Victoria dari Britania Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 43:
}}
 
'''Victoria''' (Alexandrina Victoria; {{lahirmati||24|5|1819||22|1|1901}}) adalah [[Daftar penguasa Britania Raya|Ratu Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia]] dari 20 Juni 1837 hingga [[Kematian dan pemakaman kenegaraan Ratu Victoria|kematiannya]] pada tahun 1901. Masa pemerintahannya yang berlangsung selama 63 tahun dan 216 hari, [[Daftar Penguasa Britania Raya menurut masa kekuasaan|lebih lama dari raja atau ratu pendahulunya]], yang dijuluki dengan [[era Victoria]]. Era ini adalah periode terjadinya perubahan industri, politik, sains, dan militer di [[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia|Britania Raya]], serta ditandai dengan perluasan besar-besaran [[Imperium Britania]]. Pada tahun 1876, [[Parlemen Britania Raya]] memberikan gelar tambahan kepadanya sebagai [[Kaisar India|Maharani India]].
 
Victoria adalah putri dari [[Pangeran Edward, Adipati Kent dan Strathearn]] (putra keempat Raja [[George III]]), dengan [[Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld]]. Setelah ayah dan kakeknya tutup usia pada tahun 1820, ia dibesarkan dan [[Sistem Kensington|dididik secara cermat]] oleh ibu dan nadirnya, [[John Conroy]]. Ia menjadi pewaris takhta pada usia 18 tahun setelah tiga kakak lelaki ayahnya meninggal tanpa memiliki keturunan sah. Victoria, sebagai seorang [[Monarki konstitusional|ratu konstitusional]], berupaya memengaruhi kebijakan pemerintah dan menunjuk perdana menteri secara pribadi. Di mata publikmasyarakat, ia menjadi ikon nasional yang dikenal dengan standar [[Moralitas Victorian|moral personal]] yang tinggi.
 
Pada tahun 1840, [[Pernikahan Ratu Victoria|Victoria menikah]] dengan sepupu pertamanya, [[Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha]]. Kesembilan anaknya menikah dengan keluarga kerajaan dan bangsawan di seluruh penjuru Eropa, sehingga Victoria dijuluki sebagai "[[nenek Eropa]]". Setelah kematian Albert pada tahun 1861, Victoria dilanda duka yang mendalam dan menghindari tampil di depan publikumum. Akibatnya, [[Republikanisme di Britania Raya]] menguat, tetapi ia kembali disukai publik pada paruh kedua pemerintahannya. [[Yubileum Emas Ratu Victoria|Yubelium Emas]] dan [[Yubileum Berlian Ratu Victoria|Yubelium Berlian]] Victoria dirayakan secara meriah. Victoria meninggal dunia di [[Osborne House]], [[Pulau Wight]] pada usia 81 tahun. Ia adalah penguasa Britania terakhir dari [[Wangsa Hanover]], yang digantikan oleh putranya, [[Edward VII]], dari [[Wangsa Saxe-Coburg dan Gotha]].
 
== Masa kecil ==
Baris 59:
| caption2 = Lukisan karya [[Stephen Poyntz Denning]], 1823
}}
Ayah Victoria adalah [[Pangeran Edward, Adipati Kent dan Strathearn]], putra keempat [[George III dari Britania Raya|Raja George III]] dengan [[Charlotte dari Mecklenburg-Strelitz|Ratu Charlotte]]. Hingga tahun 1817, satu-satunya cucu sah Raja George adalah keponakan Edward, [[Putri Charlotte dari Wales (1796–1817)|Putri Charlotte dari Wales]], putri tunggal [[George IV dari Britania Raya|George, Pangeran Regen]] (kelak menjadi George IV). Kematian Putri Charlotte pada tahun 1817 memicu [[krisis takhta]] yang akhirnya memaksa Pangeran Edward dan para saudaranya yang masih lajang untuk segera menikah dan memiliki keturunan. Pada tahun 1818, Adipati Kent menikahi [[Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld]], seorang putri bangsawan Jerman yang menjandaberstatus janda. Ia sebelumnya menikah dengan [[Emich Carl, Pangeran Leiningen ke-2]] dan memiliki dua anak, yakni [[Carl, Pangeran Leiningen ke-3|Carl]] (1804–1856) dan [[Putri Feodora dari Leiningen|Feodora]] (1807–1872). Adik Putri Victoria, [[Léopold I dari Belgia|Leopold]], adalah suami mendiang Putri Charlotte danyang kemudiankelak menjadi [[Monarki Belgia|raja Belgia]] pertama. Victoria adalah anak tunggal Adipati dan Adipatni Kent, yang lahir pada pukul 4.15 pagi hari Senin tanggal 24 Mei 1819 di [[Istana Kensington]], London.<ref>Hibbert, hlm. 3–12; Strachey, hlm. 1–17; Woodham-Smith, hlm. 15–29</ref>
 
Victoria dibaptis secara privat oleh [[Uskup Agung Canterbury]], [[Charles Manners-Sutton]], pada tanggal 24 Juni 1819 di Ruang Kubah Istana Kensington.{{Efn|Wali baptisnya adalah Tsar [[Alexander I dari Rusia]] (diwakili oleh pamannya [[Pangeran Frederick, Adipati York dan Albany|Frederick, Adipati York]]), pamannya [[George IV dari Britania Raya|George, Pangeran Regen]], bibinya [[Charlotte, Putri Kerajaan|Ratu Charlotte dari Württemberg]] (diwakili oleh bibi Victoria [[Putri Augusta Sophia dari Britania Raya|Putri Augusta]]) dan nenek Victoria dari pihak ibu, [[Countess Augusta Reuss dari Ebersdorf]] (diwakili oleh bibinya, [[Putri Mary, Adipatni Gloucester dan Edinburgh]]).}} Ia dibaptis dengan nama ''Alexandrina'', sesuai dengan nama salah seorang wali baptisnya, Tsar [[Alexander I dari Rusia]], dan ''Victoria'', sesuai nama ibunya. Nama-nama lain juga diusulkan oleh orang tuanya, di antaranya Georgina (atau Georgiana), Charlotte, dan Augusta, tetapi dihapus atas perintahtitah Pangeran Regen.<ref>Hibbert, hlm. 12–13; Longford, hlm. 23; Woodham-Smith, hlm. 34–35</ref>
 
Saat kelahirannya, Victoria berada pada urutan kelima dalam garis pewaris takhta setelah empat putra tertua [[George III]], yakni: George, Pangeran Regen (kelak George IV); [[Pangeran Frederick, Adipati York dan Albany|Frederick, Adipati York]]; [[William IV dari Britania Raya|William, Adipati Clarence]] (kemudiankelak William IV); dan ayah Victoria, [[Pangeran Edward, Adipati Kent dan Strathearn|Edward, Adipati Kent]].<ref>Longford, hlm. 24</ref> Pangeran George tidak memiliki keturunan yang masih hidup, dansedangkan Pangeran Frederick tidak memiliki keturunan. Keduanya juga tinggal terpisah dari para istrinya, yang saat itu sudah melewati usia subur, sehingga kecil kemungkinan bagi mereka berdua untukbisa memiliki keturunan sah. Putra ketiga Raja George, William, menikah pada tahun 1818, berbarengan dengan adiknya Edward, tetapi kedua putri sah William meninggal ketika bayi. Anak pertamanya adalah Putri Charlotte, yang lahir dan meninggal pada tanggal 27 Maret 1819, dua bulan sebelum Victoria lahir. Ayah Victoria meninggal pada bulan Januari 1820, ketika Victoria masih berusia kurang dari satu tahun. Seminggu kemudian, kakeknya juga berpulang dan digantikan oleh putra tertuanya, George IV. Pada saat itu, Victoria berada di urutan ketiga dalam garis pewaris takhta setelah Frederick dan William. Ia lalu berada di urutan keempat ketika putri kedua William, [[Putri Elizabeth dari Clarence|Putri Elizabeth]], lahir pada tanggal 10 Desember 1820. Putri Elizabeth meninggal dua bulan kemudian, sehingga Victoria kembali berada di urutan ketiga.<ref>Worsley, hlm. 41.</ref>
 
=== Pewaris takhta ===