Het Groote Mekka-Feest: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 46:
''Het Groote Mekka-Feest'' telah diidentifikasi sebagai film dokumenter pertama tentang ibadah haji;{{sfn|Nieuwe Haarlemsche courant 1928}}{{sfn|Ray|2023|p=1024}} sebelumnya, foto-foto telah diambil oleh insinyur Mesir Mohammad Sadiq Bay dan oleh Snouck Hurgronje.{{sfn|Ray|2023|p=1023}} Ini adalah satu-satunya film Krugers yang tidak dianggap hilang;{{sfn|Reichling|2022|p=343}} Krugers menyimpan salinannya di Amsterdam, bermaksud untuk menggunakannya sebagai hadiah, dan salinannya disumbangkan ke [[EYE Film Institute Belanda]] pada tahun 1964.{{sfn|Reichling|2022|p=362}} Gulungan nitrat asli juga disimpan di [[Institut Suara dan Visi Belanda]] di [[Hilversum]].{{sfn|Leiden University, Het Groote Mekka Feest}}
 
Pemutaran film tersebut jarang dilakukan, namun berlanjut hingga tahun 1938;{{sfn|Reichling|2022|p=360}} pada tanggal 26 Desember tahun itu, pemutaran film di Cinema Palace di [[Groningen]] diperkenalkan oleh {{ill|P.H. van der Hoog|nl}}.{{sfn|Nieuwsblad van het Noorden 1938}} Pada tahun 1933, diumumkan bahwa film tersebut akan ditayangkan kepada penonton akademis di Inggris, sekali lagi dengan perkenalan oleh Snouck Hurgronje.{{sfn|Het Vaderland 1933}} Jarang sekali penyebutan film tersebut secara akademis, meskipun The''Het GreatGroote Mecca FeastMekka-Feest'' mulai mendapat pengakuan pada tahun 2015,{{sfn|Ray|2023|p=1024}} ketika putra Krugers, Jan, diundang untuk mendiskusikan film tersebut di [[Universitas Leiden]].{{sfn|Ray|2023|p=1046}}
 
Reichling berpendapat bahwa, sama seperti pemerintah di masa Kruger yang memposisikan diri mereka sebagai "penjaga haji yang waspada namun penuh perhatian", gambar bergerak Kruger mempunyai "pandangan kolonial" yang diambil dari jaringan aktor dan institusi kolonial yang sudah mapan.{{sfn|Reichling|2022|p=344}} Dia mencatat beberapa ketidakakuratan dalam penggambaran ritual haji dalam film tersebut, khususnya tidak adanya jamaah yang berdiri untuk shalat pada [[Hari Arafah]], tidak adanya ibadah Idul Adha bersama, serta kurangnya kegiatan perayaan.{{sfn|Reichling|2022|p=354}}