Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 190:
Laju perkembangan penduduk ini pernah coba ditekan oleh gubernur [[Ali Sadikin]] pada awal 1970-an dengan menyatakan Jakarta sebagai "kota tertutup" bagi pendatang. Kebijakan ini tidak bisa berjalan dan dilupakan pada masa-masa kepemimpinan gubernur selanjutnya. Hingga saat ini, Jakarta masih harus bergelut dengan masalah-masalah yang terjadi akibat kepadatan penduduk, seperti [[banjir]], [[kemacetan]], serta kekurangan alat transportasi umum yang memadai.
 
Pada Mei 1998, terjadi [[Kerusuhan Mei 1998|kerusuhan]] di Jakarta yang memakan korban banyak etnis [[Tionghoa]]. [[Gedung MPR/DPR]] diduduki oleh para mahasiswa yang menginginkan [[reformasi]]. Buntut kerusuhan ini adalah turunnya [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]] dari kursi kepresidenan.<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/pada-tanggal-inilah-batavia-menjadi-jakarta-cc6G|title=Pada Tanggal Inilah Batavia Menjadi Jakarta|last=Matanasi|first=Petrik|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2020-02-01|archive-date=2017-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20171015202213/https://tirto.id/pada-tanggal-inilah-batavia-menjadi-jakarta-cc6G|dead-url=no}}</ref>.
 
Pada tahun 2024 ini, Ibukota Republik Indonesia akan bergeser ke Provinsi [[Kalimantan Timur]]. Dengan nama daerah, yaitu [[Nusantara]]. Sesuai UU No 2 tahun 2024 yang sah pada 28 April 2024, [[Jakarta]] turun status dari Daerah Khusus Ibukota menjadi hanya Daerah Khusus.
 
== Geografi ==