Insiden Perbatasan Mota'ain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AnnafCategorizing (bicara | kontrib)
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 12:
Hal itulah yang membuat pasukan Interfet yakin bahwa suara tembakan tersebut datang dari anggota milisi yang sedang mereka cari, Baku tembak terjadi selama 8 menit dan suasana begitu kacau. Pasukan Brimob yang saat itu sedang beristirahat terpaksa harus menanggalkan waktunya untuk melindungi diri dan pasukannya, Melihat kejadian itu, Komandan peleton TNI, Letda Infanteri Erwin Egy berlari ke area garis tembakan dan berteriak untuk menghentikan tembakan yang saat itu sedang berlangsung. Ia sadar bahwa tembakan itu tidak seharusnya terjadi dan hanya sebuah salah paham. Tembakan pun berhenti.
 
Egy kemudian berjalan bertemu dengan komandan peleton Interfet untuk menjelaskan tentang garis batas. Akibat aksinya tersebut, baku tembak antara pasukan Brimob dan Interfet tidak berlanjut. Adu tembak selama 8 menit tersebut rupanya menimbulkan korban jiwa bagi pasukan Indonesia. Anggota Brimob Bharada Ari Sudibyo gugur. Satu warga setempat (dari Bobonaro yang mengungsi di Indonesia) juga mengalami luka tembak yaitu Alcino Barros, yang kemudian dirawat di RSUD Atambua.
 
Selain itu, ada dua personel lain Terluka, yaitu Sertu Sudarto dan Sertu Agus Susanto. Sementara di pihak pasukan Interfet, Terdapat 1 Pasukan Terluka
 
Hal tersebut disebabkan karena kondisi pasukan brimob sedang beristirahat dan tidak siap untuk melakukan pertempuran. Sebaliknya, pasukan Interfet siap untuk berperang memakai seragam siap tempur. Namun Terdapat 1 Pasukan Australia yang belum Sepenuhnya Siap, Akibatnya ia Terluka Akibat Tembakan yang dilakukan Oleh Pasukan Brimob.
 
 
 
 
== Referensi ==