Waimusal, Seram Utara Timur Seti, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 23:
 
Hingga berjalannya roda kepemerintahan selama 5 tahun, kemudian dipilih kembali seorang tokoh masyarakat yang bernama Muhamat Rais. Ia mengatur kepemerintahan desa Namto, sekaligus mengubah nama Namto menjadi Waimusal yang diambil dari nama sungai yang mengaliri wilayah itu, yakni Sungai Waimusal.<ref>{{cite web|url=https://www.globalmaluku.id/2023/06/23/berbau-korupsidi-duga-normalisasi-sungai-waimusal-amburadul/|title=Berbau Korupsi, Di Duga Normalisasi Sungai Waimusal Amburadul|website=www.globalmaluku.id|publisher=Global Maluku|language=id|access-date=16 Juli 2024|date=23 Juni 2023|location=[[Masohi]], Indonesia}}</ref> Setelah masa jabatannya sebagai kepala desa berakhir, dipilih kepala pemerintahan baru yang bernama Tan.<ref name="Waimusal"/>
==Demografi==
Pada tahun 1995, penduduk Waimusal berjumlah 920 jiwa. Dari jumlah tersebut, kebanyakan adalah masyarakat transmigran yang terutama adalah [[orang Jawa]]. Dimana program transmigrasi yang direncanakan oleh [[pemerintahan Indonesia]] tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1982, dengan tujuan utama kecamatan Seram Utara (saat ini [[Seram Utara Timur Kobi, Maluku Tengah|Seram Utara Timur Kobi]] dan [[Seram Utara Timur Seti, Maluku Tengah|Seram Utara Timur Seti]]).<ref name="trans"/>
 
==Geografi==