Usman bin Yahya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 55:
Selain menjadi ''adviseur of honorair'', ia juga menjabat sebagai mufti Batavia dan aktif dalam karya tulis keagamaan. [[Habib]] Usman telah menjadi bagian dari elemen pemerintah penjajah kolonial yang sering dimintai pertimbangan dan saran oleh Snouck Hurgronje dalam memberi masukan dan saran kepada pemerintah penjajah kolonial yang akhirnya menjadi sebuah kebijakan di Hindia Belanda. [[Habib]] Usman memberikan pertimbangan-pertimbangan khusus yang berbeda dari keadaan yang terjadi pada masyarakat pribumi pada umumnya.<ref>{{Cite web|last=Athoillah|first=Ahmad|title=Kritik Sayid Utsman bin Yahya terhadap Ideologi Jihad dalam Gerakan Sosial Islam Pada Abad 19 dan 20|url=https://media.neliti.com/media/publications/220896-kritik-sayid-utsman-bin-yahya-terhadap-i.pdf|publisher=Refleksi|location=UGM Yogyakarta|page=574|publication-date=Oktober 2013|edition=Volume 13, Nomor 5}}</ref>
Sejumlah kontroversi menyelimuti [[Habib]] Usman. Bagi pemerintah penjajah kolonial ia merupakan sosok yang sangat dicintainya karena kontribusinya yang cukup besar bagi pemerintah penjajah kolonial. Namun sebaliknya bagi pejuang pribumi, [[Habib]] Usman dianggap sebagai pengkhianat. Diantara kebijakan kontroversi [[Habib]] Usman sebagai mufti Batavia saat itu, ia mengeluarkan fatwa haram dengan menyebutnya ''ghurur'' atas perjuangan pribumi melawan penjajah kolonial; perjuangan
Kematian sejumlah ulama Nusantara ini dinilai oleh penjajah merupakan kesuksesan Habib Usman bin Yahya dalam mengabdi terhadap penjajah Belanda, melalui fatwa dan laporan-laporannya kepada pemerintah kolonial. Oleh karena itu, mufti Batavia ini mendapat penghargaan dari pemerintah kolonial penjajah berupa lambang emas dengan simbol salib di dalamnya.
==Referensi==
|