Partai Demokrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dudirmd (bicara | kontrib)
Memperbaiki bagian sensitif supaya sama dengan Wikipedia partai lainnya
Dikembalikan ke revisi 25649464 oleh OnAir21: -> Mohon untuk tidak menghapus pernyataan sesuai fakta yang didukung berdasarkan sumber rujukan/referensi per WP:ST. (🕵️‍♂️)
Tag: Pembatalan
Baris 133:
| <center> 5 </center>
|}
 
== Kontroversi ==
=== Kader bermasalah ===
Hal ini mengemuka setelah Bendahara Umum Partai Demokrat, [[Muhammad Nazaruddin|M. Nazaruddin]] dijadikan tersangka korupsi pembangunan wisma Atlet di Palembang. M. Nazaruddin bahkan sempat diburu interpol, kepolisian, dan KPK untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya menerima ''fee'' suap dari proyek [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2011|SEA Games 2011]]<ref>{{cite news|url=http://skalanews.com/baca/news/8/0/92528/politik/siapakah_muhammad_nazaruddin_itu_.html|title=Siapa Muhammad Nazaruddin?|date=26 Desember 2011|accessdate=26 Desember 2011|publisher=SkalaNews.com|author=KGI|archive-date=2011-06-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20110624013625/http://skalanews.com/baca/news/8/0/92528/politik/siapakah_muhammad_nazaruddin_itu_.html|dead-url=yes}}</ref> yang akhirnya menghasilkan banyak keterangan yang melibatkan beberapa anggota partai. Tak ayal, [[Andi Malarangeng]] pun mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada 7 Desember 2012 karena ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang,<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/12/07/10113896|title=Tersangka, Andi Mallarangeng Mundur dari Jabatan Menpora|date=7 Desember 2012|accessdate=7 Desember 2012|publisher=Kompas.com|author=|archive-date=2013-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20130408092304/http://nasional.kompas.com/read/2012/12/07/10113896|dead-url=yes|work=[[Kompas.com]]}}</ref> sementara [[Anas Urbaningrum]] mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah menandatangani pakta integritas pada 14 Februari 2013 yang menyatakan siap mundur jika ditetapkan sebagai tersangka korupsi<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2013/02/14/1515491/Anas.Tanda.Tangani.Pakta.Integritas|title=Anas Tanda Tangani Pakta Integritas|date=14 Februari 2013|accessdate=14 Februari 2013|publisher=Kompas.com|author=Aditya Revianur|editor-last=Wahono|editor-first=Tri|first=Aditya|last=Revianur|work=[[Kompas.com]]}}</ref> yang kemudian diikuti penetapan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 22 Februari 2013 atas kasus gratifikasi mobil.<ref>{{cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/02/22/mimh97-anas-tersangka-ini-pernyataan-majelis-tinggi-partai-demokrat|title=Anas Tersangka, Ini Pernyataan Majelis Tinggi Partai|date=22 Februari 2013|accessdate=22 Februari 2013|publisher=Republika Online|author= Ira Sasmita}}</ref> Pada tanggal 23 Februari 2013 Anas mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat sehingga menimbulkan kekosongan kursi ketua umum. Namun, ia menjelaskan bahwa tanpa pakta integritas pun, ia punya kesadaran untuk mundur.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2013/02/23/14090477/Anas.Mundur.sebagai.Ketua.Umum.Partai.Demokrat|title=Anas Mundur sebagai Ketua Umum Partai Demokrat|date=23 Februari 2013|accessdate=23 Februari 2013|publisher=Kompas.com|author=Sandro Gatra|editor-last=Wahono|editor-first=Tri|first=Sandro|last=Gatra|work=[[Kompas.com]]}}</ref> [[Angelina Sondakh]] juga ikut terseret sebagai tersangka sejumlah kasus korupsi.
 
=== #ShameOnYouSBY ===
Kemunculan [[tagar]] [[ShameOnYouSBY]] dan beberapa tagar lainnya di [[Twitter]] yang menyerang Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan Partai Demokrat terjadi akibat keluarnya (''walk out'') sebagian besar anggota Fraksi Partai Demokrat pada saat sidang paripurna pengesahan UU Pilkada yang berakibat pada dipilihnya kepala daerah seperti gubernur, bupati, dan walikota oleh [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah]].<ref>[http://www.merdeka.com/politik/hastag-shameonyousby-tembus-lebih-dari-250-ribu-kicauan.html Hastag ShameOnYouSBY tembus lebih dari 250 ribu kicauan]</ref> Setelah kejadian tersebut, ada ungkapan bahwa ''walk out'' ini terjadi akibat miskomunikasi diantara SBY dan ketua fraksi Partai Demokrat [[Nurhayati Ali Assegaf]] yang salah mengartikan pesan SBY dari "''all out''" menjadi "''walk out''".<ref>{{Cite web|author=<!--not stated-->|date=29 September 2014|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro|title=Sutan: SBY Perintahkan All Out, tetapi Pimpinan Fraksi Malah Suruh Walk Out|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2014/09/29/09104661/Sutan.SBY.Perintahkan.All.Out.tetapi.Pimpinan.Fraksi.Malah.Suruh.Walk.Out|website=[[Kompas|KOMPAS.com]]|location=[[Jakarta]]|language=id|trans-title=[[Sutan Bhatoegana|Sutan]]: [[Susilo Bambang Yudhoyono|SBY]] Orders All Out, But Faction Leaders Instead Order to Walk Out|archive-url=https://web.archive.org/web/20141001134954/https://nasional.kompas.com/read/2014/09/29/09104661/Sutan.SBY.Perintahkan.All.Out.tetapi.Pimpinan.Fraksi.Malah.Suruh.Walk.Out|archive-date=1 October 2014|access-date=24 February 2024|url-status=live}}</ref>
 
=== Konflik internal 2021 ===
Pada 5 Maret 2021, beberapa anggota Partai Demokrat menyelenggarakan kongres luar biasa untuk menetapkan [[Moeldoko]] sebagai ketua umum partai.<ref name=":1">{{Cite news|last=Lubis|first=Ahmad Arfah Fansuri|title=KLB Demokrat di Sumut Tetapkan Moeldoko Jadi Ketum!|url=https://news.detik.com/berita/d-5482395/klb-demokrat-di-sumut-tetapkan-moeldoko-jadi-ketum|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2021-03-08}}</ref> Hal ini bertentangan dengan hasil dari Kongres Partai Demokrat tahun 2020 yang menetapkan [[Agus Harimurti Yudhoyono]] sebagai ketua umum periode 2020 hingga 2025.<ref name=":1" /><ref name=":0" /> [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan]], [[Mahfud MD]], menegaskan bahwa pemerintah menganggap Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum dari Partai Demokrat berdasarkan AD/ART yang diserahkan pada tahun 2020.<ref name="adart">{{Cite news|last=Yahya|first=Achmad Nasrudin|date=2021-03-07|title=Mahfud: AHY Ketum Demokrat Berdasarkan AD/ART 2020 di Kemenkumham|url=https://nasional.kompas.com/read/2021/03/07/16324811/mahfud-ahy-ketum-demokrat-berdasarkan-ad-art-2020-di-kemenkumham|work=[[Kompas.com]]|language=|access-date=2021-03-09|editor-last=Galih|editor-first=Bayu}}</ref>
 
== Perolehan Suara ==