Suriname: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 119:
[[File:Suriname Product Exports (2019).svg|thumb|300px|right|Representasi proporsional ekspor Suriname, 2019]]
 
Perekonomian Suriname didominasi oleh industri [[bauksit]], yang menyumbang lebih dari 15% PDB dan 70% pendapatan ekspor hingga tahun 2016. Produk ekspor utama lainnya termasuk beras, pisang, dan udang. Suriname baru-baru ini mulai mengeksploitasi cadangan minyak<ref>[http://www.rigzone.com/news/article.asp?a_id=28224 rigzone.com]; ''Staatsolie Launches Tender for 3 Offshore Blocks'' (3 January 2006)</ref> dan emas<ref>[https://web.archive.org/web/20070808034224/http://www.cambior.com/2/archives/annual_report/2001/development.pdf cambior.com]; ''Development of the Gross Rosebel Mine in Suriname''.</ref> yang cukup besar. Sekitar seperempat penduduknya bekerja di sektor pertanian. Perekonomian Suriname sangat bergantung pada perdagangan dengan mitra utamanya adalah Belanda, Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara [[Karibia]], terutama [[Trinidad dan Tobago]] serta pulau-pulau bekas [[Antillen Belanda]].<ref>{{cite web|url= http://www.nationsencyclopedia.com/Americas/Suriname-FOREIGN-TRADE.html|title=Suriname – Foreign trade|year=2010|publisher=Encyclopedia of the Nations|access-date=18 August 2012}}</ref>
 
Setelah mengambil alih kekuasaan pada musim gugur tahun 1996, pemerintahan [[Jules Wijdenbosch|Wijdenbosch]] mengakhiri program penyesuaian struktural pemerintahan sebelumnya, dengan alasan bahwa hal tersebut tidak adil bagi elemen masyarakat yang lebih miskin. Pendapatan pajak turun karena pajak lama tidak berlaku lagi dan pemerintah gagal menerapkan alternatif pajak baru. Pada akhir tahun 1997, alokasi dana pembangunan baru Belanda dibekukan karena hubungan Pemerintah Suriname dengan Belanda memburuk. Pertumbuhan ekonomi melambat pada tahun 1998, dengan penurunan di sektor pertambangan, konstruksi, dan [[Daya guna|utilitas]]. Pengeluaran pemerintah yang merajalela, pengumpulan pajak yang buruk, pelayanan sipil yang membengkak, dan berkurangnya bantuan luar negeri pada tahun 1999 berkontribusi terhadap defisit fiskal, yang diperkirakan mencapai 11% dari PDB. Pemerintah berusaha menutupi defisit ini melalui ekspansi moneter, yang menyebabkan peningkatan inflasi yang dramatis. Rata-rata dibutuhkan waktu lebih lama untuk mendaftarkan bisnis baru di Suriname dibandingkan negara lain di dunia (694 hari atau sekitar 99 minggu).<ref>The Economist, Pocket World in Figures, 2008 Edition, London: Profile Books</ref> Selain itu, Suriname menduduki peringkat ke-124 tujuan investasi teraman di dunia pada peringkat Risiko Negara Euromoney bulan Maret 2011.<ref>{{cite web|title=Euromoney Country Risk|url=http://www.euromoneycountryrisk.com/|publisher=Euromoney Institutional Investor PLC|access-date=15 August 2011}}</ref>
 
== Demografi ==