Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 43:
Earhart berkomentar bahwa Shinto akhirnya "muncul dari kepercayaan dan praktik Jepang praaksara"{{sfn|Earhart|2004|p=2}} walau Kitagawa mengemukakan bahwa penyebutan agama pada masa praaksara Jepang sebagai "Shinto awal" patut dipertanyakan.{{sfn|Kitagawa|1987|p=39}} Masa praaksara Jepang yang dimaksud adalah [[zaman Yayoi]] yang pertama kali menyisakan peninggalan awal dari materi dan ikonografi yang kemudian termasuk Shinto.{{sfnm|1a1=Littleton|1y=2002|1p=14|2a1=Hardacre|2y=2017|2p=18}} ''{{lang|ja-Latn|Kami}}'' dipuja dalam berbagai bentuk gejala alam selama zaman tersebut; dalam hal itu, sebagian besar ibadah terdiri dari memohon dan meredakan kemarahan mereka. Sedikit bukti ditemukan bahwa mereka dipandang sebagai entitas yang memiliki belas kasihan.{{sfn|Hardacre|2017|p=19}} Bukti [[arkeologi]] menunjukkan bahwa lonceng perunggu ''{{lang|ja-Latn|[[dotaku]]}}'', senjata perunggu, dan cermin logam memainkan peran penting dalam ritual berbasis ''{{lang|ja-Latn|kami}}'' selama zaman Yayoi.{{sfnm|1a1=Littleton|1y=2002|1p=15|2a1=Hardacre|2y=2017|2p=19}}
 
Pada periode awal ini, Jepang bukan merupakan sebuah negara kesatuan; Jepang terdiri dari beberapa ''{{lang|ja-Latn|[[Uji (klan)|Ujiuji]]}}'' (klan) pada [[zaman Kofun]]. Masing-masing ''Ujiuji'' memiliki ''{{lang|ja-Latn|kami}}'' penjaganya sendiri, yang disebut ''{{lang|ja-Latn|ujigami}}''.{{sfnm|1a1=Littleton|1y=2002|1p=15|2a1=Hardacre|2y=2017|2p=24}} Migrasi Korea selama zaman Kofun membawa Konfusianisme dan Buddhisme ke Jepang.{{sfn|Hardacre|2017|p=23}} Buddhisme memiliki dampak tersendiri pada aliran-aliran ''{{lang|ja-Latn|kami}}''.{{sfn|Hardacre|2017|p=24}} Kelompok migran dan bangsa Jepang yang semakin sejalan dengan pengaruh asing ini membangun kuil Buddha di berbagai wilayah di pulau Jepang.{{sfn|Hardacre|2017|p=24}} Beberapa klan saingan yang lebih memusuhi pengaruh asing ini mulai mengubah kuil ''{{lang|ja-Latn|kami}}'' mereka agar lebih mirip dengan struktur Buddhis yang baru.{{sfn|Hardacre|2017|p=24}} Pada akhir abad ke-5, pemimpin [[dinasti Yamato|klan Yamato]] [[Kaisar Yūryaku|Yūryaku]] menyatakan dirinya ''[[wikt:だいおう|daiō]]'' ("raja besar") dan membangun struktur hegemoni di sebagian besar wilayah Jepang.{{sfn|Hardacre|2017|p=25}} Sejak awal abad ke-6 M, gaya ritual pilihan [[dinasti Yamato|Yamato]] mulai menyebar ke kuil ''{{lang|ja-Latn|kami}}'' lainnya di seluruh Jepang seiring Yamato memperluas pengaruh teritorial mereka.{{sfn|Hardacre|2017|p=27}} Buddhisme juga berkembang. Menurut ''Nihon Shoki'', pada tahun 587 [[Kaisar Yōmei]] memeluk agama Buddha dan agama Buddha menyebar dengan dukungannya.{{sfn|Hardacre|2017|p=28}}
 
[[File:Shinpukuji-bon Kojiki (真福寺本古事記).png|thumb|170px|left|Sebuah halaman dari ''Shinpukuji-bon Kojiki'' dari abad ke-14, yang merupakan salinan dari ''Kojiki'' yang ditulis pada abad ke-8]]
 
Pada pertengahan abad ke-7, sebuah kode hukum yang disebut ''{{lang|ja-Latn|[[Ritsuryō]]}}'' diadopsi untuk mendirikan pemerintahan terpusat bergaya Tiongkok.{{sfn|Hardacre|2017|p=17}} Sebagai bagian dari kode hukum tersebut, [[Jingikan]] ("Dewandewan ''{{lang|ja-Latn|kami}}''") dibentuk untuk melakukan ritual-ritual kenegaraan dan mengoordinasikan ritual provinsi dengan ritual-ritual kenegaraan di ibu kota.{{sfn|Hardacre|2017|pp=17–18}} Hal itu dilakukan sesuai dengan kode hukum ''{{lang|ja-Latn|kami}}'' yang disebut ''Jingiryō''{{sfn|Hardacre|2017|pp=17–18}} yang meniru ''[[Kitab Ritus|Kitab Ritual]]'' dari Tiongkok.{{sfn|Hardacre|2017|p=31}} Jingikan terletak di kawasan istana dan memelihara daftar kuil dan pendeta.{{sfn|Hardacre|2017|p=33}} Kalender tahunan ritual-ritual kenegaraan dibuat untuk membantu menyatukan Jepang melalui penyembahan ''{{lang|ja-Latn|kami}}''.{{sfn|Hardacre|2017|p=18}} Ritual-ritual yang diamanatkan secara sah tersebut diuraikan dalam [[Kode Yōrō]] tahun 718{{sfn|Hardacre|2017|p=31}} dan diperluas dalam ''Jogan Gishiki'' pada sekitar tahun 872 dan ''[[Engi Shiki]]'' tahun 927.{{sfn|Hardacre|2017|p=31}} Di bawah Jingikan, beberapa kuil ditetapkan sebagai ''{{lang|ja-Latn|kansha}}'' ("kuil resmi") dan diberi hak dan tanggung jawab khusus.{{sfn|Hardacre|2017|pp=33-34}} Hardacre memandang Jingikan sebagai "sumber kelembagaan Shinto".{{sfn|Hardacre|2017|p=18}}
 
Pada awal abad ke-8, [[Kaisar Tenmu]] memerintahkan kompilasi legenda dan silsilah klan Jepang, menghasilkan ''Kojiki'' yang selesai pada tahun 712. Teks ini dirancang untuk melegitimasi dinasti yang berkuasa dan membentuk sebuah versi yang disetujui dari berbagai cerita yang sebelumnya beredar dalam tradisi lisan.{{sfn|Hardacre|2017|pp=47–48}} ''Kojiki'' menghilangkan segala referensi terhadap Buddhisme,{{sfn|Hardacre|2017|p=64}} sebagian tujuannya adalah mengabaikan pengaruh asing dan menitikberatkan narasi yang menekankan unsur-unsur asli dari budaya Jepang.{{sfn|Hardacre|2017|p=68}} Beberapa tahun kemudian, "Nihon shoki" ditulis. Berbeda dengan ''Kojiki'', teks tersebut memiliki berbagai referensi terhadap agama Buddha{{sfn|Hardacre|2017|p=64}} dan ditujukan untuk pembaca asing.{{sfn|Hardacre|2017|p=69}} Kedua teks ini berusaha untuk membuktikan silsilah klan kekaisaran yang merupakan keturunan ''{{lang|ja-Latn|kami}}'' matahari Amaterasu{{sfn|Hardacre|2017|p=64}} meskipun ada banyak perbedaan dalam narasi kosmogonik yang diberikan.{{sfn|Hardacre|2017|pp=57–59}} ''Nihon shoki'' mengalahkan ''Kojiki'' dengan cepat dari segi pengaruhnya.{{sfn|Hardacre|2017|p=69}} Teks-teks lain yang ditulis pada saat itu juga mengacu pada tradisi lisan mengenai ''{{lang|ja-Latn|kami}}''. Misalnya, ''[[Kujiki|Sendari kuji hongi]]'' mungkin disusun oleh klan [[Mononobe]] dan ''[[Kogoshui]]'' mungkin disusun untuk klan [[Imibe]]; pada kedua kasus tersebut, semua teks dirancang untuk menyoroti asal-usul masing-masing garis keturunan yang terikat dengan para dewa.{{sfn|Hardacre|2017|pp=64-45}} Pada tahun 713, pemerintah mengatur agar setiap daerah menghasilkan ''[[fudoki]]'', yaitu arsip cerita, produk, dan geografi lokal; cerita yang dicatat mengungkapkan lebih banyak tradisi mengenai ''{{lang|ja-Latn|kami}}'' yang hadir saat itu.{{sfnm|1a1=Littleton|1y=2002|1p=43|2a1=Hardacre|2y=2017|2p=66}}