Museum Monumen Yogya Kembali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tiamicha21 (bicara | kontrib)
Rahmaziz (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21:
[[Berkas:Diorama Yogya Kembali.JPG|jmpl|250px|Salah satu diorama (miniatur/replika) di dalam museum ini yang menggambarkan suasana [[Gedung Agung]] (istana Kepresidenan RI di Yogyakarta) pada saat itu (yang duduk dari kanan: [[Mohammad Hatta|M. Hatta]], [[Soekarno]], [[Soedirman|Jendral Soedirman]], [[T.B. Simatupang|TB Simatupang]], [[Soeharto]]).]]
 
Monumen Yogya Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985 dengan upacara tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh [[Hamengkubuwana IX|Sri Sultan Hamengkubuwana IX]] dan [[Paku Alam VIII|Sri Paduka Paku Alam VIII]]. Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan oleh kolonel [[Soegiarto (militer)|Soegiarto]], selaku [[Daftar Wali Kota Yogyakarta|walikota Yogyakarta]] pada tahun 1983. Nama Yogya Kembali dipilih dengan maksud sebagai ''tetenger'' (peringatan, penanda) dari peristiwa sejarah ditariknya tentara pendudukan [[Belanda]] dari ibu kota RI di Yogyakarta pada waktu itu, tanggal 29 Juni 1949. Hal ini merupakan tanda awal bebasnya bangsa [[Indonesia]] dari kekuasaan pemerintahan [[Belanda]].
 
Pembangunan monumen ini dilakukan dengan memperhitungkan beberapa faktor penting. Titik pusat bangunan ini merupakan sebuah titik yang secara imajiner menghubungkan beberapa titik penting di Yogyakarta yaitu [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Yogyakarta]], [[Tugu Yogyakarta]], [[Gunung Merapi]], Parangtritis [[Panggung Krapyak]]. Titik ini sendiri disebut sebagai [[Garis Imajiner Yogyakarta]] dan penanda dari titik imajiner ini sendiri berada pada lantai 3 bangunan monumen ini.