Cibarusah, Bekasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TATANG ABIDIN (bicara | kontrib)
Memperbaiki artikel Wikipedia tentang Cibarusah. Serta kalimat sejarah, yang telah dihapus dan di Vandalisme. Oleh namrud pasau
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Namrud Pasau (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11:
|provinsi=Jawa Barat
}}
'''Cibarusah''' ([[Aksara Sunda Baku|Aksara Sunda]]: ᮎᮤᮘᮛᮥᮞᮂ) adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Bekasi]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Pada masa penjajahan Cibarusah adalah Tanah Partikelir atau tanah swasta yang dimiliki oleh tuan tanah yang sangat luas bernama "Land Tjibaroesa", bagian dari [[Kabupaten Bogor|Karesidenan Buitenzorg]], [[Hindia belanda|Hindia Belanda]] yang diakusisi oleh [[Hindia Belanda]] menjadi [[Kawedanan Jonggol]] yang saat ini wilayah Tjibaroesa/Cibarusah.wilayahnya Menjadimenjadi bagian Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Pada tahun 1950, Cibarusah digabungkan ke dalam wilayah Kabupaten Jatinegara/Bekasi. Cibarusah merupakan sebuah wilayah yang cukup strategis, karena dekat dengan beberapa pusat perekonomian terkenal seperti Jakarta. Kecamatan ini juga menjadi salah satu penghubung penting antara Bogor atau Depok dengan Karawang.<ref name="Desa">[http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=79348 Di Cibarusah 3 Desa Terisolasi] www.pikiran-rakyat.com</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 23:
Pada tahun 1908 Kabupaten Bogor memiliki 5 kawedanan yang dipimpin oleh seorang demang, yaitu (Buitenzorg, Tjibaroesa, Cibinong, Parung, dan Leuwiliang). Kemudian untuk memudahkan tugas distrik dibentuklah sejumlah onderdistrik yang dikepalai oleh asisten demang. Pemberitaan dari koran Het Vaderland dan Nieuws van den Daag voor Nederlandsch-Indië.
 
Penduduk land Tjibaroesa dalam perdagangan tidak lagi mengandalkan [[Ci Beet|Sungai Tjipamingkis]] dan [[Ci Beet|Sungai Tjibeet]] (Oost TjibaroesaDjonggol Rivier) yang jalurnya tembus ke Tempuran [[Sungai Citarum|Sungai Tjitaroem]], tetapi telah mengembangkan jalan darat dari Tjibaroesa ke Tjikarang melalui Lemah Abang. Jalur darat telah memperpendek jalur sungai dari Tjibaroesa ke Tjikarang yang membuat jarak tempuh lebih singkat paling tidak hingga ke Tjikarang. Sedangkan bagian penghubung dengan Bekasi biasanya melaui [[Sungai Cileungsi|Sungai Tji Leungsi]] (West TjibaroesaDjonggol Rivier) melalui Kebantenan.<ref>{{Cite web|url=https://megapolitan.antaranews.com/berita/288657/memerangi-limbah-industri-di-sungai-cileungsi|website=megapolitan.antaranews.com|access-date=2024-06-04}}</ref>
 
Sementara itu, jalur perdagangan via darat bagi Warga di Land Tjibaroesa dapat melalui Bekasi via Tjilengsi dan belakangan dibuka jalur darat ke Lemah Abang. Pilihan perdagangan dari land Tjibaroesa ke land Tjikarang membuat dua land ini dalam hal perdagangan menjadi terintegrasi. Dalam arsitektur wilayah, Asisten Residen Buitenzorg di Buitenzorg mengharapkan produk dari land Tjibaroesa mengalir ke district Tjibinong, tetapi kenyataannya justru mengalir ke pantai utara melalui Tjikarang. Ini menjadi dilematis bagi pemerintah di Buitenzorg. Terlebih pembangunan jalur rel dogong pada tahun 1930an dari Lemah Abang ke Jonggol yang dikenal ''TjibaroesaDjonggol dogong-spoorlijn'', membuat jarak antara Land Tjibaroesa dengan District Tjibinong atau Residen Buitenzorg lebih jauh ketimbang menuju pantai utara.
 
Pada tahun 1937 - 1938, pemerintah Hindia Belanda mulai melakukan aneksasi terhadap tanah - tanah partikelir di wilayah jajahannya, sebagian tanah partikelir dijadikan struktur pemerintah bernama kawedanan yang tunduk sepenuhnya terhadap pemerintah [[Hindia Belanda]] sehingga Land Tjibaroesa menjadi [[Kawedanan Jonggol]], sementara bagian utara yaitu, Lemah Abang digabungkan kedalam Kawedanan Cikarang.
 
Pada tahun 1963 terjadi penghapusan struktur Kawedanan di seluruh Indonesia sehingga [[Kawedanan Jonggol]] dihapuskan, dan sebagian wilayah nya dibagi ke tiga Kabupaten, yaitu Bogor, Bekasi dan Karawang.<ref>{{Cite web|title=PERPRES No. 22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan Kewedanaan [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/42456/perpres-no-22-tahun-1963|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2022-05-24}}</ref>
 
Masuknya wilayah Cibarusah kedalam [[Kabupaten Bekasi]] tak terlepas dari pembubaran [[Kabupaten]] [[Jatinegara]] yang kemudian wilayahnya digabungkan ke [[DKI Jakarta|Kota Praja Jakarta]], sementara wilayah lainnya berdiri menjadi Kabupaten Bekasi dan [[Kabupaten Tangerang]]. Karena wilayah otonomi baru Kabupaten Bekasi untuk ukuran saat itu dinilai terlalu kecil maka digabungkanlah sebagian wilayah Utara dari DISTRICT[[Kawedanan TJIBAROESAJonggol]].
 
===Sejarah Awal===
Baris 46:
Oleh masyarakat Cibarusah, Pangeran Senopati dikenal sebagai "Uyut Sena" atau "Mbah Sena". Hingga kini, keturunan Pangeran Sena masih ada di Kampung Babakan Cibarusah. Keturunan beliau dapat dikenali dengan gelar Raden yang disematkan pada nama mereka.<ref name="Agustia 2012"/>
 
Sejak abad 17, nama Cibarusah sempat menjadi nama sebuah Tanah Partikelir di Karasidenan Bogor, bernama "Land Tjibaroesa". PUSAT IBUKOTAPusat dari LANDLand '''Tjibaroesa/Cibarusah''' berada di Kampung '''Babakan, Cibarusah'''. Wilayahnya membentang dari Tepi Timur Sungai Ciliwung di Cimanggis hingga Tepi Selatan Sungai Cibeet di Cianjur.
 
== Guru Mughni ===
Beliau adalah camat pertama yang memimpin cibarusah. Saat cibarusah masih menjadi bagian dari Bogor.
Karena saat itu, beliau menjadi guru, yaitu profesi yang terhormat. Dan jaminan intelektual seseorang. Pemerintah pun mempercayai dan mengangkat beliau. Untuk menjadi Camat pertama. Di Cibarusah. <ref>{{Cite web|title=Facebook|url=https://www.facebook.com/815151845232840/posts/4236056226475701/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v|website=www.facebook.com|access-date=2024-06-12}}</ref>
 
Beliau mengakhiri tugasnya menjadi Camat. Pada tahun 1950, saat Kecamatan Cibarusah masuk ke wilayah Kabupaten Jatinegara/Bekasi. dan digantikan oleh R Mardjuki, dan beliau pun kembali menjadi guru. <ref>{{Cite web|last=Kompasiana.com|date=2021-07-27|title=Guru Murni, Camat Cibarusah di Masa Pergolakan|url=https://www.kompasiana.com/agah.handoko/61000f7b06310e7a9b28ffb3/guru-murni-camat-cibarusah-di-masa-pergolakan|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2024-06-12}}</ref>
 
Cerita ini, bersumber dari kang Juanda Rahmat Camat Sukawangi. Cucunya Almarhum Guru Mughni. <ref>{{Cite web|last=Handoko|first=Agah|title=Guru Mughni Camat Cibarusah Di Masa Pergolakan - Sebekasi|url=https://www.sebekasi.com/sejarah/pr-4355910559/guru-mughni-camat-cibarusah-di-masa-pergolakan|website=Guru Mughni Camat Cibarusah Di Masa Pergolakan - Sebekasi|language=id|access-date=2024-06-12}}</ref>
 
=== Ringkasan ===
Baris 90 ⟶ 82:
{{Cibarusah, Bekasi}}
{{Kabupaten Bekasi}}
 
[[Kategori:Kabupaten Bekasi]]
[[Kategori:DAS Bekasi]]
 
{{Authority control}}