Kemerajaan dan kerajaan Allah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Konsep '''kemerajaan Allah''' dapat dijumpai di dalam semua [[agama abrahamik|agama ibrahimi]], dan dalam beberapa kasus dapat pula dijumpai pemakaian istilah '''kerajaan Allah''' dan '''kerajaan Surga'''. Gagasan kemerajaan [[Allah (Kristen)|Allah]] bersumber dari [[Alkitab Ibrani]] yang memuat perkataan "kerajaan-Nya" meskipun tidak memuat istilah "Kerajaan Allah".<ref>"Abrahamic Faiths, Ethnicity and Ethnic Conflicts" (Cultural Heritage and Contemporary Change. Seri I, Culture and Values, Jld. 7) oleh Paul Peachey, George F. McLean dan John Kromkowski (Juni 1997) {{ISBN|1565181042}} hlm. 315</ref><ref name=Wright/>
 
Istilah "Kerajaan Allah" maupun "[[Kerajaan Sorga|Kerajaan Surga]]", yang semakna dengannyapadanannya di dalam [[Injil Matius]], merupakan salah satu unsur utama dari ajaran [[Yesus]] di dalam [[Perjanjian Baru]]. [[Injil Markus]] mengindikasikan bahwa injil adalah kabar baik tentang Kerajaan Allah. Istilah tersebut tidak dapat dipisahkan dari [[Kristus Raja|kemerajaan Kristus]] atas segala makhluk. Kerajaan "surga" muncul di dalam Injil Matius terutama lantaran keengganan orang Yahudi untuk melisankan "nama" (Allah). Yesus tidak mengajarkan perihal Kerajaan Allah per se sebanyak mengajarkan perihal ''kedatangan kembali'' kerajaan tersebut. Gagasan tentang kedatangan kembali kerajaan Allah (seperti pada zaman Musa) sudah menjadi gagasan bernada menghasut di "Kanaan", kawasan [[Syam|Israel-Palestina-Libanon]] sekarang ini, 60 tahun sebelum Yesus lahir, dan masih terus menggelorakan semangat sampai hampir seratus tahun lamanya sesudah Yesus wafat.<ref name=France101>''The Gospel of Matthew'' oleh R.T. France (21 Agustus 2007) {{ISBN|080282501X}} hlmn. 101–103</ref> Dengan mengacu kepada ajaran [[Perjanjian Lama]], penyifatan [[Allah (Kristen)|hubungan Allah dengan manusia]] di dalam ajaran agama Kristen pada hakikatnya melibatkan gagasan "Kemerajaan Allah".<ref name=Mercer490/><ref name=Image478/>
 
[[Al-Qur'an]] tidak memuat istilah "kerajaan Allah", tetapi memuat [[ayat Kursi]] yang mengatakan bahwa singgasana [[Allah]] meliputi langit dan bumi. Al-Qur'an jugamenyebutkan mengatakanpula bahwa Nabi [[Ibrahim]] diperlihatkan "kerajaan langit" dan bumi.<ref name=Prophet27/> Pustaka-pustaka agama [[Baháʼí]] juga memakai istilah "kerajaan Allah".<ref name=BGems/>
 
== Alkitab Ibrani ==