Kerajaan Selebar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pengaruh: mengembangkan artikel
menghapus templat 'sedang ditulis' karena sulit dikembangkan
Baris 1:
'''Kerajaan Selebar''' adalah sebuah [[kerajaan]] kecil yang pernah berkuasa di wilayah [[Bengkulu]].
{{Sedang ditulis|15 Juli 2024|date=10 Juli 2024}}
 
== Pendirian ==
'''Kerajaan Selebar''' adalah Kerajaan yang berada di Wilayah [[Bengkulu]] Kerajaan Selebar berasal dari [[Kerajaan Jenggalu]] yang didirikan oleh seorang pemberani dan bijaksana yang namanya tidak disebut. Ada riwayat lain yang menyatakan bahwa Kerajaan Selebar dibina oleh [[Rangga Janu]], salah satu Kerabat [[Majapahit|Mojopahit]]. Menurut sejarah dengan runtuhnya Kerajaan Mojopahit karena penaklukan [[Kerajaan Demak]] antara [[1518-1521]] oleh [[Adipati Unus]], beberapa bangsawan Mojopahit yang juga pedagang menuju Bengkulu.<ref>[http://bengkuluekspress.com/sejarah-bengkulu-1500-1990-karya-prof-dr-haji-abdullah-siddik-bagian-1-2] 13 desember 2017</ref>
Pendirian Kerajaan Selebar diperkirakan pada abad ke-12 Masehi.<ref name=":0">{{Cite book|last=Soeprapto|date=1989|url=https://www.google.co.id/books/edition/10_tahun_menjebol_isolasi_Bengkulu/UFziAAAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Kerajaan+Selebar+Bengkulu&pg=PA32&printsec=frontcover|title=10 Tahun Menjebol Isolasi Bengkulu|publisher=Pemerintah Daerah Tingkat I Bengkulu|pages=32|url-status=live}}</ref> Kerajaan Selebar didirikan sebagai pewaris sebuah kerajaan kecil bernama Kerajaan Jenggalu.{{Sfn|Rohimin, dkk.|2017|p=33}}
 
== Sejarah ==
Kerajaan Selebar didirikan sebagai penerus sebuah kerajaan kecil bernama Kerajaan Jenggalu. Wilayah kekuasaan Kerajaan Jenggalu berpusat di sekitar Jenggalu. Lokasi wilayahnya berada di sebelah selatan Kerajaan Sungai Serut.{{Sfn|Rohimin, dkk.|2017|p=33}}
 
Pada pertengahan abad ke-16 Masehi, wilayah Kerajaan Selebar di sekitar sungai Jenggalu mulai masuk dalam pengaruh kekuasaan Kesultanan Banten.<ref name=":0" />
Menurut suatu riwayat Kerajaan Selebar berasal dari [[Kerajaan Jenggalu]] yang didirikan oleh seorang pemberani dan bijaksana yang namanya tidak disebut. Ada riwayat lain yang menyatakan bahwa Kerajaan Selebar dibina oleh Rangga Janu, salah satu Kerabat Mojopahit. Menurut sejarah dengan runtuhnya [[Majapahit|Kerajaan Mojopahit]] karena penaklukan Kerajaan Demak antara 1518-1521 oleh Adipati Unus, beberapa bangsawan Mojopahit yang juga pedagang menuju Bengkulu.<ref>[http://bengkuluekspress.com/sejarah-bengkulu-1500-1990-karya-prof-dr-haji-abdullah-siddik-bagian-1-2]</ref>
 
Pada abad inilah diperkirakan kedatangan Rangga Janu dan adiknya Rangga Beru ke daerah Bia Paku di wilayah Kerajaan Jenggalu, dan bermukim. Kemudian menyusul adiknya Rio (Ario) bina yang pandai memikat hati raja, sehingga ia dijadikan kepala daerah Bia Paku dan diberi gelar Rio Kajang Sebidang. Setelah Raja Jenggalo meninggal, rakyat memilih Rangga Janu sebagai penggantinya karena tindak tanduknya yang bijaksana. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1565. Beliau lah yang memindahkan kedudukan pemerintahannya ke Bandar Selebar yang letaknya lebih strategis dan menguntungkan niaga di teluk Selebar yang aman dari gelombang ganas Samudera Hindia. Dengan ini mulailah dikenal Kerajaan Selebar dengan rajanya Rangga Janu, bergelar Depati Payung Negara. Pada tahun [[1668]] M ([[1079]] H) Depati Bangsa Radin, putra Depati Payung Negara, dari Selebar berkunjung ke Banten menghadap Sultan Agung Tirtayasa (Sultan Abdullah Abdulfatah, 1651-1682). Ia mendapat surat dari Sultan Banten yang tertulis di atas loyang pengakuan sebagai Raja Kerajaan Selebar dengan gelar Pangeran Natadirja. Seterusnya menurut riwayat, Pangeran Natadirja inilah yang kawin dengan Putri Kemayan, anak perempuan dari Sultan Agung Tirtayasa, disertai 12 tentara Banten yang turut serta kembali ke Selebar.<ref> [http://kupasbengkulu.com/ratu-agung-raja-diatas-angin/] 13 Desember 2017 </ref>
 
Kerajaan Selebar termasuk salah satu kerajaan kecil di wilayah [[Bengkulu]]. Keberadaan Kerajaan Selebar masih ada hingga kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Bengkulu.{{Sfn|Seno|2012|p=16}}
== Wilayah Kekuasaan ==
 
Selebar meliputi dusun-dusun yang terbentang mulai dari [[Sungai Lempuing]] sampai ke [[Sungai Ngalam]], dan rakyatnya terdiri dari [[Suku Lembak]] dan [[Serawai]] yang berkebun lada.<ref> [http://www.kerajaannusantara.com/id/news/361-Penelusuran-Jejak-Sejarah-Kerajaan-di-Bengkulu] 13 Desember 2017 </ref>
== Wilayah Kekuasaankekuasaan ==
Kerajaan SelebarKetika didirikan, sebagaiwilayah peneruskekuasaan sebuahKerajaan kerajaanSelebar kecilmencakup bernamabekas Kerajaan Jenggalu. Wilayahwilayah kekuasaan Kerajaan Jenggalu yang berpusat di sekitar Jenggalu. Lokasi wilayahnya berada di sebelah selatan Kerajaan Sungai Serut.{{Sfn|Rohimin, dkk.|2017|p=33}}
 
== Pemerintahan ==
Kerajaan Selebar merupakan salah satu kesultanan yang pernah berkuasa di [[Sumatra|Pulau Sumatra]].<ref>{{Cite book|last=Madjid, M. D., dkk.|date=2022|url=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/70660/1/Ensiklopedia%20kesultanan.pdf|title=Ensiklopedia Kesultanan di Nusantara|location=Jakarta Pusat|publisher=Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia|editor-last=Darmadi, D., dkk.|pages=6|url-status=live}}</ref> Kerajaan Selebar adalah salah satu kerajaan berbentuk negara suku. Penyebutan Kerajaan Selebar ditemukan di dalam [[Tambo Minangkabau|tambo]]. Wilayah kekuasaan Kerajaan Selebar meliputi wilayah [[Selebar, Bengkulu|Kecamatan Selebar]].{{Sfn|Seno|2012|p=15}}
 
Kerajaan Selebar merupakan salah satu kesultanan yang pernah berkuasa di [[Sumatra|Pulau Sumatra]].<ref>{{Cite book|last=Madjid, M. D., dkk.|date=2022|url=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/70660/1/Ensiklopedia%20kesultanan.pdf|title=Ensiklopedia Kesultanan di Nusantara|location=Jakarta Pusat|publisher=Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia|editor-last=Darmadi, D., dkk.|pages=6|url-status=live}}</ref>
Kerajaan Selebar termasuk salah satu kerajaan kecil di wilayah [[Bengkulu]]. Keberadaan Kerajaan Selebar masih ada hingga kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Bengkulu.{{Sfn|Seno|2012|p=16}}
 
Kerajaan Selebar merupakan salah satu dari 15 kerajaan kecil di Bengkulu yang berada dalam pengaruh kekuasaan Kerajaan Majapahit hingga akhir abad ke-15.<ref name=":0" />
== Tuanku Bangsa Radin ==
[[Pangeran Nata Dirja]] atau [[Tuanku Bangsa Radin]] adalah raja dari kerajaan Selebar yang letaknya tidak jauh dari sungai Jenggalu. Pangeran Nata Dirja adalah raja yang bijaksana, selalu memikirkan kepentingan rakyatnya dan sangat menghormati tamu. Asalkan tamu itu memperlihatkan niat baik dan menjaga tata krama dan adat kesopanan, tamu yang memiliki pemahaman “Di mana Bumi dipijak di situ Langit dijunjung”.<ref> [http://www.kerajaannusantara.com/id/news/361-Penelusuran-Jejak-Sejarah-Kerajaan-di-Bengkulu] 13 Desember 2017 </ref>
 
Sejak abad ke-16, wilayah Kerajaan Selebar berada dalam kekuasaan Kesultanan Banten. Penguasaan Kesultanan Banten atas wilayah Kerajaan Selebar untuk mengusai perkebunan lada di Bengkulu. Kesultanan Banten menguasai wilayah Bengkulu hanya berkaitan dengan hubungan perdagangan dan politik. Sementara bidang administrasi kemsayarakatan dan adat-istiadat tetap dipertahankan.
Saat kerajaan Belanda mengirim kapal dagangnya melalui [[Sungai Jenggalu]], Pangeran Nata Dirja menyambutnya dengan baik karena utusan dagang itu hendak mengikat kerjasama yang saling menguntungkan.<ref> [http://kupasbengkulu.com/ratu-agung-raja-diatas-angin/] 13 Desember 2017 </ref>
Pangeran Nata Dirja menyambut dengan baik dan penuh keramahan. Utusan dagang kerajaan Belanda membeli hasil bumi rakyat Selebar, seperti [[Lada]] dan hasil bumi lainnya dengan harga yang cukup baik. Bandar Selebar di muara Sungai Jenggalu makin ramai dengan perdagangan hasil bumi dan membuat rakyat Selebar makin makmur di bawah pimpinan Pangeran Nata Dirja.
 
Tak jauh dari kerajaan selebar ada dua kerajaan tetangga yaitu [[Kerajaan Sungai Hitam]] dan [[Kerajaan Sungai Lemau]], kedua kerajaan itu mengadakan hubungan dagang dengan Kerajaan Inggris. Tampaknya Inggrispun ingin memperluas pengaruhnya dan mengirimkan utusannya ke kerajaan Selebar.
 
Pangeran Natadirja adalah raja yang bijaksana, selalu memikirkan kepentingan rakyatnya dan sangat menghormati tamu. Asalkan tamu itu memperlihatkan niat baik dan menjaga tata krama dan adat kesopanan, tamu yang memiliki pemahaman “Di mana Bumi dipijak di situ Langit dijunjung”.
 
Saat Kerajaan [[Belanda]] mengirim kapal dagangnya melalui Sungai Jenggalu, Pangeran Natadirja menyambutnya dengan baik karena utusan dagang itu hendak mengikat kerjasama yang saling menguntungkan.<ref> [http://kupasbengkulu.com/ratu-agung-raja-diatas-angin/] 13 Desember 2017 </ref>
 
[[Pangeran Natadirja]] menyambut dengan baik dan penuh keramahan. Utusan dagang Kerajaan Belanda membeli hasil bumi rakyat Selebar, seperti Lada dan hasil bumi lainnya dengan harga yang cukup baik. Bandar Selebar di muara Sungai Jenggalu makin ramai dengan perdagangan hasil bumi dan membuat rakyat Selebar makin makmur di bawah pimpinan Pangeran Natadirja.
 
== Masa Keruntuhannya ==
Tak jauh dari Kerajaan Selebar ada dua kerajaan tetangga yaitu [[Kerajaan Sungai Hitam]] dan [[Kerajaan Sungai Lemau]], kedua kerajaan itu mengadakan hubungan dagang dengan Kerajaan Inggris. Tampaknya Inggris pun ingin memperluas pengaruhnya dan mengirimkan utusannya ke Kerajaan Selebar.
 
Awalnya [[Pangeran Natadirja]] menyambut dengan baik, namun utusan dagang kerajaan Inggris berlaku sombong dan tak menghormati adat serta berlaku sewenang-wenang dengan memaksakan aturan-aturan yang merugikan rakyat Kerajaan Selebar. Selain aturan tanam paksa, pihak [[Inggris]] pun memaksa Raja Selebar memutuskan hubungan dagang dengan Kerajaan Belanda yang sudah terjalin baik.
 
Raja Selebar menolak kerjasama dengan Inggris dan tetap menjalin hubungan dagang dengan Kerajaan Belanda. Penolakan itu membuat Inggris marah dan merencanakan sesuatu yang jahat pada Pangeran Natadirja.<ref>[http://www.bengkulukota.go.id/selayang-pandang_sejarah_pg-215.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171213204803/http://www.bengkulukota.go.id/selayang-pandang_sejarah_pg-215.html|date=2017-12-13}} 13 desember 2017</ref>
 
Hingga pada suatu saat, datang lagi utusan Kerajaan Inggris ke Kerajaan Selebar, mereka datang dengan membawa banyak hadiah untuk Raja Selebar. Mereka datang juga dengan penuh kesopanan dan bermaksud mengundang Raja Selebar untuk menghadiri sebuah acara di Benteng York. Benteng York adalah sebuah benteng yang dibangun oleh Inggris di sebuah bukit kecil tak jauh dari pantai Bengkulu.
 
Karena utusan Kerajaan Inggris datang dengan sopan, maka Raja Selebar berkenan memenuhi undangan Kerajaan Inggris. Maka dengan diiringi beberapa orang pengawal dan hulubalang datanglah Raja Selebar ke [[Benteng York]].<ref>[http://www.bengkulukota.go.id/selayang-pandang_sejarah_pg-215.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171213204803/http://www.bengkulukota.go.id/selayang-pandang_sejarah_pg-215.html|date=2017-12-13}} 13 desember 2017</ref>
 
Disambutlah rombongan raja Selebar oleh Wakil Gubernur Inggris yang berkuasa di [[Bengkulu]]. Raja Selebar dan rombongannya dijamu makanan mewah oleh penguasa Inggris. Namun dibalik semua jamuan dan sambutan ramah itu, penguasa Inggris menyimpan niat jahat, mereka sangat sakit hati karena Raja Selebar menolak kerja sama dengan penguasa Inggris. Lalu tanpa sepengetahuan Raja Selebar dan rombongan, seluruh pintu ditutup, kemudian masukkanlah sepasukan [[tentara Inggris]], menangkap raja Selebar.
 
Akhirnya, Raja Selebar yang bijaksana dan dicintai rakyat itu tewas ditangan [[penjajah Inggris]].
 
== Pengaruh ==
 
=== Penyebaran Islam ke Bengkulu ===
Kerajaan Selebar menjadi salah satu jalur penyebaran Islam ke Bengkulu. Islam mulai menyebar di Bengkulu dari Banten setelah Kerajaan Selebar mulai menjalin hubungan persahabatan dengan Kesultanan Banten pada masa Sultan Hasanuddin. Penyebaran Islam berlangsung secara damai.{{Sfn|Rohimin, dkk.|2017|p=15-16}} [[Da'i]]-da'i didatangkan dai Kesultanan Banten sebagai bentuk hubungan [[kerja sama]] antara Kerajaan Selebar dan Kesultanan Banten.<ref>{{Cite book|last=Japarudin|date=Agustus 2021|url=http://repository.iainbengkulu.ac.id/6416/1/Islam%20dan%20Budaya%20Lokal%20%28Sumber%20Elektronik%29.pdf#|title=Islam dan Budaya Lokal dalam Tradisi Tabut|location=Bantul|publisher=Penerbit Samudra Biru|isbn=978-623-261-248-8|editor-last=Fitria|editor-first=Rini|pages=51|url-status=live}}</ref>
 
[[Da'i]]-da'i didatangkan dai Kesultanan Banten sebagai bentuk hubungan [[kerja sama]] antara Kerajaan Selebar dan Kesultanan Banten.<ref>{{Cite book|last=Japarudin|date=Agustus 2021|url=http://repository.iainbengkulu.ac.id/6416/1/Islam%20dan%20Budaya%20Lokal%20%28Sumber%20Elektronik%29.pdf#|title=Islam dan Budaya Lokal dalam Tradisi Tabut|location=Bantul|publisher=Penerbit Samudra Biru|isbn=978-623-261-248-8|editor-last=Fitria|editor-first=Rini|pages=51|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==