Dewa 19: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 33:
=== 1986–1991: Awal pembentukan ===
[[Berkas:Dhani Dewa 2005 2.JPG|ka|jmpl|150px| [[Ahmad Dhani]] merupakan salah satu pendiri grup musik Dewa 19.]]
Dewa pertama kali dibentuk oleh empat orang siswa SMP Negeri 6 [[Surabaya]]. Pada tahun 1985 ''band''grup musik ini awalnya bernama "Booster". Kemudian setahun berselang pada 26 Agustus 1986, nama Dewa tercetus.
Nama Dewa merupakan [[akronim]] mereka berempat: [[Ahmad Dhani|Dhani Ahmad]] (kibor, vokal), [[Erwin Prasetya]] (bas), [[Wawan Juniarso]] (drum), dan [[Andra Junaidi]] (gitar) mereka memiliki markas tempat berlatih di rumah [[Wawan Juniarso|Wawan]] di Jalan Dharmawangsa Dalam Selatan No. 7, yang terletak di komplek [[Universitas Airlangga]].<ref name="Sejarah">"[http://dewa19.com/sejarah History of Dewa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071219202627/http://dewa19.com/sejarah/ |date=2007-12-19 }}". Diakses 20 Agustus 2009</ref><ref name="KL">[http://selebriti.kapanlagi.com/dewa_19 Dewa 19]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. ''[[KapanLagi.com]]''. Diakses 20 Agusuts 2009</ref>
 
Baris 46:
Dewa menyelesaikan pembuatan [[demo (musik)|master]] album perdana mereka di [[Jakarta]]. Setelah itu, [[Andra Junaidi|Andra]], [[Ari Lasso|Ari]], [[Erwin Prasetya|Erwin]], dan [[Wawan Juniarso|Wawan]] kembali ke [[Surabaya]] sementara [[Ahmad Dhani|Dhani]] tetap di [[Jakarta]] untuk mencari label rekaman yang bersedia mengorbitkan mereka. [[Ahmad Dhani|Dhani]] kemudian berkeliaran di penjuru kota [[Jakarta]], dari satu [[perusahaan rekaman]] ke perusahaan rekaman lain menggunakan [[bus kota]]. Awalnya, banyak perusahaan rekaman yang menolak mereka karena menganggap lagu mereka kurang menjual.<ref name="Di sini Untukmu"/> Master rekaman Dewa akhirnya dilirik oleh [[Jan Djuhana]] dari [[Team Records]], yang pernah sukses melejitkan [[KLa Project]].<ref name="Sejarah"/>
 
Pada tahun 1992, Dewa meluncurkan [[album]] pertamanya yang bertajuk [[19 (album Dewa)|19]] karena saat itu rata-rata usia personelnya 19 tahun. Sejak saat itu, terjadi salah kaprah di kalangan pendengar karena judul kover album tersebut menyatu dengan nama "Dewa", sehingga ''band''grup musik ini mulai dikenal dengan nama "Dewa 19"''<ref>[https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20201019155129-234-560146/ahmad-dhani-ungkap-salah-paham-di-balik-nama-dewa-19 Ahmad Dhani Ungkap Salah Paham di Balik Nama Dewa 19]. Diakses 16 Juli 2021</ref>''. Di luar dugaan, album perdana mereka meledak dan laris di pasaran, sehingga [[Team Records]] yang notabene merupakan label kecil terpaksa meminta [[Aquarius Musikindo]] untuk mengambil alih produksi album ini.<ref name="Di sini Untukmu"/> Album ini melahirkan [[singel]] berjudul "[[Kangen (lagu Dewa 19)|Kangen]]" dan "Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi" yang sukses mendapat tempat di hati pencinta musik Indonesia. Nama Dewa 19 pun seketika melejit di blantika musik Indonesia. Melalui album ini, mereka berhasil menyabet dua penghargaan di [[BASF Awards]] [[1993]], masing-masing untuk kategori "Pendatang Baru Terbaik" dan "Album Terlaris 1993".<ref name="Sejarah"/>
 
Pada tahun 1994, Dewa 19 merilis album kedua mereka yang berjudul ''[[Format Masa Depan]]''. Di tengah penggarapan album ini, [[Wawan Juniarso|Wawan]] hengkang dari Dewa 19 dan kemudian digantikan sementara oleh 2 penabuh drum pembantu, yaitu [[Ronald Fristianto]] ([[Gigi (grup musik)|Gigi]]), yang mengisi 6 lagu yaitu "Masihkah Ada", "Still I'm Sure We'll Love Again", "Format Masa Depan", "Imagi Cinta", "Selamat Ulang Tahun", "Tak 'Kan Ada Cinta yang Lain" dan [[Rere Reza]] ([[Grass Rock]]), yang mengisi 4 lagu yaitu "Aku Milikmu", "Sembilan Hari & Liberty", "Mahameru", "Deasy". Terhitung sejak 24 September 1994, [[Aquarius Musikindo]] resmi menjadi label Dewa 19 menggantikan [[Team Records]]. Album ini menelurkan singel berjudul "Aku Milikmu" dan "Tak Kan Ada Cinta yang Lain".
Baris 52:
=== 1995–1997: ''Terbaik Terbaik'' dan ''Pandawa Lima'' ===
[[Berkas:Andra Dewa 2005.JPG|ka|jmpl|150px|[[Andra Junaidi]], gitaris grup Dewa 19.]]
Pada tahun 1995, Dewa merilis album bertajuk ''[[Terbaik Terbaik]]'', posisi penabuh drum masih diisi penuh oleh ''additionaldrum drum''adisional [[Rere Reza]] ([[Grass Rock]]). [[Wong Aksan]] kemudian bergabung dan menempati posisi penabuh drum setelah album ''[[Terbaik Terbaik]]'' selesai dirilis. Album ini memiliki konsep musik pop rock yang dikembangkan dengan menambah unsur-unsur [[jazz]], [[folk rockrok]], [[funk]], dan teknik penciptaan [[Ballad|balada sentimental]]. Banyak pengamat musik meyakini bahwa inilah album terbaik yang pernah dibuat Dewa 19 yang mengukuhkan mereka sebagai salah satu grup bandmusik besar terkreatif di Indonesia.<ref name="TT">"[http://cabinoo.com/content/view/18/2/ Dewa 19 – Terbaik Terbaik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131014054605/http://cabinoo.com/content/view/18/2/ |date=2013-10-14 }}". ''Cabinoo.com''. Diakses 16 Agustus 2009</ref> Majalah ''[[Rolling Stone]]'' edisi Desember 2007, menempatkan album ini di posisi 26 dalam daftar "[[150 Album Indonesia Terbaik Versi Majalah Rolling Stone|150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa]]".<ref name="TT"/> Sementara itu, singel pertamanya yang berjudul "Cukup Siti Nurbaya" berada di peringkat 20 dalam daftar "[[150 Lagu Indonesia Terbaik Versi Majalah Rolling Stone|150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa]]" oleh majalah ''Rolling Stone'' edisi Desember 2009.<ref>{{cite journal |title=150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa |edition=56 |work=[[Rolling Stone]] |year=2009 |month=December}}</ref>
 
Selain "Cukup Siti Nurbaya", album ''[[Terbaik Terbaik]]'' juga melejitkan singel hit lain seperti "Satu Hati (Kita Semestinya)" dan lagu balada "Cinta 'Kan Membawamu Kembali". Lewat album ini Dewa kembali meraih penghargaan [[BASF Awards]] untuk "Grup Musik Rock Terbaik", "Grup/Duo Rekaman Terbaik" serta "Tata Musik Rekaman Terbaik".<ref name="Awards">[http://dewa19.com/awards Penghargaan Dewa 19] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100104122842/http://dewa19.com/awards/ |date=2010-01-04 }}. ''Dewa19.com''. Diakses 24 Agustus 2009</ref> Video klip "Cukup Siti Nurbaya" juga mendapat penghargaan sebagai "Video Klip Terbaik" di ajang ''Video Musik Indonesia''. Album ''Terbaik Terbaik'' telah sukses terjual sebanyak 500.000 keping di Indonesia.<ref name="Band Bertahan">[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0104/01/latar/band14.htm Band-band yang Tetap Bertahan]. ''Kompas'' edisi 1 April 2001</ref><ref name="Terbaik">[http://dymloes.multiply.com/journal/item/12/Dewa_19_chapter_3_TERBAIK_TERBAIK Dewa 19 (chapter 3): Terbaik Terbaik]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses 24 Agustus 2009</ref> Sejak album ini pula, Dewa 19 mulai menggunakan istilah ''Baladewa'' untuk menyebut para penggemar fanatiknya.<ref name="TT"/>
 
Album keempat Dewa 19 yang berjudul ''[[Pandawa Lima]]'' dirilis pada tahun 1997 dengan formasi [[Ari Lasso]] (vokal), [[Andra Junaidi]] (gitar), [[Erwin Prasetya]] (bass), [[Ahmad Dhani]] (keyboard) dan [[Wong Aksan]] (drum). Melalui album ini, Dewa 19 sukses meraih 6 penghargaan di [[Anugerah Musik Indonesia 1997]], yaitu untuk "Lagu Alternatif Terbaik", "Lagu Terbaik Umum", "Duo/Grup Alternatif Terbaik", "Album Rhythm & Blues Terbaik" serta "Sampul Album Terbaik".<ref>[http://www.allbusiness.com/retail-trade/miscellaneous-retail-retail-scores-not/4662678-1.html Dewa 19 Scores At Indonesia's AMI Awards]{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. ''AllBusiness.com''. Diakses 26 Agustus 2009</ref> Album ini melahirkan sejumlah hitshit di antaranya berjudul "Kirana" dan "Kamulah Satu-Satunya". Kedua lagu ini berhasil memenangkan penghargaan Video Musik Indonesia sebagai "Video Klip Favorit". ''[[Pandawa Lima]]'' telah sukses terjual lebih dari 800 ribu keping dan mendapat sertifikat 5x Platinum.<ref name="Band Bertahan"/><ref name="Terbaik"/>
 
=== 1998–1999: Ketergantungan narkoba dan perpecahan ===