfn|Alizadeh|2015}} [[Haidar|''Ḥaidar'']] ({{lit|Singa}}, nama yang diberikan oleh ibunya),{{Sfn|Haj Manouchehri|2015}} ''[[Amirul Mukminin|Amīrul Muʾminīn]]'' ({{lit|Pemimpin orang-orang yang beriman}}), dan {{transl|ar|Imām al-Muttaqin}} ({{lit|pemimpin orang-orang yang bertakwa}}).{{Sfn|Haj Manouchehri|2015}}{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} Secara khusus, Syiah Dua Belas Imam menganggap gelar Amirul Mukminin hanya milik Ali.{{sfn|Gibb|2012}} Ia juga disebut sebagai [[Abu Turab|''Abū Turāb'']] ({{lit|bapak debu}}),{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} yang pada awalnya mungkin merupakan gelar hinaan dari musuh-musuhnya.{{Sfn|Veccia Vaglieri|2012a}}
 
== Pandangan ==
{{Kembangkan bagian}}
{{Infobox saint|name=Ali|image=The first three Shiite Imams- Ali with his sons Hasan and Husayn, illustration from a Qajar manuscript, Iran, 1837-38 (gouache on paper).jpg|imagesize=150|alt=|caption=Ilustrasi guas Ali (tengah) dan putra-putranya, Hasan dan Husain, 1838, oleh pelukis tak dikenal|titles={{Hlist|Khalifah|Imam}}|birth_date=|birth_place=|home_town=|residence=|death_date=|death_place=|feast_day=|venerated_in=[[Islam]]<br>[[Baháʼí]]<br>[[Druze]]<br>[[Yarsanism]]|beatified_date=|beatified_place=|beatified_by=|canonized_date=|canonized_place=|canonized_by=|major_shrine=[[Makam Imam Ali]], [[Najaf]]|attributes=|patronage=|issues=|suppressed_date=|suppressed_by=|influences=|tradition=|influenced=|major_works=|birth_name=}}
 
=== Islam ===
Tempat Ali dikatakan berada di urutan kedua setelah Muhammad di [[budaya Islam|budaya Muslim]].{{sfn|Poonawala|1982}} Ali dihormati karena keberaniannya, kejujurannya, pengabdiannya yang teguh pada Islam, kemurahan hati, dan perlakuan yang setara terhadap semuanya Muslim.{{sfn|Madelung|1997|pp=309–310}} Bagi para pengagumnya, ia telah menjadi pola dasar Islam yang tidak korup dan kesatria pra-Islam.{{sfn|Madelung|1997|p=310}}
 
==== Dalam Al-Qur'an ====
{{Main|Ali dalam Al-Qur'an}}
[[Berkas:Memorial_stone_Imam_Reza.jpg|thumb|Ayat {{Transliteration|ar|Walayah}}, mungkin pernyataan paling kontroversial dalam Al-Quran yang terkait dengan Ali, terukir di tepi batu peringatan ini, berasal dari era [[Kekaisaran Seljuk|Seljuk]].]]
 
Ali secara teratur mewakili Muhammad dalam misi yang umumnya dikaitkan dengan perintah Al-Qur'an.{{sfn|Lalani|2006}}{{sfn|Momen|1985|pp=11–12}} Misalnya, [[Ayat Walayah|ayat {{Transl|ar|Walayah}}]] ({{Qr3f|5|55}}) merujuk pada saat Ali memberikan cincinnya kepada seorang pengemis, saat salat di masjid, menurut catatan Syiah dan beberapa sumber Sunni.{{sfn|Nasr et al.|2015|p=706}} Menurut sumber-sumber tersebut, ayat ini memberi Ali otoritas spiritual ({{Transliterasi|ar|[[walayah]]}}) yang sama dengan Muhammad.{{sfn|Nasr|Dagli|Dakake|Lumbard|2015|p=706-7}}{{Sfn|Mavani|2013|p=46}} Dalam sumber Syiah, dikatakan bahwa {{Transl|ar|[[Ayat Tabligh]]}} ({{Qref|5|67}}) mendorong Muhammad untuk menunjuk Ali sebagai penggantinya di Ghadir Khum, sedangkan {{Transl|ar|[[ayat Ikmal ad-Din|Ikmal ad-Din]]}} ({{Qref|5|3}}) yang turun setelahnya mengumumkan kesempurnaan agama Islam.{{Sfn|Mavani|2013|pp=70{{ndash}}71}} [[Ayat Penyucian]] ({{Qref|33|33}}) menyangkut status kesucian [[Ahlulbait]] ({{Lit|penghuni rumah}}), yang terbatas pada Ali, Fatimah, dan kedua putra mereka di Syiah dan beberapa sumber Sunni.{{Sfn|Momen|1985|pp=16, 17}}{{Sfn|Leaman|2006}}{{Sfn|Momen|1985|pp=16–7, 325}} Referensi lain dari Al-Qur'an yang membahas penycian Ahlulbait mungkin termaktub dalam [[Ayat Mawaddah|ayat {{Transliterasi|ar|Mawaddah}}]] (42:23).{{sfn|Lalani|2000|p=66}}{{Sfn|Momen|1985|p=152}}{{Sfn|Mavani|2013|p=|pp=41, 60}} Dalam doktrin Syiah, ayat ini merupakan amanat Al-Quran untuk mencintai dan mengikuti Ahlulbait.{{Sfn|Mavani|2013|p=41|pp=}}{{sfn|Lalani|2000|pp=|p=66}}
 
==== Dalam literatus hadis ====
{{Main|Ali dalam literatur hadis}}
Muhammad sering memuji kualitas Ali. Pernyataan paling kontroversial seperti, "Barangsiapa yang menjadikanku {{Transliterasi|ar|mawla}} untuknya, maka Ali adalah {{Transliterasi|ar|mawla}} untuknya juga," disampaikan di Ghadir Khum. Hal ini memberikan Ali otoritas spiritual ({{Transliterasi|ar|walayah}}) yang sama dengan Muhammad, menurut Syiah.{{Sfn|Tabatabai|1975|p=35}} Sementara itu, [[hadis posisi]] menyamakan Muhammad dan Ali dengan Musa dan Harun,{{sfn|Miskinzoda|2015|p=69}} dan menjadi dasar dalil kaum Syiah bahwa hak Ali sebagai pewaris telah dirampas sepeninggal Muhammad.{{Sfn|Miskinzoda|2015|p=76}} Ada banyak pujian Muhammad kepada Ali yang terekam dalam literatur hadis, contoh pujian Muhammad yang termaktub dalam kumpulan hadis standar Syiah dan Sunni antara lain, "Tidak ada pemuda yang lebih berani dari Ali", "Tidak ada seorang pun kecuali orang beriman yang mencintai Ali, dan tidak ada seorang pun kecuali orang [[Munafiq|{{transliterasi|ar|munafik}}]] yang membenci Ali," "Aku dari Ali, dan Ali dariku; dialah {{Transliterasi|ar|wali}} setiap mukmin setelahku," "Kebenaran berputar di sekelilingnya [Ali] kemanapun dia pergi," "Akulah kota ilmu pengetahuan dan Ali adalah pintu gerbangnya ([[Bab (Islam Syiah)|{{transliterasi|ar|bab}}]])," serta "Ali bersama Al-Qur'an dan Al-Qur'an bersama Ali. Mereka tidak akan berpisah sampai mereka kembali kepadaku di kolam [surga].”{{sfn|Momen|1985|pp=14{{ndash}}15}}{{sfn|Shah-Kazemi|2014}}
 
==== Dalam tradisi Sufisme ====
Ali adalah sumber umum arus mistik dan spiritual dalam sekte Islam Sunni dan Syiah.{{Sfn|Shah-Kazemi|2007|p=134}}{{Sfn|Louër|2020|p=30}} Secara khusus, Ali adalah pemimpin spiritual dari beberapa gerakan [[Sufisme]],{{sfn|Gleave|2008}} karena kaum Sufi percaya bahwa Ali mewarisi pengetahuan esoteris dan otoritas suci dari Muhammad,{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} yang memandu orang-orang beriman mendekatkan diri mereka kepada Tuhan.{{sfn|Gleave|2008}} Hampir semua tarekat Sufi menelusuri garis keturunan mereka ke Muhammad melalui Ali, kecuali [[Tarekat Naqsyabandiyah]], yang mencapai nasab Muhammad melalui Abu Bakar.{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}}
 
==== Dalam Islam Sunni ====
{{Main|Pandangan Sunni terhadap Ali}}
[[File:Arabic caligraphic seal in Hagia Sophia.jpg|thumb|Kata 'Ali' dalam [[Kaligrafi Islam|Kaligrafi Arab]], tertulis di [[Hagia Sophia]], [[Turki]].]]
Dalam Islam Sunni, Ali dihormati sebagai sahabat dekat Muhammad,{{Sfn|Rauf|2007|p=201}} dan otoritas terkemuka dalam penafsiran Al-Qur'an dan hukum Islam,{{Sfn|Lalani|2006|p=28}}{{Sfn|Rauf|2007|p=202}} serta sumber hikmah dalam spiritualitas Sunni.{{Sfn|Shah-Kazemi|2007|p=134}} Ketika Muhammad meninggal pada tahun 632, Ali mengklaim kepemimpinannya, mungkin mengacu pada Ghadir Khum,{{Sfn|Momen|1985|pp=19{{ndash}}20}}{{Sfn|Amir-Moezzi|2014}} tapi dia akhirnya menerima pemerintahan dari tiga khalifah pertama demi kepentingan persatuan umat Islam.{{Sfn|Keaney|2021|p=136}} Ali digambarkan dalam sumber-sumber Sunni sebagai penasihat terpercaya tiga khalifah pertama,{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}}{{sfn|Poonawala|1982}} sementara konflik mereka dengan Ali diminimalkan,{{Sfn|Jafri| 1979|p=45}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2019|p=78}} sejalan dengan kecenderungan Sunni untuk menunjukkan kerukunan antar sahabat.{{Sfn|Shah-Kazemi|2019|p=78}}{{Sfn|Lucas|2004|p=255-84}}{{Sfn|Soufi|1997|p=120}} Sebagai [[Khulafaur Rasyidin|khalifah Rasyidin]] keempat dan terakhir, Ali memiliki status yang sangat tinggi dalam Islam Sunni, meskipun penghormatan doktrinal terhadap Ali ini merupakan perkembangan terkini, yang mungkin dimulai oleh ahli tradisi Sunni terkemuka, [[Ahmad bin Hanbal]].{{Sfn|Gleave|2008}} Hierarki tradisional Sunni menempatkan Ali di bawah ketiga pendahulunya dan di atas mereka yang berperang melawannya.{{Sfn|Gleave|2008}}{{Sfn|Crone|2005|p=135}}{{Sfn|Rauf|2007|p= 201}} Meskipun begitu, masih terdapat penafsiran ulang mengenai ucapan-ucapan kenabian yang secara eksplisit meninggikan Ali di atas semua sahabat.{{Sfn|Gleave|2008}}
<!--
==== In Shia Islam ====
{{Main|Pandangan Syiah terhadap Ali}}
[[File:Shi'i_talismanic_piece.jpg|thumb|Ali with his sons, nineteenth century [[Iranian carpet|Iranian tapestry]]]]
Ali takes center stage in Shia Islam:{{Sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} The Arabic word ''shi'a'' itself is short for '{{Transliteration|ar|shi'a}} of Ali' ({{Lit|followers of Ali}}),{{Sfn|Shomali|2003|p=14}} his name is incorporated into the daily call to prayer ({{Transliteration|ar|[[adhan]]}}),{{Sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} and he is regarded as the foremost companion of Muhammad.{{Sfn|Steigerwald|2004|p=36}}{{Sfn|Poonawala|2014|p=305}} The defining doctrine of Shia Islam is that Ali was the rightful successor of Muhammad through divinely-ordained designation,{{Sfn|Poonawala|1982}}{{Sfn|Momen|1985|p=147}} which is primarily a reference to the Ghadir Khumm.{{Sfn|Daftary|2015|p=172}} Ali is thought to have inherited the political and religious authority of Muhammad, even before his ascension to the caliphate in 656.{{sfn|Gleave|2004}}{{sfn|Mavani|2013|pp=52, 53}} In particular, Ali's predecessors are regarded as illegitimate rulers and usurpers of his rights.{{Sfn|Poonawala|1982}} The all-encompassing bond of loyalty between Shia Muslims and their imams (and Muhammad in his capacity as imam) is known as {{Transliteration|ar|walaya}}.{{Sfn|Haider|2014|p=34}} Ali is also thought to be endowed with the privilege of [[Shafa'a|intercession]] on the [[Judgement Day in Islam|Judgment Day]].{{sfn|Gleave|2008}} Early on, some Shias even attributed divinity to Ali,{{Sfn|Poonawala|1982}}{{Sfn|Steigerwald|2004|p=36}} but such extreme views were gradually rooted out of Shi'ism.{{Sfn|Momen|1985|pp=67{{ndash}}68}}
 
In Shia belief, Ali also inherited the esoteric knowledge of Muhammad,{{Sfn|Shah-Kazemi|2015b}}{{Sfn|Steigerwald|2004|p=37}} for instance, in view of the prophetic hadith, "I [Muhammad] am the city of knowledge, and Ali is its gate."{{Sfn|Shah-Kazemi|2015b}} Ali is thus regarded, after Muhammad, as the interpreter, {{Transliteration|el|par excellence}}, of the Quran and the sole authoritative source of its (esoteric) teachings.{{Sfn|Daftary|2015|p=172}} Unlike Muhammad, however, Ali is not thought to have received [[Wahy|divine revelation]] ({{Transliteration|ar|wahy}}), though he might have been guided by divine inspiration ({{Transliteration|ar|ilham}}).{{sfn|Gleave|2004}}{{sfn|Mavani|2013|pp=52{{ndash}}53}} Verse 21:73 of the Quran is sometimes cited here, "We made them imams, guiding by Our command, and We revealed ({{Transliteration|ar|awhayna'}}) to them the performance of good deeds, the maintenance of prayers, and the giving of [[Zakat|{{transliteration|ar|zakat}}]] (alms), and they used to worship Us."{{sfn|Tabatabai|1975|pp=186–189}} Shia Muslims also believe in the [[Ismah|infallibility]] of Ali, as with Muhammad, that is, their divine protection from sins.{{sfn|Gleave|2008}}{{Sfn|Haider|2014|p=42}} Here, the [[verse of purification]] is sometimes cited.{{sfn|Mavani|2013|p=68}}{{Sfn|Momen|1985|p=155}} Ali's [[Sunnah|words and deeds]] are therefore considered a model for the Shia community and a source for their religious injunctions.{{sfn|Momen|1985|p=174}}{{sfn|Shah-Kazemi|2015a|p=38}}
 
==== In Alawism ====
The [[Alawites]] venerate Ali, the first of the Twelve Imams, as the physical manifestation of God.{{Sfn|Nisan|2002|p=116}}{{Sfn|Cosman|Jones|2009|p=407}} Even, the Alawite testimony of faith (''[[shahada]]'') translates as "there is no God but Ali".{{Sfn|Atwan|2015|p=58}} The Alawite trinity envisions God as being composed of three distinct manifestations, ''Ma'na'' (meaning), ''Ism'' (Name) and ''Bab'' (Door); which together constitute an "indivisible trinity". ''Ma'na'' symbolises the "source and meaning of all things" in Alawite mythology. According to Alawite doctrines, ''Ma'na'' generated the ''Ism'', which in turn built the ''Bab''. These beliefs are closely tied to the Alawite doctrine of reincarnations of the trinity.{{Sfn|Ismail|2016|p=67}}{{Sfn|Moosa|1987|p=311–312}} The final trinity of [[reincarnation]] in the Alawite trinity consists of Ali (''Ma'na''), Muhammad (''Ism'') and [[Salman the Persian]] (''Bab''). Alewites depict them as the sky, sun and moon respectively. Alawites deify Ali as the "last and supreme manifestation of God" who built the universe, attribute to him divine superiority, and believe that Ali created Muhammad and gave him the mission to spread Qur'anic teachings on earth.{{Sfn|Moosa|1987|p=312}}{{Sfn|Esposito|Moosa|1995|p=64}}{{Sfn|Ismail|2016|p=67}}{{Sfn|Nisan|2002|p=115, 117}}
 
=== In other religions ===
In the [[Druze]] faith, Ali is considered a "minor prophet," like [[Plato]] and [[Socrates]].<ref>[https://rpl.hds.harvard.edu/faq/druze-syria "Druze in Syria"]. ''Harvard Divinity School''. [[Harvard University Press]]. Archived from [http://web.archive.org/web/20230920161333/https://rpl.hds.harvard.edu/faq/druze-syria the original] on 9 December 2023. Retrieved 9 December 2023.</ref> Even though the faith originally developed out of the [[Isma'ilism|Isma'ili]] branch of Shia Islam, the Druze are not Muslims,{{Sfn|Jacobs|2014|p=193}}{{Sfn|McLaurin|1979|p=114}} and do not accept the [[Five Pillars of Islam|five pillars of Islam]].{{Sfn|McLaurin|1979|p=114}} In [[Yarsanism]], a religion founded by the [[Kurdish population|Kurdish]] mystic [[Sultan Sahak]], Ali is thought to be an incarnation of God,{{Sfn|Algar|1994|p=513}} and superior to Muhammad,{{Sfn|Algar|1994|p=513}} but their image as a [[Ghulat]] ({{Lit|exaggerators|extremists}}) subsect of Shia Islam is incorrect''.''{{Sfn|Algar|1994|p=513}}-->
 
== Warisan ==