Dono (pelawak): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 103.144.170.41 (bicara) ke revisi terakhir oleh F1fans
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 26:
Dono dilahirkan dengan nama lengkap Wahjoe Sardono ([[ejaan yang disempurnakan]]: Wahyu Sardono) di [[Delanggu, Klaten|Delanggu, Klaten, Jawa Tengah]]. Menurut penuturan Dono rincian arti dari namanya adalah: "Wahyu" artinya rahmat Tuhan, "Sar" bermakna lahir di [[Kalender Jawa|bulan Jawa]] Besar (bertepatan dengan bulan [[Zulhijah]] dalam [[Kalender Hijriah|kalender Islam]]), sementara "Dono" berarti pemberian. Jadi secara harfiah arti namanya adalah rahmat Tuhan sebagai pemberian yang paling besar.<ref name="WahyuSardono">{{cite web |url=https://www.youtube.com/watch?v=tJcCcw38auQ |title=Dono: Banyak yang mencoba menjadi saya tetapi semuanya gagal - ''Dibalik Bintang'' |website=YouTube |publisher=Apa Aja Boleh |access-date=30 Juni 2022 |archive-date=2022-06-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220630131253/https://www.youtube.com/watch?v=tJcCcw38auQ&gl=US&hl=en |dead-url=no }}</ref> Ayah Dono berprofesi sebagai seorang tentara, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Dono adalah anak laki-laki satu-satunya dari empat bersaudara.<ref name="WahyuSardono" />
 
Dono bersekolah di SD Negeri 1 Kebon Dalem dilanjutkan ke [[SMP Negeri 2 Klaten]]. Saat masih kecil, Dono mengaku bahwa ia sering berantem karena diajak gagah-gagahan oleh teman-temannya. Tetapi ia sendiri justru lebih banyak bertahan dan menangkismenangis daripada memukul.<ref name="WahyuSardono" /> Ia juga pernah terbawa hanyut di sebuah kali saat akan pulang ke rumah selepas menonton acara wayang kulit semalam suntuk.<ref name="WahyuSardono" /> Memasuki masa SMA ia bersekolah di [[SMA Negeri 3 Surakarta]]. Pada saat inilah ia harus berjuang dengan naik sepeda puluhan kilometer pulang pergi dari Klaten ke Solo/Surakarta setiap hari untuk bisa bersekolah.<ref>{{cite web|url=https://m.republika.co.id/berita/senggang/blitz/17/08/29/ovfh8f335-bukan-solo-ini-sebenarnya-daerah-asal-dono|title=Bukan Solo, Ini Sebenarnya Daerah Asal Dono|publisher=Republika Online|accessdate=2018-08-24|archive-date=2023-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230323140558/https://ameera.republika.co.id/berita/senggang/blitz/17/08/29/ovfh8f335-bukan-solo-ini-sebenarnya-daerah-asal-dono|dead-url=no}}</ref> Saat duduk di bangku SMA, bakat kepemimpinan Dono sudah terlihat saat ia dipercaya untuk menjadi ketua OSIS. Dono sempat bercita-cita menjadi seorang dokter tetapi karena kurang berusaha keras maka ia terpaksa masuk IPS saat penjurusan di SMA.<ref name="WahyuSardono" /> Setelah penjurusan ini, Dono kemudian mengubah cita-citanya menjadi seorang wartawan dan pada saat itu ia juga sudah mulai rajin menggambar kartun dan karikatur serta menulis puisi untuk dicoba dimuat di surat kabar.<ref name="WahyuSardono" />
 
Dono bertemu dengan calon istrinya, Titi Kusumawardhani, saat [[ospek|masa perploncoan]] di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UI. Jauh sebelum saat Dono duduk di bangku SMP keluarganya pernah bermain [[jailangkung]] dan menanyakan siapa jodoh Dono. Permainan boneka mistis tersebut menyebutkan nama jodoh dono Titi Kusumawardhani dari [[Kota Madiun|Madiun]]. Dan ternyata saat masa dewasa Dono juga menemukan kekasih hatinya persis seperti yang dikatakan jailangkung tersebut.<ref>{{Cite web|last=Isnaeni|first=Hendri F.|date=2020-07-23|title=Jodoh dono ditunjukkan jailangkung|url=https://historia.id/histeria/articles/jodoh-dono-ditunjukkan-jailangkung-vXlbq/page/1|website=Historia|access-date=2021-06-27|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627065227/https://historia.id/histeria/articles/jodoh-dono-ditunjukkan-jailangkung-vXlbq/page/1|dead-url=no}}</ref> Dono dan Titi kemudian menikah pada tahun 1977 dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Andika Aria Sena, Damar Canggih Wicaksono dan Satrio Sarwo Trengginas.<ref>{{cite web |url=https://id.theasianparent.com/anak-dono-warkop |title=Anak Dono Warkop |publisher=The Asian Parent |access-date=5 Mei 2022 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220718141419/https://id.theasianparent.com/anak-dono-warkop |archive-date=2022-07-18 |dead-url=no }}</ref> Titi meninggal dunia pada tahun 1999 karena penyakit kanker payudara.<ref>{{cite web |url=https://www.suara.com/health/2020/02/12/065000/kehilangan-kerabat-karena-kanker-alasan-indro-warkop-berhenti-merokok?page=all |title=Kehilangan Kerabat karena Kanker, Alasan Indro Warkop Berhenti Merokok |date=12 Februari 2020 |publisher=suara.com |access-date=5 Mei 2022 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220505043424/https://www.suara.com/health/2020/02/12/065000/kehilangan-kerabat-karena-kanker-alasan-indro-warkop-berhenti-merokok?page=all |archive-date=2022-05-05 |dead-url=no }}</ref>