Kota Depok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 103:
== Sejarah ==
[[File:Kawedanan Tjibaroesa-Cibarusah Tahun 1933 n.jpg|thumb|Sebelum kemerdekaan,
Ketika zaman [[Hindia Belanda]], [[Pendudukan Jepang di Hindia Belanda|masa pendudukan Jepang]], hingga kemerdekaan [[Indonesia]], wilayah Depok terpisah dalam tiga [[kawedanan]] yang berbeda di [[Kabupaten Bogor]],
* [[Parung, Bogor|Kawedanan Parung]]<ref name="depok.go.id">{{Cite web|title=Sejarah Depok Dahulu hanya bagian Kawedanan Parung – Depok.go.id Pilihan|url=https://www.depok.go.id/sejarah|language=en-US|access-date=2022-10-24|archive-date=2022-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20221005130007/https://www.depok.go.id/sejarah|dead-url=no}}</ref>
** [[Pancoran Mas, Depok|Kecamatan Depok]]
Baris 125:
** [[Cilodong, Depok|Kecamatan Cilodong]]
Pada tahun [[1898]], [[1909]], dan [[1933]], Kecamatan Depok berada di bawah
Depok pernah menjadi pusat ''Residensi'' ''Ommelanden van'' ''Batavia'' atau [[Keresidenan]] Daerah sekitar [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] berdasarkan Keputusan [[Gubernur]] [[Batavia]] yaitu ''en Ommelanden'' per tanggal [[11 April]] [[1949]] Nomor Pz/177/G.R. yang dimuat di dalam ''Javasche Courant'' [[1949]] Nomor 31. Residensi ini membubarkan ''Regentschap'' ''Meester Cornelis'' yang terbentuk sejak [[1925]].{{sfn|Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya|1958|p=127}}
Baris 134:
Meningkatnya arus urbanisasi pada era [[1960]]-an hingga [[1970]]-an, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] di masa pemerintahan gubernur [[Ali Sadikin]] melakukan kajian dalam upaya perluasan wilayah.<ref name="Kompas.com">{{Cite web|editor-last=Huda|editor-first=Larissa|title=Wacana Depok Gabung ke Jakarta: Pernah Diinisiasi Bang Ali, berujung Sindiran Gubernur Solihin|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/17/07000091/wacana-depok-gabung-ke-jakarta-pernah-diinisiasi-bang-ali-berujung|work=Kompas.com|location=Jakarta|date=17 Juli 2022|access-date=7 Januari 2023|archive-date=2023-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230107071528/https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/17/07000091/wacana-depok-gabung-ke-jakarta-pernah-diinisiasi-bang-ali-berujung|dead-url=no}}</ref> Saat itu, [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik]] memetakan wilayah-wilayah yang berada di sekitar Jakarta, seperti [[Kabupaten Bogor]], [[Kabupaten Tangerang]], dan [[Kabupaten Bekasi]] untuk menjadi sebuah kawasan baru yang dikembangkan. Menurut Ali Sadikin, gagasan tersebut akan memakai anggaran yang besar dan lebih dominan melibatkan pemerintah Jakarta.
Sebelumnya, pemerintah lebih dulu berinisiatif memperluas wilayah Jakarta hingga [[Ciawi, Bogor|Ciawi]], [[Cibinong, Bogor|Cibinong]], [[Kota Bekasi|Bekasi]], dan [[Kota Tangerang|Tangerang]]. Oleh karenanya, Ali menugaskan jajarannya untuk mengkaji perluasan wilayah Jakarta. Alhasil, wilayah Cibinong, Bekasi, dan Depok dianggap strategis dan berpeluang untuk bergabung dengan Jakarta. Hal inilah yang menjadi cikal bakal kawasan [[
Sebelum diusulkan menjadi [[kota]]madya, Walikota Administratif Depok, [[Badrul Kamal]] mengajukan beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor untuk bergabung dengan Depok. Pada saat itu, [[Kota Administratif Depok]] hanya memiliki tiga kecamatan, yaitu [[Pancoran Mas, Depok|Pancoran Mas]], [[Beji, Depok|Beji]], dan [[Sukmajaya, Depok|Sukmajaya]], di mana untuk membentuk sebuah kota diperlukan setidaknya enam kecamatan.{{sfn|Depok di Pundak Badrul|2009|loc=|p=4-5}}
Baris 141:
[[Berkas:Depok Skyline.jpg|jmpl|200px|ki|Kawasan Margonda tahun [[2013]]]]
Kemudian [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] akhirnya mengesahkan pembentukan Kota Depok bersamaan dengan [[Kota Cilegon]] pada tanggal [[20 April]] [[1999]]. Pengesahan [[undang-undang]] tersebut dikawal oleh tokoh masyarakat di Kota Depok. Seminggu setelahnya, Depok secara resmi berdiri sebagai [[kotamadya]], sekaligus mengakhiri status
Beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor, diantaranya [[Limo, Depok|Limo]], [[Cimanggis, Depok|Cimanggis]], dan [[Sawangan, Depok|Sawangan]], dimasukkan ke wilayah Kota Depok. Tidak hanya itu, desa-desa di [[Bojonggede, Bogor|Kecamatan Bojonggede]] digabungkan dengan [[Pancoran Mas, Depok|Kecamatan Pancoran Mas]], seperti [[Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok|Bojong Pondok Terong]], [[Ratujaya, Cipayung, Depok|Ratujaya]], [[Pondok Jaya, Cipayung, Depok|Pondok Jaya]], [[Cipayung, Cipayung, Depok|Cipayung]], dan [[Cipayung Jaya, Cipayung, Depok|Cipayung Jaya]]. Peresmian Kota Depok sekaligus melantik Badrul Kamal sebagai penjabat sementara [[Daftar Wali Kota Depok|Walikota Depok]].{{sfn|Depok di Pundak Badrul|2009|loc=|p=4-5}}
|