Republik Maluku Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 209:
Sejak 1999, sebuah organisasi baru bernama [[Front Kedaulatan Maluku]] (FKM) beroperasi di [[Pulau Ambon|Ambon]], mengumpulkan senjata, dan mengibarkan bendera RMS di tempat-tempat umum. Pemimpin FKM, Alex Manuputty, mengungsi ke Amerika Serikat dan terus memperjuangkan kemerdekaan.<ref>[http://cgi.omroep.nl/cgi-bin/streams?/id/NCRV/serie/EO_1533/EO_101143528/bb.20071106.asf Live video footage interview with Alex Manuputty in exile, in the USA.]</ref>
Pada tanggal 9 Mei 2024, seorang remaja bernama [[Khoider Ali Ringirfuryaan]] alias "Dede" yang berusia 15 tahun ditahan oleh [[Kepolisian Daerah Maluku]] karena membawa bendera ''Benang Raja'' Republik Maluku Selatan saat acara ''nonton bareng'' (''nobar'') pertandingan play-off [[Olimpiade Paris 2024]] antara [[Tim nasional sepak bola Indonesia U-23|Indonesia U-23]] melawan [[Tim nasional sepak bola Guinea U-23|Guinea U-23]] di Lapangan Merdeka, [[Kota Ambon]]. Hal ini memicu kontroversi di Indonesia, khususnya di [[Provinsi Maluku]] dan komunitas [[Orang Maluku di Belanda|Maluku di Belanda]].<ref>{{cite web|url=https://referensimaluku.id/2024/05/10/ini-kronologis-pelajar-smp-bawa-bendera-rms-untuk-semaraki-nobar-di-ambon/|title=Ini Kronologis Pelajar SMP Bawa Bendera RMS untuk Semaraki Nobar di Ambon|website=referensimaluku.id|publisher=Referensi Maluku|language=id|access-date=3 Juli 2024|date=10 Mei 2024}}</ref><ref>{{cite web|url=https://sakamesemaluku.com/jonge-rms-activist-in-ambon-geslagen-en-opgepakt-na-vertoon-rms-vlag-tijdens-voetbalwedstrijd/|title=Jonge RMS-activist in Ambon geslagen en opgepakt na vertoon RMS-vlag tijdens voetbalwedstrijd|website=sakamesemaluku.com|publisher=Saka Mese Maluku|language=nl|access-date=3 Juli 2024|date=10 Mei 2024}}</ref> Pemerintah Republik Maluku Selatan melalui akun [[Instagram]] resminya menyatakan keprihatinannya atas penangkapan seorang remaja berusia 15 tahun dan mengutuk [[Pemerintah Republik Indonesia]].<ref>{{cite Instagram|postid=https://www.instagram.com/p/C6yNJkasg-q/?igsh=MzRlODBiNWFlZA==|title=On 9 May 2024, Moluccan youngster Khoider Ali Ringirfuryaan alias Dede was arrested by the occupational Indonesian policeforce, only for holding the national South-Moluccan flag. This is a disgrace, Indonesia. Having a flag is not a crime. Dede needs to be released and returned to his family immediately!|user=pemerintahrms|language=en|access-date=3 Juli 2024|date=10 Mei 2024}}</ref>
== Lihat pula ==
|