Kecelakaan bus Sumedang 2021: Perbedaan antara revisi

Bus pariwisata Sri Padma Kencana bernomor polisi T 7591 TB yang disopiri oleh Yudiawan mengalami rem blong dan kehilangan kendali<ref name=hariankompas>Ashri, A. Fikri; Ritonga, Machradin W.; Sinaga, Tatang M. "Dukacita Ini Milik Semua". ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]''. 12 Maret 2021. Hlm. 1 & 15.</ref> ketika sedang melewati Tanjakan Cae, Sumedang dan bus itu kemudian terbanting sehingga akhirnya terperosok ke jurang yang ada di sebelah kiri jalan. Direktur Penegakan Hukum [[Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia|Korlantas Polri]] Brigjen Pol [[Kushariyanto]], mengatakan bahwa "sopir banting setir ke kiri, dia sempat muter kena ''guard rail'' (pagar pengaman jalan), jadi dari kepala posisi di depan dia langsung menjadi terbalik," kontur jalan yang menurun serta menikung di duga menjadi penyebab sang sopir tidak bisa mengendalikan laju busnya.<ref>{{Cite web|url=https://www.medcom.id/nasional/daerah/ZkeYg4Ak-kronologi-kecelakaan-maut-bus-di-sumedang|title=Kronologi Kecelakaan Maut Bus di Sumedang|date=11 Maret 2021|access-date=16 Maret 2021|website=[[Medcom.id]]}}</ref>

Total 29 orang meninggal dunia akibat kecelakaan ini, 27 orang di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian dan dua orang lainnya meninggal dunia di [[Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang]] ketika sedang menjalani perawatan.<ref name=korban29/><ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/kecelakaan-bus-sumedang-identitas-27-korban-sopir-kernet-tewas-ga4X|title=Kecelakaan Bus Sumedang: Identitas 27 Korban, Sopir-Kernet Tewas|date=11 Maret 2021|access-date=16 Maret 2021|website=[[Tirto]]}}</ref> Sementara itu, korban luka-luka berjumlah 37 orang.<ref name=hariankompas/>