Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Perbedaan antara revisi

[revisi tertunda][revisi tertunda]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Baris 481:
Di DKI Jakarta, tersedia jaringan jalan raya dan [[jalan tol]] yang melayani seluruh kota. Namun, perkembangan jumlah mobil dengan jumlah jalan sangatlah timpang (5—10% dengan 4—5%){{Butuh rujukan}}.
 
Per tahun 2020, menurut data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota di sekitar Jakarta seperti [[Depok]], [[Bekasi]], [[Tangerang]], dan [[Bogor]] yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di [[Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)|Jalan Sudirman]], [[Jalan MH Thamrin (Jakarta)|Jalan Thamrin]], [[Jalan HR Rasuna Said (Jakarta)|Jalan Rasuna Said]], [[Jalan Profesor Dokter Satrio (Jakarta)|Jalan Satrio]], dan [[Jalan Jenderal Gatot Subroto (Jakarta)|Jalan Gatot Subroto]]. Kemacetan sering terjadi pada pagi dan sore hari, yakni pada saat jam pergi dan pulang kantor.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4863356/kembangkan-transportasi-massal-jakarta-dapat-penghargaan-internasional|title=Kembangkan Transportasi Massal, Jakarta Dapat Penghargaan Internasional|last=Ikhsanudin|first=Arief|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-02-01|date=2020-01-17|archive-date=2023-04-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230422040658/https://news.detik.com/berita/d-4863356/kembangkan-transportasi-massal-jakarta-dapat-penghargaan-internasional|dead-url=no}}</ref>
 
Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah ldaerah maupun pusat menyediakan sarana bus BRT [[Transjakarta]]. Selain itu terdapat pula bus perkotaan yang dikelola oleh pihak [[BUMN]] maupun swasta seperti [[Perum DAMRI]], Bianglala Metropolitan, Bayu Holong Persada, [[Mayasari Bakti]], dan Kosub Bersama dalam jaringan bus Transjabodetabek, JA Connexion, maupun JR Connexion yang dikelola oleh [[Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek]]. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal-terminal dalam kota, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan, Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus, Rawamangun, dan Kampung Melayu. Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal. Selain itu ada pula [[ojek]], [[bajaj]], dan [[bemo]] untuk angkutan jarak pendek. Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan sepeda ontel. Angkutan [[becak]] masih banyak dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti di [[Bekasi]], [[Tangerang]], dan [[Depok]].<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/4152824/menhub-jakarta-jadi-kiblat-pengelolaan-transportasi-di-kota-lain|title=Menhub: Jakarta jadi Kiblat Pengelolaan Transportasi di Kota Lain|date=2020-01-10|work=[[Liputan6.com]]|access-date=2020-02-01|editor-last=Gideon|editor-first=Arthur|archive-date=2023-04-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230422180112/https://www.liputan6.com/bisnis/read/4152824/menhub-jakarta-jadi-kiblat-pengelolaan-transportasi-di-kota-lain|dead-url=no}}</ref>
 
{{main|Transjakarta}}