Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan
→‎Olahraga: tentang timnas indonesia di piala asia 2023
Tag: Dikembalikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan
Baris 1.363:
 
Di ajang kompetisi multi cabang, prestasi atlet-atlet Indonesia tidak terlalu mengesankan. Di [[Olimpiade]], prestasi terbaik Indonesia diraih pada saat [[Olimpiade 1992]], di mana Indonesia menduduki peringkat 24 dengan meraih 2 [[emas]] 2 [[perak]] dan 1 [[perunggu]], kelima medali tersebut diraih melalui cabang [[Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas 1992|bulu tangkis]]. Pada era 1960 hingga 2000, Indonesia merajai [[bulu tangkis]]. Atlet-atlet putra Indonesia seperti [[Rudi Hartono]], [[Liem Swie King]], [[Icuk Sugiarto]], [[Alan Budikusuma]], [[Ricky Subagja]], dan [[Rexy Mainaky]] merajai kejuaraan-kejuaraan dunia. [[Rudi Hartono]] yang dianggap sebagai maestro [[bulu tangkis]] dunia, menjadi juara [[All England]] terbanyak sepanjang sejarah perbulu tangkisan Indonesia. Ia meraih 8 gelar juara, dengan 7 gelar diraihnya secara berturut-turut. Selain [[bulu tangkis]], atlet-atlet tinju Indonesia juga mampu meraih gelar juara dunia, seperti [[Elyas Pical]], [[Nico Thomas]],<ref>[http://www.surya.co.id/2009/03/27/elyas-pical-dapat-penghargaan.html Elyas Pical Dapat Penghargaan]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. ''[[Surya (surat kabar)|Surya]]'', [[27 Maret]] [[2009]]. Diakses pada [[10 September]] [[2010]].</ref> dan [[Chris John (petinju)|Chris John]].<ref>Afriatni, Ami. [http://www.tempointeraktif.com/hg/olahraga/2007/08/19/brk,20070819-105865,id.html Petinju Chris John Sukses Pertahankan Gelar Juara Dunia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081210165314/http://www.tempointeraktif.com/hg/olahraga/2007/08/19/brk,20070819-105865,id.html |date=2008-12-10 }}. ''[[Koran Tempo|Tempo]]'', [[19 Agustus]] 2007. Diakses pada [[10 September]] 2010.</ref> dalam ajang [[sepak bola]] internasional, Timnas Indonesia (Hindia Belanda) adalah tim Asia pertama yang berpartisipasi di [[Piala Dunia FIFA 1938|Piala Dunia]] pada tahun 1938 di [[Prancis]].<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20180423105701-142-292771/jejak-bersejarah-hindia-belanda-di-piala-dunia-1938|title=Jejak Bersejarah Hindia Belanda di Piala Dunia 1938|date=23 April 2018|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=21 Februari 2020|archive-date=2020-02-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20200216065837/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20180423105701-142-292771/jejak-bersejarah-hindia-belanda-di-piala-dunia-1938|dead-url=no}}</ref>
 
Di Tingkat Kompetisi International
Timnas Indonesia Meraih Satu Medali Perunggu Pada Asian Games 1958 Serta , Selain Asian Games Timnas Indonesia Meraih 3 Medali Emas (SEA Games) Pada 1987 , 1991 , 2023 Dan Timnas Indonesia Tampil Pertama Di Piala Asia Pada Tahun 1996 , Timnas Indonesia Selalu Lolos Ke Piala Asia Pada 2000 , 2004 Dan 2007 Indonesia Sebagai Tuan Rumah Namun Indonesia Tidak Lolos Ke Babak Selanjutnya
 
Indonesia kembali lolos ke Piala Asia 2023 setelah absen selama 16 tahun sejak terakhir kali tampil pada tahun 2007. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi momen bersejarah, tetapi juga mencerminkan transformasi signifikan dalam sepak bola nasional Indonesia.
 
Selama periode absen tersebut, sepak bola Indonesia menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan dan performa tim nasional. Namun, dengan kepemimpinan Shin Tae-yong, seorang pelatih berpengalaman dari Korea Selatan, Indonesia mampu mengatasi berbagai hambatan dan membangun fondasi yang lebih solid untuk mencapai kembali turnamen internasional bergengsi seperti Piala Asia.
 
Shin Tae-yong membawa pendekatan yang berbeda dan visi yang jelas dalam pengembangan timnas Indonesia. Dia tidak hanya fokus pada aspek teknis dan taktis, tetapi juga memperhatikan pembinaan mentalitas juang dan semangat kompetitif di antara para pemain. Dengan strategi yang matang dan pendekatan yang sistematis, dia berhasil mengangkat performa timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
 
Keberhasilan lolos ke Piala Asia 2023 adalah hasil dari kerja keras kolektif seluruh tim, baik pemain, pelatih, maupun staf pendukung. Ini juga menunjukkan komitmen federasi sepak bola Indonesia untuk mengembangkan olahraga ini secara menyeluruh, dari akar rumput hingga level internasional.
 
Bagi masyarakat Indonesia, keberhasilan ini memberikan kebanggaan dan harapan baru. Ini bukan hanya tentang prestasi di lapangan, tetapi juga tentang membangkitkan semangat patriotisme dan kebersamaan di antara penggemar sepak bola Indonesia. Dengan kembalinya ke Piala Asia, Indonesia memiliki kesempatan untuk mengukir prestasi lebih lanjut dan membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan yang patut diakui dalam kompetisi sepak bola Asia.
 
Secara keseluruhan, keberhasilan Indonesia kembali lolos ke Piala Asia 2023 setelah absen selama 16 tahun adalah bukti nyata perbaikan dan perkembangan yang signifikan dalam sepak bola nasional. Ini adalah awal dari babak baru bagi sepak bola Indonesia, di mana harapan dan ambisi dapat diperjuangkan dengan keyakinan yang lebih besar dan tekad yang lebih kuat untuk masa depan yang lebih gemilang.
 
=== Seni musik ===