Gereja Santo Andreas, Kedoya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
 
== Sejarah ==
Wilayah Gereja Santo Andreas awalnya merupakan bagian dari [[Gereja Santo Kristoforus, Grogol|Paroki Grogol]]. Pada tahun 1977, umat mayoritas tinggal di daerah Sunrise Garden, yang disusul dengan perkembangan di daerah Green Ville dua tahun berselang. Pada tahun 1982, wilayah ini mulai ditingkatkan menjadi stasi yang hendak dibentuk menjadi paroki. Peribadatan pada awalnya dilaksanakan di rumah seorang umat, sebelum berpindah di aula Sekolah Dasar Kristen KPS Sunrise Garden. Sejak tahun 1986, peribadatan mulai dilaksanakan secara bergiliran antara di Gereja Kristen Indonesia di Jalan Surya Utama dan TK Santo Andreas yang terletak di kawasan Sunrise Garden. Tempat ibadat sempat mengalami pergeseran walau tetap berada di kawasan Sunrise Garden.<ref>https://www.standreaskedoya.or.id/index.php/sekilas-sejarah-gereja-st-andreas-kedoya/menabur-benih-iman</ref>
[[Berkas:Plakat Peresmian Gereja Santo Andreas Kedoya (2024).png|thumb|left|100px|Plakat peresmian.]]
Gereja ini diresmikan pada 6 November 1994 oleh Walikota Jakarta Barat dan Uskup Agung Soekoto.
 
[[Berkas:Plakat Peresmian Gereja Santo Andreas Kedoya (2024).png|thumb|left|100px|Plakat peresmian.]]
Paroki Kedoya diresmikan pada 26 November 1986. Sebagai pastor paroki pertama ialah R.P. Ignatius Soesilo Soewarna, M.S.C. Setahun kemudian mulai dilakukan pembangunan gedung gereja. Lokasi yang dipilih adalah kawasan Green Garden. Gedung gereja sementara (''bedeng'') rampung pada Juni 1989. Dalam pembangunannya, Panitia Pembangunan Gereja bekerja sama dengan Biro Arsitek Han Awal. Desain gereja dibuat dengan konsep organik, seperti di [[Notre Dame du Haut]]. [[Izin Mendirikan Bangunan]] (IMB) terbit pada 16 Juli 1993.<ref>https://standreaskedoya.or.id/index.php/sekilas-sejarah-gereja-st-andreas-kedoya/tunas-itu-tumbuh</ref> Pada akhir tahun 1992, yakni 19 Desember, Izin Pendahuluan Izin Mendirikan Bangunan sudah terbit. Peletakan batu pertama kemudian diselenggarakan pada 13 Juni 1993 yang dihadiri oleh Uskup Agung Jakarta, [[Leo Soekoto]], S.J. dan Walikota Jakarta Barat, Sudjoko Tirtowidjojo. Pembangunan fisik gedung gereja berlangsung selama 18 bulan. Gedung gereja diresmikan oleh Walikota Jakarta Barat, Sutardjianto. Gedung tersebut juga diberkati oleh Uskup Agung Soekoto pada 6 November 1994.<ref>https://www.standreaskedoya.or.id/index.php/sekilas-sejarah-gereja-st-andreas-kedoya/sejarah-gereja-st-andreas</ref>
 
== Arsitektur ==
Maket konstruksi Gereja Santo Andreas memperoleh hadiah pertama di Jepang karena dari segi arsitektur, gedung gereja ini memiliki perbedaan antara sisi kanan dan sisi kiri. Selain itu, gedung gereja tidak memiliki titik pusat/simetris jika dilihat dari segala arah.<ref>https://www.standreaskedoya.or.id/index.php/sekilas-sejarah-gereja-st-andreas-kedoya/tunas-itu-tumbuh</ref>
== Galeri ==
<gallery>