Kalimantan Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Julpani reza (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Zul Hamid (bicara | kontrib)
k Tidak ada rujukan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 186:
Berdasarkan sensus tahun 2010, suku bangsa paling dominan di Kalimantan Barat, yaitu [[Suku Dayak|Dayak]] (34,93%) dan [[Suku Melayu|Melayu]] (33,84%). Suku Dayak mayoritas di daerah pedalaman seperti [[Kabupaten Landak|Landak]], [[Kabupaten Bengkayang|Bengkayang]], [[Kabupaten Sanggau|Sanggau]], [[Kabupaten Sintang|Sintang]], [[Kabupaten Sekadau|Sekadau]] Sedangkan suku Melayu mayoritas di kawasan pesisir, seperti [[Kabupaten Sambas|Sambas]], [[Kabupaten Kayong Utara|Kayong Utara]], [[Kabupaten Ketapang|Ketapang]], [[Kabupaten Mempawah|Mempawah]] dan [[Kota Pontianak]]. Di [[Kabupaten Kapuas Hulu]], penduduk suku Dayak dan Melayu hampir seimbang jumlahnya.
 
Suku terbanyak ketiga di Kalimantan Barat yaitu suku [[Suku Jawa|Jawa]] (9,72%) yang memiliki basis pemukiman di daerah-daerah transmigrasi yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, terutama [[Kabupaten Kubu Raya]] dan [[Kabupaten Sintang]] yang penduduk Suku Jawa sekitar 30%. Di urutan keempat yaitu etnis [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] (8,15%) yang banyak terdapat di perkotaan seperti [[Kota Singkawang|Singkawang]] dan [[Kota Pontianak|Pontianak]]. Di Kota Singkawang, 37% penduduknya adalah keturunan Tionghoa dan 32% Melayu, sedangkan di Kota Pontianak 32% penduduknya suku Melayu dan 18% Tionghoa. Budaya dasar Kalimantan Barat dibentuk atas tiga tungku utama, yaitu Dayak, Melayu dan Tionghoa.<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2009/02/16/13463691/~Lipsus%20News|title=Tiga Tungku di Borneo Barat|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-07-17|archive-date=2021-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717152535/https://travel.kompas.com/read/2009/02/16/13463691/~Lipsus%20News|dead-url=no}}</ref> Kedatangan orang Tionghoa ke Kalimantan Barat diyakini terdapat tiga gelombang, yang terbesar saat penemuan emas di Monterado, Bengkayang. Saat itu, Sultan Sambas dan Mempawah mendatangkan orang Tionghoa untuk menjadi tenaga penambang disana.<ref>{{Cite web|url=https://nationalgeographic.grid.id/read/132739630/tionghoa-kalimantan-barat-ekspedisi-kubilai-khan-sampai-mangkuk-merah?page=all|title=Tionghoa Kalimantan Barat: Ekspedisi Kubilai Khan Sampai Mangkuk Merah|website=nationalgeographic.grid.id|language=id|access-date=2021-07-17|archive-date=2021-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717152536/https://nationalgeographic.grid.id/read/132739630/tionghoa-kalimantan-barat-ekspedisi-kubilai-khan-sampai-mangkuk-merah?page=all|dead-url=no}}</ref> Walau demikian saat ini terdapat banyak suku bangsa dari seluruh Indonesia yang mendiami Kalimantan Barat, dan populasi suku Jawa sudah melebihi keturunan Tionghoa disebabkan banyaknya migrasi dari pulau Jawa, baik melalui transmigrasi maupun masuknya tenaga kerja dari berbagai sektor.<ref>{{Cite news|url=https://news.okezone.com/read/2017/02/28/340/1630124/duh-tenaga-kerja-di-kalbar-mayoritas-impor-dari-pulau-jawa|title=Duh, Tenaga Kerja di Kalbar Mayoritas Impor dari Pulau Jawa|work=[[Okezone.com]]|language=id|access-date=2021-07-17|last=Prihatini|first=Dina|archive-date=2021-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717155542/https://news.okezone.com/read/2017/02/28/340/1630124/duh-tenaga-kerja-di-kalbar-mayoritas-impor-dari-pulau-jawa|dead-url=no}}</ref>
 
Berikutnya di urutan kelima yaitu etnis [[Suku Madura|Madura]] (6,25%) yang memiliki basis pemukiman di [[Kabupaten Mempawah|Mempawah]] dan [[Kabupaten Kubu Raya|Kubu Raya]], yaitu sekitar 20%. Berbeda dengan suku Jawa, kedatangan suku Madura ke Kalimantan Barat karena migrasi swakarsa atau dengan biaya sendiri.<ref>{{Cite web|url=https://www.pustaka-bpnbkalbar.org/pustaka/mengurai-pertikaian-etnis-migrasi-swakarsa-etnis-madura-ke-kalimantan-barat|title=MENGURAI PERTIKAIAN ETNIS MIGRASI SWAKARSA ETNIS MADURA KE KALIMANTAN BARAT|website=pustaka-bpnbkalbar.org|language=id|access-date=2021-07-17|archive-date=2021-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717152545/https://www.pustaka-bpnbkalbar.org/pustaka/mengurai-pertikaian-etnis-migrasi-swakarsa-etnis-madura-ke-kalimantan-barat|dead-url=no}}</ref> Di urutan keenam yaitu [[Suku Bugis|Bugis]] (3,12%) yang juga banyak terdapat di [[Kabupaten Mempawah|Mempawah]] (sekitar 10%). Setiap tahun di Mempawah diadakan upacara tradisi Robo'-Robo' untuk memperingati kedatangan Opu Daeng Manambon dari Kesultanan Luwu ke Kerajaan Mempawah.<ref>{{Cite web|url=https://www.gatra.com/detail/news/452724/gaya-hidup/kalbar-lestarikan-budaya-robo-robo-dari-tanah-bugis|title=Kalbar Lestarikan Budaya Robo'-Robo' dari Tanah Bugis|website=gatra.com|language=id|access-date=2021-07-17|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208124508/https://www.gatra.com/news-452724-gaya-hidup-kalbar-lestarikan-budaya-robo-robo-dari-tanah-bugis.html|dead-url=no}}</ref>