The Tortured Poets Department: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Slayingmoon (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Slayingmoon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 37:
'''''The Tortured Poets Department''''' (sering disebut '''''Tortured Poets''''' atau disingkat '''''TTPD''''') adalah album studio kesebelas oleh penyanyi-penulis lagu Amerika [[Taylor Swift]]. Album ini dirilis pada 19 April 2024, melalui [[Republic Records]], dan ditulis serta diproduksi oleh Taylor Swift, [[Jack Antonoff]] dan [[Aaron Dessner]]. Swift mengumumkan album ini di Penghargaan Grammy Tahunan ke-66 pada 4 Februari 2024, setelah memenangkan penghargaan [[Album Vokal Pop Terbaik (Grammy Award)|Album Vokal Pop Terbaik]] untuk album studio kesepuluhnya, ''[[Midnights]]'' (2022).
 
Taylor Swift menyusun ''The Tortured Poets Department'' tidak lama setelah menyelesaikan ''Midnights'' dan terus dikerjakan selama berlangsungnya [[The Eras Tour]] (2023–2024), [[tur konser]] keenam Taylor Swift. Taylor Swift menggambarkan ''The Tortured Poets Department'' sebagai album "penyelamat hidupnya" dan menanggapnya sebagai puncak luapan isi hati yang harus dituliskan. ''The Tortured Poets Department'' adalah album ganda. Bagian kedua dari album ini, yang diberi subjudul '''''The Anthology''''', dirilis tiba-tiba dua jam setelah perilisan album yang pertama. [[Post Malone]] tampil sebagai kolaborator di lagu pembuka "[[Fortnight]]", yang dirilis sebagai singel utama, dan [[Florence and the Machine]] tampil sebagai kolaborator di lagu "[[Florida!!!]]".
 
''The Tortured Poets Department'' didominasi oleh genre [[synth-pop]] dengan bumbu [[Musik rok|rock]] dan [[Lagu daerah|folk]]. Basis utama dari album [[Tempo (musik)|midtempo]] ini adalah [[Penyintesis|synthesizer]] dan [[mesin drum]], namun instrumen ''live'' seperti piano dan gitar juga digunakan. Album ini mengaji kehidupan publik dan pribadi Taylor Swift dalam paduan ungkapan yang depresif dan humoris. Banyak pengulas musik yang memuji ''The Tortured Poets Department'' atas gaya penulisan lagu-lagunya yang dianggap [[Katarsis|katartik]] dan emosional, namun banyak juga yang mengkritisi kedangkalan tema yang dibahas, pemborosan kata-kata dan kurangnya kejelasan tujuan dibandingkan album-album Taylor Swift sebelumnya. Banyak juga yang menganggap bahwa produksi musik di album ini membosankan.