Perang Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 2 suntingan by Wiki.editor6282 (bicara)(Tw)
Tag: Pembatalan
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{For|Pemberontakan 1976–2005|Pemberontakan di Aceh}}
{{Infobox Military Conflict
| conflict = Perang Aceh (1873–1904)
Baris 43 ⟶ 44:
}}
 
'''Perang Aceh''' ({{lang-id|Perang Aceh}}), juga dikenal sebagai '''Perang Belanda''' atau '''Perang Kafir''' (1873–1904), adalah konflik militer bersenjata antara [[Kesultanan Aceh]] dan [[Kerajaan Belanda]] yang dipicu oleh diskusi antara perwakilan Aceh dan Amerika Serikat di [[Singapura di Negeri-Negeri Selat|Singapura]] pada masa awal tahun 1873.<ref name="Ricklefs185-88">Ricklefs (2001), p. 185–88</ref> Perang tersebut merupakan bagian dari serangkaian konflik di akhir abad ke-19 yang mengkonsolidasikan [[Hindia Belanda|pemerintahan Belanda]] atas [[Indonesia]] modern.
'''Perang Aceh–Belanda''' atau disingkat '''Perang Aceh''' adalah perang Kesultanan Aceh melawan [[Belanda]] dimulai pada [[1873]] hingga [[1904]].<ref>{{Cite web|date=2023-03-26|title=150 Tahun Lalu, Belanda Umumkan Perang dengan Aceh - Acehkini.ID|url=https://acehkini.id/150-tahun-lalu-belanda-umumkan-perang-dengan-aceh/|language=id|access-date=2023-12-29}}</ref> Sultan Aceh [[Muhammad Daud Syah]] menyerah pada Januari 1904, akan tetapi perlawanan rakyat Aceh yang dipimpin oleh raja-raja feodal atau [[Ulèëbalang|Uleebalang]] dan para ulama dengan perang gerilya masih berlangsung hingga 1914 dan perlawanan sporadis rakyat Aceh terus berlanjut hingga 1942.
 
Kampanye ini menimbulkan kontroversi di Belanda karena foto-foto dan laporan mengenai jumlah korban tewas dilaporkan. Pemberontakan berdarah yang terisolasi terus berlanjut hingga akhir tahun 1914<ref name="Ibrahim133"/> dan bentuk perlawanan Aceh yang tidak terlalu kejam terus berlanjut hingga [[Perang Dunia II]] dan [[Pendudukan Jepang di Hindia Belanda|pendudukan Jepang]].
Pada tanggal [[26 Maret]] [[1873]] Belanda menyatakan perang kepada Aceh, dan mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang ''[[:en:Groningen-class corvette|Citadel van Antwerpen]]''. Pada 5 April 1873, Belanda mendarat di Pante Ceureumen di bawah pimpinan [[Johan Harmen Rudolf Köhler]], [[Masjid Raya Baiturrahman]]. [[J.H. Köhler|Köhler]] saat itu membawa 3.198 tentara. Sebanyak 168 di antaranya para perwira.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=RqifJYxKCKoC&pg=PA292&lpg=PA292&dq=citadel+van+antwerpen+ship+in+Aceh&source=bl&ots=9FhPbHZyWG&sig=ACfU3U26uALtaraJvCy4egB6vP1Ll7utzQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjmq-Cd_YjqAhXSbX0KHZ5vAqYQ6AEwAXoECAoQAQ#v=onepage&q=citadel%20van%20antwerpen%20ship%20in%20Aceh&f=false|title=Secret Trades, Porous Borders: Smuggling and States Along a Southeast Asian Frontier, 1865-1915|last=Tagliacozzo|first=Eric|date=2007|publisher=NUS Press|isbn=978-9971-69-385-5|language=en}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=IxSOhav7v9EC&pg=PA231&lpg=PA231&dq=citadel+van+antwerpen+ship+in+Aceh&source=bl&ots=LHJ4vuL2xn&sig=ACfU3U1fjGa80SKSaFXEXtdJjM1T42PPyg&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjmq-Cd_YjqAhXSbX0KHZ5vAqYQ6AEwAnoECAgQAQ#v=onepage&q=citadel%20van%20antwerpen%20ship%20in%20Aceh&f=false|title=The Indonesia Reader: History, Culture, Politics|last=Hellwig|first=Tineke|last2=Tagliacozzo|first2=Eric|date=2009-03-13|publisher=Duke University Press|isbn=978-0-8223-9227-9|language=en}}</ref>
 
== Latar belakang ==