Peter Dominggus Latuihamallo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angel Keleyan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Angel Keleyan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
=== Kehidupan pribadi ===
Peter Dominggus lahir sebagai anak kedua (dengan empat saudara) dari E.J. Latuihamalo, pendeta dan guru yang berasal dari Maluku. Sampai lulus MULO-B, ia menjalani pola kehidupan yang secara ketat diatur ayahnya di [[Makassar]].
 
Pendidikan
 
Ia menempuh kuliah di ''Hoogere Theologische School'' (HTS) (belakangan menjadi [[Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jakarta|Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jakarta (STFT Jakarta)]]). Kuliahnya sempat tertunda karena [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|penyerbuan Jepang ke Indonesia yang pada akhirnya menutup sekolah itu]]. Dari perjalanannya selama enam bulan inilah ia juga turut mempelajari musik Barat dan akting opera Italia di sekolah musik di Jalan Jeruk, Jakarta.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/37095471|title=APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986|date=1986|publisher=Grafiti Pers|others=Tempo (Jakarta, Indonésie)|isbn=979-444-006-X|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=37095471}}</ref> Pada masa ini ia juga sempat menjadi [https://kbbi.web.id/centeng centeng] gedung sekolah. Seorang [[Orang Indo|Belanda-Indo]] yang lolos dari interniran Jepang dan bersembunyi di kawasan [[Menteng, Jakarta Pusat|Menteng]] memberinya uang 25 gulden yang dimanfaatkannya sebagai modal berdagang sayur dan buah-buahan. Sore harinya Dominggus mengayuh sepeda mencari dagangan di [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pasar Minggu]] dan keesokan harinya ia mulai berjualan.