Pendidikan di Tanah Papua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Empat Tilda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Empat Tilda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
[[Berkas:Semangat Mendidik di Papua.jpg|jmpl|gambaran pendidikan tanah papua]]
 
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan [[potensi diri]] untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara <ref>Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional</ref>. Kualitas Pendidikan di Indonesia masih masih rendah, Hal tersebut terlihat pada hasil asesmen internasional seperti PISA dan NCTM. Berdasarkan laporan ''[[Program Penilaian Pelajar Internasional|Programme for International Student Assessment]]'' (PISA) tahun 2018, skor membaca Indonesia ada di peringkat 74 dari 79 negara, lalu skor [[matematika]] ada di peringkat 73 dari 79 negara, dan skor [[Ilmu|sains]] ada di peringkat 71 dari 79 negara <ref>{{Cite book|last=Schleicher|first=Andreas|date=2018|url=https://www.oecd.org/pisa/PISA%202018%20Insights%20and%20Interpretations%20FINAL%20PDF.pdf|title=PISA 2018: Insight and Interpretations|url-status=live}}</ref>.
 
Selaras dengan pendapat diatas, [[Papua Barat|Provinsi Papua Barat]] juga mengalami hal tersebut. Kualitas pendidikan di Papua Barat sangat rendah bahkan jika di bandingkan daerah Indonesia timur lainnya seperti [[Nusa Tenggara Barat|NTB]] dan Maluku Untuk menjawab pertanyaan tadi, mimin telah menghimpundihimpun dari berbagai sumber mengenai faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di Papua Barat yaitu :
 
# Sekitar 80 persen guru (khususnya guru SD dan SMP) yang ada di Papua, khususnya di pedalaman adalah guru-guru produk paradigma pendidikan lama (antara tahun 70-an sampai 90-an).