Dayah Darussalam Labuhan Haji: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kecocokan kalimat dari zaman dulu Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tulisan yang benar Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 37:
Menurut [[Sirajuddin Abbas|K.H. Sirajuddin Abbas]], Abuya Muda Waly adalah ulama yang paling berhasil di Aceh. Dayah Darussalam Labuhan Haji yang ia dirikan telah melahirkan ulama-ulama besar [[Syafi'iyyah|Syafi’iyah]] yang selalu menjadi kiblat masyarakat Aceh, bahkan [[Nusantara]].<ref>{{Cite book|last=Abbas|first=K. H. Siradjuddin|date=1994|url=https://onesearch.id/Record/IOS3145.slims-13089/Description|title=Sejarah dan Keagungan Madzhab Syafi’i|location=Jakarta|publisher=Pustaka Tarbiyah|url-status=live}}</ref> Saat dipimpin Abuya Muda Waly, Dayah Darussalam menyelenggarakan pendidikan setingkat perguruan tinggi dengan nama Bustanul Muhaqqiqin. Abuya Muda Waly saat itu menjadi Mudir Bustanul Muhaqqiqin. Dayah Darussalam merupakan sekolah agama Islam [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah|PERTI]] terbesar pada awal kemerdekaan RI dengan jumlah santri mencapai 1000 orang. Disusul [[MTI Jaho]] dan MTI Bengkawas yang sama-sama memiliki santri mencapai 500 orang. [[:Kategori:Madrasah Tarbiyah Islamiyah|Madrasah Tarbiyah Islamiyah]] (MTI) terbesar lain yang tersebar di seluruh Indonesia pada saat itu diantaranya [[MTI Canduang]], MTI Malebro, MTI Tanjung Pauh Hilir, [[Madrasah Tarbiyah Islamiyah Tarusan|MTI Tarusan Kamang]], [[MTI Pasia]], MTI Curup, MTI Rantau Panjang-Sekayu, MTI Baruga, dll.
Tersohornya Dayah Darussalam juga memasyhurkan Labuhan Haji sebagai pusat pendidikan Islam di Aceh. Hal ini salah satunya tergambar dalam syair yang digubah oleh Syah Loetan yaitu "''Naksu ke malem jak Labuhan Haji. Naksu ke campli u Kuta
== Pimpinan ==
|