Pattimura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 95:
Desas desus rencana perlawanan sebenarnya sudah sampai ke Residen di [[Pulau Saparua|Saparua]] dan bahkan pemerintah [[Belanda]] di [[Kota Ambon|Ambon]] juga sudah mendapat informasi, tetapi diacuhkan karena dianggap sebagai rumor.<ref>{{Cite web|date=2021-09-06|title=Thomas Matulessy, Kapitan Poelo atau Kapitan Pattimura?|url=https://www.sinarharapan.net/thomas-matulessy-kapitan-poelo-atau-kapitan-pattimura/|website=sinarharapan.net|language=en-US|access-date=2023-01-25}}</ref>
 
Ketika informasi ini sampai di [[Kota Ambon|Ambon]], perlawanan Rakyat yang dipimpin Thomas Matulessy tertanggal 15 Mei - 16 Mei 1817 telah berhasil merebut [[Benteng Duurstede]] dan membantai Residen Johannes Rudolph van den Berg (yang baru tiba dua bulan sebelumnya), istrinya, tiga anaknya, dan pengasuh mereka. Satu-satunya orang Belanda yang selamat adalah putraPutra Van den Berg yang berusia limaLima tahunTahun, Jean Lubbert.
 
Residen vanVan den Berg, sempat meminta bantuan, tapi catatannya tidak sempat terkirim dan catatan ini ditemukan belakangan yang menyatakan,
 
''“Sergeant komt spoedig cito met 12 man met scherp geladen, om mij te verlossen, alles is in oproer” Van den Berg.''
Baris 103:
Kurang lebih berarti, ''"Sersan segera datang dengan 12 orang bersenjata tajam, untuk menyelamatkan saya, semuanya dalam kekacauan".''<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-10-04|title=Latar Belakang Terjadinya Perlawanan Pattimura di Saparua|url=https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/04/190000779/latar-belakang-terjadinya-perlawanan-pattimura-di-saparua|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-01-25}}</ref>
 
Namun, apa yang dianggap sekadar rumor ini mengagetkan pemerintahPemerintah Belanda di [[Kota Ambon|Ambon]] ketika Gubernur van Middelkoop pada 17 Mei 1817 memperoleh sepucuk surat yang dikirim isteri Residen vanVan den Berg, Johanna Christina Umbgrove tertanggal 13 Mei 1817, yang menginfokan, kalau suaminya telah ditangkap penduduk diPenduduk [[Haria, Saparua, Maluku Tengah|Haria]] dan [[Porto, Saparua, Maluku Tengah|Porto]]. Dia melarikan diri ke Benteng dan meminta bantuan segera dikirim dari Ambon.
 
Persoalan bermula, ketika Residen vanVan den Berg mengirim seorang penjaganya ke Negeri [[Porto, Saparua, Maluku Tengah|Porto]] untuk menangani Arumbai (kapal tradisional Maluku) yang penuh muatan palisade (pagar kayu). Tapi, penjaga itu ditangkap dan dianiaya. Seketika itu, paraPara pejuangPejuang Maluku menuju [[Benteng Duurstede]] di [[Pulau Saparua]].<ref>{{Cite web|date=2021-09-01|title=Thomas Matulessy, Kapitan Poelo atau Kapitan Pattimura? (2)|url=https://titastory.id/thomas-matulessy-kapitan-poelo-atau-kapitan-pattimura-2/|website=TitaStory|language=id-ID|access-date=2023-01-25}}</ref>
 
Penyerangan [[Benteng Duurstede]] ini menyebabkan, Gubernur Maluku mengirimkan ekspedisi ke [[Pulau Saparua|Saparua]] pada 20 Mei 1817 untuk meredam perlawanan rakyat, dengan kekuatan cukup besar, yakni 112 pelaut dan marinir dari kapal Evertsen dan Nassau dan 188 Prajurit Garnisun di bawah komando Mayor Pioner Beetjes.