Perwara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 12:
Dapat dipastikan bahwa pada akhir abad ke-12, para Permaisuri Prancis sudah memiliki badan pengurus rumah tangga sendiri, dan para bangsawati disebutkan sebagai para perwara.{{sfn|Kolk|2009}} Meskipun demikian, badan pengurus rumah tangga permaisuri pada Abad Pertengahan biasanya beranggotakan segelintir orang saja, dan jumlah perwara yang sesungguhnya, bukan istri-istri bangsawan yang kebetulan sedang menemani suami bertugas di istana, sangat sedikit. Pada tahun 1286, Permaisuri Prancis hanya dilayani lima orang perwara, dan baru pada tahun 1316 badan pengurus rumah tangga permaisuri dipisahkan dari badan pengurus rumah tangga anak-anak raja.{{sfn|Kolk|2009}}
 
Peran para perwara di Eropa berubah drastis pada masa [[Renaisans]], ketika tata krama baru kehidupan di lingkungan istana, yang memungkinkanjuga kaummemberikan perempuanperan untukpenting memainkankepada peranankaum pentingperempuan, dikembangkan sebagai representasicitra kekuasaan di istana-istana [[Italia]]. Tata krama baru ini menyebar dari Italia ke [[Burgundia]], dan dari Burgundia menyebar ke Prancis dan semua istana di Eropa.{{sfn|Kolk|2009}} Majelis istana [[Kadipaten Burgundia]] adalah majelis istana yang paling rumit tata kramanya di Eropa pada abad ke-15, yang ditiru Prancis ketika majelis istana Prancis diperluas pada akhir abad ke-15, dan memperkenalkan jabatan-jabatan baru untuk laki-laki maupun perempuan sebagai tanggapan terhadap nilai-nilai luhur baru yang tercetus pada zaman Renaisans.{{sfn|Kolk|2009}}
 
Dari segelitir ''Femmes'' yang sudah berkeluarga dan ''Filles'' yang masih gadis, yang pada Abad Pertengahan berasal dari kalangan berderajat relatif rendah, jumlah perwara Prancis meningkat pesat, ditata ke dalam suatu hierarki yang maju dengan beberapa jabatan, serta diserahi peran berbobot dan bersifat publik untuk dijalankan di dalam lingkungan istana Prancis yang bertata krama baru pada permulaan abad ke-16.{{sfn|Kolk|2009}} Istana-istana lain di Eropa mengikuti jejak Prancis, sehingga sepanjang abad ke-16, terjadi peningkatan jumlah warga majelis di istana-istana Eropa, unggah-ungguhnya pun kiansemakin dipermulukmuluk, dan pada permulaan zaman modern, terjadi peningkatan jumlah jabatan, jumlah warga, serta visibilitas pegawai istana perempuan.{{sfn|Kolk|2009}}
 
Meskipun demikian, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kebanyakan istana Eropa mulai mengurangi jumlah pegawainya, sering kali karenalantaran keadaan ekonomi dan politik mutakhir ketika itu membuat bobot suaracitra istana menjadi kian dipertanyakan.
 
== Tugas ==