Bahasa Melayu Maluku Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Berbuah salak (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Berbuah salak (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 125:
==Tata bahasa==
 
===Kata ganti orang===
 
Hampir semua [[kata ganti orang]] (terkecuali ''{{lang|tft|saya}}'') mempunyai bentuk penuh dan pendeknya dalam bahasa Melayu Maluku utara. Walau kata ganti penuhnya bisa digunakan secara bebas, bentuk singkatnya hanya bisa digunakan pada posisi tertentu.
====Kata ganti orang====
Hampir semua [[kata ganti orang]] (terkecuali ''{{lang|tft|saya}}'') mempunyai bentuk penuh dan pendeknya dalam bahasa Melayu Maluku utara. Walau kata gantibentuk penuhnya bisa digunakan secara bebas, bentuk singkatnya hanya bisa digunakan pada posisi tertentu.
 
{| class="wikitable"
Baris 141 ⟶ 143:
| ''{{lang|tft|kita}}'', ''{{lang|tft|saya}}''
| ''{{lang|tft|ta}}''
| ''{{lang|tft|(ki)torang}}''
| ''{{lang|tft|tong}}''
|-
Baris 157 ⟶ 159:
|-
|}
 
* '''Kata ganti orang pertama'''
Kata ganti orang pertama adalah jenis kata ganti yang digunakan oleh si pembicara untuk menyebut dirinya sendiri. Bahasa Melayu Maluku Utara mempunyai dua kata yang berbeda untuk kata ganti orang pertama yang tunggal, yaitu ''{{lang|tft|kita}}'' "aku" dan ''{{lang|tft|saya}}'' "saya". ''{{lang|tft|Kita}}'' digunakan untuk orang yang lebih akrab atau yang umurnya kurang lebih sama (misalnya anak sekolahan). ''{{lang|tft|Saya}}'' digunakan untuk orang yang umurnya lebih tua maupun yang dihormati.
 
Untuk bentuk jamaknya, bahasa ini hanya mempunyai satu kata, yaitu ''{{lang|tft|(ki)torang}}'' yang bisa berarti "kami (kata ganti untuk orangnya si pembicara dan dirinya saja)" atau "kita (kata ganti untuk orangnya si pembicara, dirinya dan yang diajak berbicara), sehingga bahasa ini tidak mempunyai pembedaan [[klusivitas]].
 
* '''Kata ganti orang kedua'''
Kata ganti orang kedua adalah jenis kata ganti yang digunakan untuk menyebut yang diajak berbicara. Bahasa ini menggunakan kata ''{{lang|tft|ngana}}'' "kamu" untuk kata ganti orang kedua yang tunggal, dan ''{{lang|tft|ngoni}}'' "kalian" untuk yang jamak.
 
Namun, untuk menyebut yang diajak berbicara yang orangnya umurnya lebih tua atau dihormati, biasanya kata seperti ''{{lang|tft|pa(k)}}'', ''{{lang|id|ibu}}'' dan yang lain sebagainya digunakan. Kalau yang orangnya lebih dari satu, biasanya frasa ''"{{lang|tft|...deng yang laeng}}"'' digunakan, contohnya "''{{lang|tft|ibu deng yang laeng mo pi di mana?}}''" "ibu dengan yang lainnya mau pergi ke mana?".
 
* '''Kata ganti orang ketiga'''
 
Kata ganti orang ketiga adalah jenis kata ganti yang digunakan untuk menyebut hal maupun orang yang dibicarakan. Bahasa ini mempunyai kata ''{{lang|tft|dia}}'' "dia/ia" untuk kata ganti orang ketiga yang tunggal. ''{{lang|tft|Dia}}'' bisa digunakan untuk merujuk pada benda hidup maupun benda mati ([[bahasa Indonesia]] baku menggunakan kata ''{{lang|id|ia}}'' untuk hal seperti itu).
 
Untuk bentuk jamaknya, bahasa ini mempunyai kata ''{{lang|tft|dorang}}'' "mereka". Namun, kata tersebut biasanya digunakan untuk merujuk pada benda hidup saja, sehingga kalaupun mau menyebut benda mati namun dalam jumlah lebih dari satu, kata ''{{lang|tft|dia}}'' masih tetap digunakan.
 
==Catatan==