Kesunanan Surakarta Hadiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Sedjati88 (bicara | kontrib)
Baris 234:
Di era [[Hindia Belanda]], status Kesunanan Surakarta merupakan [[Swapraja|Daerah Swapraja]] setingkat [[karesidenan]], yang di [[Pulau Jawa]] juga dikenal sebagai [[Vorstenlanden]] (Daerah Kerajaan-Kerajaan), yaitu daerah yang berhak memerintah sendiri alias tidak diatur oleh undang-undang pemerintah kolonial Hindia Belanda seperti daerah lain, tetapi diatur dengan kontrak politik antara [[Gubernur Jenderal]] dan Sri Susuhunan. Ada dua macam kontrak politik, yaitu kontrak panjang tentang kesetaraan kekuasaan keraton dengan Belanda, dan pernyataan pendek tentang pengakuan atas kekuasaan Belanda. Kesunanan Surakarta diatur dalam kontrak panjang, sementara [[Kadipaten Mangkunegaran]] diatur dalam pernyataan pendek. Sejak era Gubernur Jenderal [[Joannes Benedictus van Heutsz]] (1904-1909), setiap terjadi pergantian raja, maka diadakan pembaharuan kontrak. Kontrak terakhir untuk Kasunanan diatur dalam S. 1939/614, sedangkan untuk [[Mangkunegaran]] diatur dalam S. 1940/543.<ref name="samroni">Imam Samroni, dkk. "Daerah Istimewa Surakarta", Pura Pustaka Yogyakarta, Februari 2010</ref>
 
[[Berkas:KITLV A636 - De regent van Klaten legt een steen, vermoedelijk als fundament voor een toegoe, vanwege de openstelling van een ten zuidoosten van Klaten gelegen wegdeel, KITLV 53958.tiff|265px|jmpl|[[Daftar Bupati Klaten|Bupati Klaten]] (tengah) tampak melakukan peletakan batu pertama ketika seremoni dimulainya pembangunan tugu tapal batas dan jalan raya yang menghubungkan [[Kabupaten Klaten]] (Surakarta) dengan [[Kabupaten Gunung Kidul]] ([[Kesultanan Yogyakarta|Yogyakarta]]), tahun [[1936]].]]
 
Sejak masa pemerintahan [[Pakubuwana X|Susuhunan Pakubuwana X]] pada abad ke-20, wilayah Kesunanan Surakarta meliputi:
Baris 240:
# [[Kota Surakarta]] (sebagai ''kuthanagara'' atau [[ibu kota]] kerajaan)
# [[Kabupaten Sukoharjo]] (Kabupaten Kutha Surakarta)
# [[Kabupaten Klaten]]
# [[Kabupaten Boyolali]]
# [[Kabupaten Sragen]]
# [[Kabupaten KlatenBoyolali]]
# Beberapa [[enklave]] (daerah kantong) yang tersebar di wilayah [[Kesultanan Yogyakarta]] ([[Kotagede, Yogyakarta|Kotagede]] dan [[Imogiri, Bantul|Imogiri]])
# [[Kabupaten Klaten]] (yang juga mencakup wilayah [[Kotagede, Yogyakarta|Kotagede]] dan [[Imogiri, Bantul|Imogiri]], selaku [[enklave]] atau daerah kantong yang berada di wilayah [[Kesultanan Yogyakarta]])
 
Untuk wilayah kota Surakarta bagian utara serta [[Kabupaten Karanganyar]] (Kabupaten Kutha Mangkunegaran) dan [[Kabupaten Wonogiri]] (termasuk enklave [[Ngawen, Gunungkidul|Ngawen]] dan [[Semin, Gunungkidul|Semin]]) diperintah oleh [[Kadipaten Mangkunegaran]], yang merupakan [[negara vasal|vasal]] dari Kesunanan Surakarta.<ref name="mangkunegaran"/><ref name="dunia"/> Di tahun [[1928]], pemerintah Hindia Belanda menjadikan wilayah [[Karesidenan Surakarta]] yang merupakan gabungan dari Kesunanan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran, sebagai sebuah [[kegubernuran]] setingkat [[provinsi]]. Wilayah dan pembagian administratif tersebut tidak banyak mengalami perubahan hingga masa [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|Pendudukan Jepang]] dan era pemerintahan [[Republik Indonesia]].<ref name="terbentuknya"/>